86
menunjukkan nilai signifikansi 0.306 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel penelitian memiliki distribusi yang normal.
4.3.3. Uji Asumsi
Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan bersifat BLUE Best Linear Unbiased
Estimator atau tidak bias untuk diintepretasikan. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya:
a. Tidak terdapat autokorelasi
b. Tidak terdapat multikolinieritas
c. Tidak terdapat heteroskedastisitas
Berikut akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik analisis regresi antara ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, dan
solvabilitas terhadap audit delay.
4.3.3.1. Uji Autokorelasi
Pendeteksian autokorelasi menurut Singgih 2001 : 219 yaitu panduan mengenai D – W Durbin – Watson untuk mendeteksi
autokorelasi dilihat pada tabel D – W. Namun demikian secara umum bisa diambil patokan :
a. Angka D – W dibawah –2 berarti ada autokorelasi positif.
b. Angka D – W diantara –2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
c. Angka D – W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
Dari hasil analisis diperoleh nilai Durbin Watson sebagai berikut:
Tabel 4.8. Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-
Watson
1 1.094 Sumber: Lampiran
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.094. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
4.3.3.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas independen
Ghozali, 2006 : 95. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai
Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF ≥ 10, maka terdapat
multikolinieritas Ghozali, 2006 : 96. Berikut adalah nilai VIF masing-masing variabel bebas
independen dari yang diperoleh dari hasil pengujian:
Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1 Constants
Ukuran Perusahaan .806
1.240 Umur Perusahaan
.950 1.053
Profitabilitas .903
1.107 Solvabilitas
.840 1.190
Sumber: Lampiran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai VIF dari keempat variabel bebas independen
≤ 10. Ukuran perusahaan = 1.240, umur perusahaan = 1.053, profitabilitas = 1.107, dan solvabilitas = 1.190. Dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat multikolinieritas.
4.3.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2006 : 125. Menurut Singgih Santoso 2002 : 301, deteksi adanya
heteroskedatisitas adalah: 1.
Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari Heteroskedastisitas. 2.
Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena Heteroskedastisitas. Dari pengujian diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10. Hasil Uji Heterokedastisitas Unstandardized
Residual
Ukuran Perusahaan .861
Umur Perusahaa .840
Profitabilitas .501 Solvabilitas .857
Sumber: Lampiran
Tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas independen tidak mempunyai korelasi yang signifikan antara residual
dengan variabel bebasnya dengan nilai probabilitas masing-masing
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
variabel ukuran perusahaan X
1
, umur perusahaan X
2
, profitabilitas X
3
, dan solvabilitas X
4
adalah 0.861; 0.840; 0.501; dan 0.857 0.05. dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas.
4.3.4. Uji Hipotesis