3.4 Metode Pengolahan Data
Data-data yang sudah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan metode yang sudah dikaji oleh peneliti dari studi literature. Metode-metode tersebut akan
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat di bagian produksi perusahaan. Adapun pengolahan data tersebut meliputi:
3.4.1 Pengolahan data dengan
BPM
Big picture Mapping adalah suatu tool yang diadopsi dari Sistem Produksi Toyota yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu sistem secara
keseluruhan beserta aliran nilai value stream yang terdapat dalam perusahaan, yang berupa data aliran bahan dari barang datang dari supplier, Body Preparation,
press, glazing line, indo kiln, grading, packaging, warehouse gudang. Big Picture Mapping BPM juga memuat lead time masing – masing stasiun kerja
dan menambahkan aliran informasi pada proses yang ditinjau.
3.4.2 Pengolahan data kuisioner
Dari kuisioner pembobotan seven waste yang telah disebarkan dalam hal ini kuisioner yang telah desebarkan berupa sampel bukan pupolasi sehingga yang
mengisi kuisioner adalah karyawan atau orang yang ahli atau berkompeten pada bidangnya, maka akan didapatkan ranking dan rata-rata waste yang paling besar
secara berurutan, dari hasil pembobotan tujuh jenis pemborosan tersebut maka akan diolah dengan tabel VALSAT untuk menentukan tool mapping yang akan
digunakan. Pilihan jawaban disusun dengan sistem ranking, dimana untuk bobot tertinggi yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
o 5 1 jam sekali,
o 4 1 shift sekali,
o 3 1 hari sekali,
o 2 1 minggu sekali,
o 1 6 bulan sekali,
o 0 sama sekali tidak pernah terjadi.
Adapun perhitungan untuk bobot kuisioner adalah sebagai berikut :
Jenis waste = Nilai Res n + … + Nilai Res n
Total Responden n
3.4.3 Perhitungan VALSAT
Value Stream Analysis Tools
Kuisioner yang disebarkan berisi beberapa pertanyaan berkaitan dengan seven wastes yang akan diidentifikasi. Daftar pertanyaan-pertanyaan tersebut
disusun dengan tujuan untuk mengetahui bobot waste yang dengan mempertimbangkan faktor intensitas terjadinya waste tersebut.
Rumus untuk Value Stream Analysis Tools VALSAT, yaitu: Skor VALSAT = Skor waste dari hasil kuisioner x correlation H, M , L Nilai yang
tertinggi merupakan waste yang sering terjadi di area produksi. Identifikasi dengan kuisioner akan menjadi dasar untuk pemilihan tools yang relevan dengan
pendekatan VALSAT Value Stream Analysis Tools. Tabel 3.1 Value Stream Analysis Tools
process activity
supply chain
production variety
quality filter
demand amplification
decision point phisical
wastestructure mapping response
matrix Funnel mapping
mapping Analysis
structure
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
over production L
M L
M M
Waiting H
H L
M M
Transportation H
L Unappropriate
H M
L L
Processing Unnecessary M H
M H
M L Inventory
Unnecessary H
L H
Motion Defects
L overall structure
L L M L H M H
Sumber 7 : Hines dan Rich , “Velue stream managemen”2000. Notes : H
: high correlation and usefulness M
: medium correlation and usefulness L
: low correlation and usefulness Keterangan : H high correlation
: faktor pengali = 9 M medium correlation
: faktor pengali = 3 L low correlation
: faktor pengali = 1 Pengolahan data dengan VALSAT merupakan sebuah pendekatan yang
digunakan dengan melakukan pembobotan waste-waste, kemudian dari pembobotan tersebut dilakukan pemilihan terhadap tool.
3.4.4 Fish Bone Chart