yang jauh, overproduction, kecacatan produk dan lain-lain, sehingga aktivitas ini harus diminimalkan atau bahkan dihilangkan dalam sebuah proses produksi.
4.3.5 Analisa
Waste Dengan Fish Bone Chart Diagram Sebab Akibat
Pada sistem produksi pembuatan keramik PT. X. terdapat beberapa pemborosan produksi yang terjadi. Disini pemborosan tersebut akan diidentifikasi
penyebabnya dan akibat yang ditimbulkan dari sebab tersebut, sehingga mempermudah dalam perbaikan dari sistem produksi pembuatan keramik PT.X.
Pemborosan waste tersebut antara lain akan dijelaskan dalam diagram sebab akibat dibawah ini.
1. Kecacatan
Defect
Pemborosan kecacatan merupakan pemborosan yang sangat merugikan perusahaan. Indikator dari pemborosan defect adalah adanya keramik yang reject.
Adapun permasalahan yang ditimbulkan dan faktor-faktor penyebab terjadinya pemborosan ini antara lain sebagai berikut :
Penyebab :
a. Kontrol atau pengawasan kurang
b. Mesin macetrusak
c. settingan mesin berubah – ubah.
d. Kurangnya faktor kontrol setiap setasiun kerja
Akibat :
a. Temperatur material tidak sesuai standard sehingga menyebabkan
permukaan keramik retak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Bentuk keramik yang tidak bagus yang menyebabkan defect pada saat
proses press c.
Keramik yang keluar dari kiln pecah. Secara keseluruhan penyebab pemborosan ini akan dijelaskan dalam fish
bone chart dibawah ini :
Gambar 4.7 Kecacatan defect
2. Menunggu
waiting
Jenis pemborosan menunggu waiting adalah aktivitas yang banyak membuang waktu. Dalam hal ini paling besar terjadi pada WIP Work In
Process.
Penyebab :
a. Rentang waktu pengerjaan antara setasiun kerja satu dengan setasiun kerja
lainnya relatif jauh overlapping. b.
Jarak perpindahan yang relatif jauh terutama ke gudang produk jadi. c.
Perbaikan mesin d.
Pekerja yang sedikit lamban dalam mengerjakan produksi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Akibat :
a. Menambah lead time produksi, karena aktivitas menunggu ini adalah
aktivitas yang merugikan atau bahkan dihilangkan. b.
Pengiriman ke customer mengalami keterlambatan. c.
Mengurangi space ruang lantai proses produksi, karena produk yang seharusnya diproses harus menunggu dan biasanya akan ditempatkan pada
tempat produksi yang akan mengganggu jalannya proses produksi. d.
Proses pembuatan produk menjadi lebih lama. Secara keseluruhan penyebab pemborosan ini akan dijelaskan dalam fish
bone chart dibawah ini :
Gambar 4.8 Menunggu waiting
3. Produksi berlebih
overproduction
Pemborosan produksi berlebih terjadi karena adanya kualitas yang berbeda pada setiap keramik, sehingga menyebabkan produksi berlebih.
Penyebab :
a. Kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal ini
adalah bagian PPIC dan bagian pemasaran. b.
Set up mesin disetiap stasiun kerja berbeda.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Akibat :
a. Pengurangan space ruang pada lantai proses produksi maupun gudang
penyimpanan produk jadi karena produk yang disimpan terlalu banyak. b.
Pekerja harus bekerja dua kali untuk menata ulang produk jadi ditempat penyimpanangudang.
c. Adanya biaya tambahan untuk perawatan produk yang ada di tempat
penyimpanangudang. Secara keseluruhan penyebab pemborosan ini akan dijelaskan dalam fish
bone chart dibawah ini :
Gambar 4.9 Produksi berlebih overproduction
4. Perpindahan
transportation
Pemborosan dalam hal perpindahan akan menggaggu jadwal produksi karena pemborosan ini adalah aktivitas yang necessary non value added.
