Jalan Arteri primer Jalan Arteri Sekunder Jalan Kolektor Primer Jalan Kolektor Sekunder Jalan Lokal Primer Kelas Jalan I Jalan kelas II Jalan Kelas III

a. Jalan Arteri primer

Yaitu jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua.

b. Jalan Arteri Sekunder

Yaitu jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu lainnya, atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.

c. Jalan Kolektor Primer

Yaitu jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua lainnya, atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.

d. Jalan Kolektor Sekunder

Yaitu jalan yang menghubungkan antara pusat jenjang kedua, atau antara pusat jenjang kedua dan ketiga. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

e. Jalan Lokal Primer

Yaitu jalan yang menghubungkan persil dengan kota pada semua jenjang. f. Jalan Lokal Sekunder Yaitu jalan yang menghubungkan permukiman dengan semua kawasan sekunder.

2.5.2 Kelas Jalan

Sesuai dengan daya dukungnya, jalan diatur dalam berbagai kelas sebagai berikut :

a. Kelas Jalan I

Yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton.

b. Jalan kelas II

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan, dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan sebesar 10 ton.

c. Jalan Kelas III

Yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan, dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

2.6. Derajat Kejenuhan