22
dalam Formell Gesetz sementara Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, serta Peraturan Daerah digolongkan dalam Verordnung Autonome Satzung.
1.8 Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metedologi dan
sistematis. Metodologi berarti menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah sedangkan sistematis berarti sesuai pedomanaturan penelitian yang berlaku untuk
karya ilmiah.
20
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum primer
dan bahan hukum sekunder. Penelitian hukum normatif ini juga disebut penelitian terhadap kaidah atau hukumnya itu sendiri dan asas-asas hukum.
b. Jenis Pendekatan
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan
statue approach
dan pendekatan
konseptual conceptual approach. Untuk pengkajian permasalahannya dilihat dari segi
20
Sutrisno Hadi, 2002, Metedologi Research, Sinar Grafika, Jakarta, h.4.
23
hukumnya dan mengenai sumbernya berasal dari peraturan perundang- undangan serta teori-teori yang ada sebagai dasar dalam pelaksanaannya.
21
c. Bahan Hukum
Sebagai sumber bahan hukum pokok dari penelitian ini adalah berasal dari hasil penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan terhadap
peraturan perundang-undangan serta bahan-bahan bacaan terkait dengan pokok permasalahan yang pada dasarnya dapat diklarifikasikan menjadi 2
dua jenis bahan hukum, yakni bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
1. Bahan Hukum Primer
Sebagai bahan hukum primer dari hasil penelitian ini berasal dari penelitian terhadap aturan-aturan hukum termasuk peraturan
perundang-undangan, yaitu : -
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana KUHP -
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235;
21
Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 10.
24
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606;
- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 3 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 293, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6602;
- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3886; -
Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara; -
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 3 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419;
- Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pemberian
Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan kepada Saksi dan Korban
25
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4860;
- Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 6
Tahun 2014. 2.
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder penelitian ini antara lain diperoleh dari
literature, majalah, makalah maupun hasil-hasil penelitian Hukum yang berkaitan dengan pengaturan perlindungan khusus terhadap anak.
d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum