1. Kapasitas Dasar Basic Capasity adalah jumlah maksimum volume
kendaraan yang dapat melalui suatu jalur dalam kondisi lalu lintas yang ideal untuk tiap jalannya.
2. Kapasitas Mungkin Possible Capasity adalah jumlah volume kendaraan tiap
jam yang dapat dilayani pada kondisi lalu lintas yang sedang berlaku pada ruas jalan yang bersangkutan.
3. Kapasitas Praktis Practical Capasity adalah jumlah maksimum volume
kendaraan yang melewati kendaraan satu titik tiap jamnya tanpa melewati gangguan.
2.8. Kapasitas Jalan Luar kota
Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 dari Direktorat Jendral Bina Marga, persamaan dasar untuk menentukan kapasitas jalan luar
kota adalah sebagai berikut : C = C
o
x FC
w
x FC
sp
x FC
sf
.................................. 2.4
Dimana : C
= Kapasitas sebenarnya dari jalan luar kota yang ditinjau smpjam C
o
= Kapasitas dasar ideal untuk kondisi ideal tertentu smpjam FC
w
= Faktor penyesuaian lebar jalan. FC
sp
= Faktor penyesuaian pemisah arah jalan tak terbagi atau undevided FC
sf
= Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan atau kerb. Nilai dari C
o
atau kapasitas dasar ideal untuk kondisi ideal tertentu smpjam dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1. Kapasitas Dasar Untuk Jalan Luar Kota C
o
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tipe Jalan Kapasitas Dasar smpjam
Keterangan Empat lajur terbagi
- Datar
- Bukit
- Pegunungan
1900 1850
1800 Per lajur
Per lajur Per lajur
Empat lajur tak terbagi -
Datar -
Bukit -
Pegunungan 1700
1650 1600
Per lajur Per lajur
Per lajur
Dua lajur tak terbagi -
Datar -
Bukit -
Pegunungan 3100
3000 2900
Total 2 Arah Total 2 Arah
Total 2 Arah
Sumber : MKJI, 1997
Nilai dari faktor penyesuaian untuk lebar jalur lalu lintas FC
w
dapat ditentukan dari tabel di bawah ini :
Tabel 2.2. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Lebar Jalan Lalu Lintas Pada Jalan Luar Kota FC
w
Tipe Jalan Lebar Jalur Lalu Lintas
Efektif W
C
m FC
w
Empat Lajur terbagi atau Enam Lajur terbagi
Per lajur 3.00
3.25 3.50
0.91 0.96
1.00
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.75 1.03
Empat lajur tak terbagi Per lajur
3.00 3.25
3.50 3.75
0.91 0.96
1.00 1.03
Dua lajur tak terbagi Total dua arah
5 6
7 8
9 10
11 0.69
0.91 1.00
1.08 1.15
1.21 1.27
Sumber : MKJI 1997
Nilai dari faktor penyesuaian pemisah arah FC
sp
untuk jalan dua lajur dua arah tak terbagi 22-UD dan empat lajur dua arah tak terbagi 42-UD dapat
ditentukan dari tabel di bawah ini : Tabel 2.3. Faktor penyesuaian Kapasitas untuk Pemisah Arah FC
sp
Pemisah arah SP 50-50
55-45 60-40
65-35 70-30
Dua lajur 22 1.00
0.97 0.94
0.91 0.88
Empat lajur 42 1.00
0.975 0.95
0.925 0.90
Sumber : MKJI 1997
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Nilai dari faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan bahu jalan FC
sf
dapat ditentukan dari tabel sebagai berikut : Tabel 2.4. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Hambatan Samping Dan Bahu
Jalan FC
sf
. Faktor Penyesuaian Untuk Hambatan Samping Dan
Bahu Jalan FC
sf
Lebar Bahu Jalan W
s
dalam meter m Tipe Jalan
Kelas Hambatan
Samping ≤ 0.50
1.00 1.50
≥ 2.00 42-D
VL L
M H
VH 0.99
0.96 0.93
0.90 0.88
1.00 0.97
0.95 0.92
0.90 1.01
0.99 0.96
0.95 0.93
1.03 1.01
0.99 0.97
0.96 42-UD
22-UD VL
L M
H VH
0.97 0.93
0.88 0.84
0.80 0.99
0.95 0.91
0.87 0.83
1.01 0.97
0.94 0.91
0.88 1.02
1.00 0.98
0.95 0.93
Sumber : MKJI 1997
2.9. Tingkat Pelayanan Jalan