Audit Delay Deskripsi Hasil Penelitian

81 sebesar 0,78957. Untuk tahun 2008 solvabilitas tertinggi adalah PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk yaitu sebesar 1,17723 sedangkan solvabilitas terendah adalah PT. Bank Swadesi, Tbk yaitu sebesar 0,79213. Dan tahun 2009 solvabilitas tertinggi adalah PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk yaitu sebesar 0,93759 sedangkan solvabilitas terendah adalah PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk yaitu sebesar 0,70586. Perusahaan yang tingkat solvabilitasnya tinggi menggambarkan bahwa perusahaan menggunakan leverage keuangan financial leverage yang tinggi dan perusahaan tersebut tidak solvabel sehingga perusahaan kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan yang tingkat solvabilitasnya rendah menggambarkan bahwa perusahaan menggunakan leverage keuangan financial leverage yang rendah dan perusahaan tersebut solvabel sehingga perusahaan diharapkan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya.

4.2.5. Audit Delay

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data mengenai audit delay dari 18 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009 yaitu sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 82 Tabel 4.5. Data Audit Delay No. Nama Perusahaan Tahun 2007 2008 2009 1. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk INPC 78 83 53 2. PT. Bank Bumi Arta, Tbk BNBA 76 83 84 3. PT. Bank Central Asia, Tbk BBCA 64 56 64 4. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk BNGA 46 47 46 5. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN 37 71 41 6. PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk SDRA 31 40 56 7. PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk BABP 45 49 64 8. PT. Bank Kesawan, Tbk BKSW 85 84 81 9. PT. Bank Mandiri Persero, Tbk BMRI 63 55 53 10. PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk MAYA 73 79 78 11. PT. Bank Mega, Tbk MEGA 53 86 82 12. PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk BBNI 87 82 40 13. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk BBNP 83 86 84 14. PT. Bank Pan Indonesia, Tbk PNBN 84 79 84 15. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk BBRI 78 49 83 16. PT. Bank Swadesi, Tbk BSWD 76 54 83 17. PT. Bank Victoria International, Tbk BVIC 73 79 78 18. PT. Bank Windu Kentjana International, Tbk MCOR 60 58 56 Sumber: Bursa Efek Indonesia Tingginya audit delay pada tabel di atas menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu menyajikan laporan keuangan secara cepat. Hal ini dapat mengakibatkan minat para investor menurun dalam melakukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 83 investasi karena informasi-informasi yang dibutuhkan terbatas akibat keterlambatan pelaporan keuangan. Sedangkan rendahnya audit delay pada tabel di atas menunjukkan bahwa perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan dengan cepat. Hal ini dapat dinilai baik oleh para investor dalam melakukan investasi karena lebih mudah untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut.

4.3. Analisis dan Uji Hipotesis