Prinsip-Prinsip Pemborosan waste Lean Manufacturing

4. Pulled ditarik oleh pelanggan, yaitu mengorganisasikan agar material, informasi dan produk mengalir lancar dan tepat sepanjang proses value stream dengan pull system. 5. Perfection pencapaian yang terbaik, yaitu mengejar keunggulan untuk mencapai kesempurnaan zero waste melalui perbaikan yang dilakukan secara terus – menerus sehingga waste yang terjadi dapat dihilangkan secara total dari proses yang ada.

2.2.2 Prinsip-Prinsip

Lean Manufacturing Prinsip Lean Manufacturing sejatinya telah digunakan oleh Henry Ford sejak awal tahun 1920, dan terbukti telah membuat Ford Motor Company menjadi perusahaan otomotif terbesar kedua di dunia. Henry Ford berkata “ salah satu pencapaian kami Ford Group mampu menjaga produk Ford menjadi tetap rendah, yaitu semakin lama sebuah produk dalam proses manufaktur , maka total biaya produksi juga akan semakin besar”. Jeffery K. Liker, 2006. Dalam penerapan metode Lean Manufacturing terdapat prinsip – prinsip yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Menyempurnakan mutu pertama kali, mencari nol cacat, pernyataan dan pemecahan permasalahan pada sumbernya 2. Meminimalkan barang sisa, penghapusan semua aktivitas yang tidak menambahkan nilai dan memaksimalkan penggunaan sumber daya modal, orang – orang dan area 3. Peningkatan yang berkelanjutan, mengurangi biaya – biaya, meningkatkan mutu, dan berbagi informasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Proses penarikan yaitu produk ditarik dari pelanggan terakhir, yang tidak mendorong dari akhir produksi 5. Fleksibilitas, produksi produk yang berbeda mixed production atau keanekaragaman produk yang lebih besar dengan cepat, tanpa mengorbankan efisiensi pada volume produksi lebih rendah 6. Bangunan dan pemeliharaan adalah suatu hubungan jangka panjang dengan para penyalur melalui berbagai resiko kolaboratif, biaya dan pengaturan informasi. 7. Autonomation, leveling and production flow and visual control.

2.2.3 Pemborosan waste

Pemborosan adalah segala aktivitas tidak bernilai tambah dalam proses dimana aktivitas-aktivitas itu hanya menggunakan sumber daya namun tidak memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Pada saat melakukan eliminasi terhadap waste, sangatlah penting untuk mengetahui apakah waste itu dan dimana waste berada, apakah di pabrik atau di gudang. Umumnya produk yang dihasilkan berbeda pada masing-masing pabrik, tetapi jenis waste yang ditemukan di lingkungan manufaktur hampir sama. Pada saat berpikir tentang pemborosan waste, akan lebih mudah bila mendefinisikannya kedalam tiga jenis aktivitas yang berbeda yaitu : 1. Aktivitas Yang Bernilai Tambah Value Adding Activity Segala aktivitas yang dalam menghasilkan produk atau jasa yang memberikan nilai tambah di mata konsumen. Contoh dari aktivitas tipe ini adalah mengubah plat baja menjadi tangki baja, dan lain sebagainya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Aktivitas Yang Tidak Bernilai Tambah Non Value Adding Activity Merupakan segala aktivitas yang dalam menghasilkan produk atau jasa yang tidak memberikan nilai tambah di mata konsumen. Aktivitas inilah yang disebut waste yang harus dijadikan target untuk segera dihilangkan. Contoh dari aktivitas ini adalah waktu menunggu, penumpukan bahan atau material, dan lain-lain. 3. Aktivitas Yang Tidak Bernilai Tambah Tetapi Dibutuhkan Necessary Non Value Adding Activity Merupakan segala aktivitas yang dalam menghasilkan produk atau jasa yang tidak memberikan nilai tambah di mata konsumen tetapi diperlukan kecuali apabila sudah ada perubahan pada proses yang ada. Aktivitas ini biasanya sulit untuk dihilangkan dalam waktu singkat. Contoh dari aktivitas ini adalah inspeksi setiap produk pada akhir proses karena menggunakan mesin lama yang tidak reliable. Hines Taylor, 2000.

2.2.4 Tujuh Pemborosan seven waste

Dokumen yang terkait

Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mereduksi Time Waste Pada Proses Produksi Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

5 90 192

PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI TEH CELUP SINGLE CHAMBER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT XYZ INCREASING THE PRODUCTION EFFICIENCY OF SINGLE CHAMBER TEA BAG USING LEAN MANUFACTURING IN PT XYZ

1 4 12

Pengaruh profitabilitas, leverage, blockholder ownership, public ownership dan reputasi auditor terhadap internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 2 19

Pengaruh profitabilitas, leverage, blockholder ownership, public ownership dan reputasi auditor terhadap internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh profitabilitas, leverage, blockholder ownership, public ownership dan reputasi auditor terhadap internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pengaruh profitabilitas, leverage, blockholder ownership, public ownership dan reputasi auditor terhadap internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 1 47

PENERAPAN METODE LEAN MANUFACTURING PADA PROSES PRODUKSI KERAMIK Single Firing 40 x 40 Cm DI PT. X GRESIK

0 0 21

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT.X DALAM RANGKA PENINGKATAN EFISIENSI PROSES BISNIS - ITS Repository

0 1 102

Implementasi Lean Manufacturing Dengan Metode Value Stream Mapping Pada Pt. X - ITS Repository

0 0 104

Perbaikan Proses Produksi Dengan Menggunakan Metode Lean Manufacturing di Pt. ABC - ITS Repository

2 4 113