Penyebab :
a. Tata letak pabrik yang kurang bagus, sehingga jarak perpindahan antara
setasiun kerja satu dengan lainnya tidak diperhatikan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Alat yang digunakan dalam proses perpindahan sudah lama dan usang.
Akibat :
a. Terjadinya waktu menunggu yang lama, sehingga mengganggu jalannya
jadwal produksi b.
Terjadinya kelelahan pada tenaga kerja, sehingga akan mengganggu kinerja dalam proses produksi.
Secara keseluruhan penyebab pemborosan ini akan dijelaskan dalam fish bone chart dibawah ini :
Gambar 4.10 Perpindahan transportation
5. Persediaan yang tidak perlu
unnecessary inventory
Pesediaan yang tidak perlu kebanyakan ada pada area penyimpanan bahan baku dan penyimpanan sementara di area proses produksi.
Penyebab :
a. Order bahan baku yang terlalu banyak sehingga menyebabkan volume
berlebih yang menyebabkan penumpukkan digudang. b.
Pembelian dalam jumlah yang banyak jika harga bahan baku turun, sebaliknya jika harga bahan baku naik maka pembelian secukupnya saja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Peramalan yang kurang tepat.
Akibat :
a. Berkurangnya kuantitas akan barang, misal clay lempung kalau terlalu
lama akan lembek atau keras dan bercampur dengan tanah sehingga tidak bisa digunakan untuk produksi.
b. Terjadi overload material pada gudang bahan baku.
c. Adanya biaya tambahan untuk perawatan bahan baku
Secara keseluruhan penyebab pemborosan ini akan dijelaskan dalam fish bone chart dibawah ini :
Gambar 4.11 Persediaan yang tidak perlu unnecessary inventory
6. Proses yang tidak sesuai
inappropriate process
Proses yang tidak sesuai termasuk pemborosan yang harus dihilangkan, karena bisa berakibat fatal terhadap jalannya proses produksi, misal waktu set up
mesin yang seharusnya dilakukan tiga jam hanya dilakukan sekitar 21 menit, sehingga bisa mengakibatkan kerusakan pada mesin dan berakibat berhentinya
proses produksi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penyebab :
a. Pekerja yang kurang mematuhi peraturan pemakaian alatmesin
b. Pekerja yang kurang mengerti penggunaan alatmesin sesuai prosedur
yang ada SOP. c.
Minimnya perawatan yang dilakukan, mengingat alatmesin sehingga sering terjadi kerusakan.
Akibat :
a. Proses produksi yang dikerjakan tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan. b.
Mengkibatkan kerusakan pada alatmesin produksi karena kurangnya perawatan terhadap mesinalat produksi
c. Adanya biaya tambahan untuk perbaikan alatmesin jika terjadi kerusakan
pada alatmesin. d.
Berhentinya proses produksi karena tidak ada cadangan alatmesin sehingga harus menunggu proses perbaikan.
Secara keseluruhan penyebab pemborosan ini akan dijelaskan dalam fish bone chart dibawah ini :
Gambar 4.12 Proses yang tidak sesuai inappriate process
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Gerakan yang tidak perlu
unnecesarry motion
Gerakan yang tidak perlu adalah salah satu pemborosan dan termasuk non value added activity yang harus dikurangi atau dihilangkan.
Penyebab :
a. Kurang ergonomisnya fasilitas maupun layout kerjanya.
b. Adanya penyimpanan sementara produk jadi sehingga terdapat aktivitas
penumpukan yang banyak.
Akibat :
a. Kelelahan pada tenaga kerja, karena harus mengeluarkan tenaga extra
untuk mengambil dan menumpuk. b.
Bertambahnya waktu produksi, sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam proses produksi.
Secara keseluruhan penyebab pemborosan ini akan dijelaskan dalam fish bone chart dibawah ini :
Gambar 4.13 Gerakan yang tidak perlu unnecessary motion
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.6 Rekomendasi Perbaikan