Tujuan  dilakukannya  pengendalian  intern  adalah  untuk  mencegah  timbulnya kerugian  bagi  sebuah  organisasi,  yang  timbul  antara  lain  karena  sebab-sebab  sebagai
berikut: 8.  Penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan boros.
9.  Keputusan menajemen yang tidak baik. 3.  Kesalahan  yang  tidak  disengaja  dalam  pencatatan  dan  pemrosesan  data,  Informasi
penerimaan  dan  pengeluaran  barang  harus  menyajikan  semua  fakta  yang  pada kenyataannya  terjadi  kesalahan  yang  tidak  disengaja  dalam  pencatatan  dan
pemrosesan  data,  Informasi  penerimaan  dan  pengeluaran  barang  harus  menyajikan semua fakta-fakta yang ada, namun uraian tugas tersebut tidak sepenuhnya dijalankan
sesuai dengan petunjuk prosedur yang ditetapkan dalam bentuk peraturan pelaksanaan tugas  yang  di  dalamnya  dimuat  prosedur  pelaksanaan  penerimaan  dan  pengeluaran
barang  akibatnya  sering  terjadi  ketidakcocokan  antar  Program  pencatatan  data  stock penerimaan dan pengeluaran barang yang di input melalui data komputer dengan stock
fisik barang  yang  ada di  gudang  Aini  swalayan, yang  salah  satu penyebabnya adalah kurangnya  pengendalian  intern  terhadap  proses  penerimaan  dan  pengeluaran  barang
dan kelalaian dari sumber daya manusianya. 4.   Kehilangan atau kerusakan catatan secara tidak sengaja.
5.   Kehilangan aktiva karena kecerobohan karyawan. 6. Tidak ditaatinya kebijakan manajemen dan peraturan lainnya oleh para karyawan.
7.  Perubahan secara tidak sah terhadap SIA atau komponen-komponennya.
5.2. Analisis Pembahasan
Prosedur penerimaan dan pengeluaran barang yang terjadi di Aini Swalayan adalah sebagai berikut :
1. Prosedur Penerimaan Barang Prosedur penerimaan barang berguna untuk mengetahui semua barang yang dibeli
oleh Aini  swalayan dan diterima  sesuai  dari  distributorpemasok. Manager, Wakil  Manager
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
atau  Kepala  Toko  yang  bertugas  bertanggung  jawab  untuk  melakukan  pemesanan barangpermintaan  order  barang.  Bagiandivisi  yang  berperan  penting  dalam  prosedur
penerimaan barang di Aini Swalayan adalah bagian gudang, Bagian gudang yang terdiri dari Admin Gudang dan Checker Gudang. Checker Gudang harus melakukan pemeriksaan atas
barang  -  barang  yang  yang  dipesan  dari  pemasok  kemudian  dilakukan  pencatatan  pada program  penerimaan  dan  pengeluaran  data  barang  melalui  komputer  oleh  Admin  gudang
kemudian  barang  dimasukan  ke  dalam  gudang  selanjutnya  dilakukan  pemeriksaan  oleh checker  gudang  atas  barang  yang  diterimanya,  baik  kualitas  maupun  kuantitas  barang
apakah telah sesuai dengan yang dipesan oleh Aini Swalayan. 1. Unit dan divisi yang terkait.
a.  Manager dan Wakil Manager Bertugas  bertanggung  jawab  terhadap  kelancaran  operasional  di  Aini  Swalayan,
mengatur  dan  mengarahkan  sumber  daya  yang  ada  di  Aini  Swalayan  bisa  juga melakukan  pemesanan  barang  dan  memberikan  tanda  tangan  pengesahan
pemesanan barang. b. Divisi Pembelian
Termasuk Kepala Toko bertanggung jawab mengatur dan mengawasi barang barang yang  masuk  ke  gudang  yang  meliputi  permintaan  barang,  penerimaan  barang,
pengaturan administrasi barang dan inventaris barang di gudang, bagian ini dibantu oleh :
1. Admin Gudang Bagian  yang  bertanggung  jawab  menangani  masalah  penerimaan  dan
pengeluaran barang, melakukan pencatatan input data ke program penerimaan dan  pengeluaran  stock  barang  dan  keuangan  yang  selanjutnya  dilakukan
penyimpanan ke dalam gudang 2. Checker Gudang
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan kuantitas dan kualitas barang yang masuk ke dalam gudang di Aini Swalayan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. HelperKaryawan Gudang Bertanggung  jawab  menyimpan  dan  mengatur  barang  tersebut  dengan  baik,
aman dan teratur pada tempat yang sudah disiapkan di gudang. c. Kepala Toko dan Supervisor Toko
Setelah  barang-barang  dimasukan  ke  dalam  gudang  Kepala  Toko  atau  Supervisor Toko  bertanggung  jawab  terhadap  peletakan  barang  ke  display  di  market  yang
dilakukan oleh pramuniaga toko dan melaporkan barang yang akan dipesan. 2. Jaringan Prosedur Sistem Penerimaan Barang
Prosedur  sistem  penerimaan  barang  yang  dilakukan  oleh  Aini  Swalayan  sebagai langkah dalam tahapan pengendalian intern, antara lain:
a. Pada saat persedian barang di dalam gudang menunjukan batas minimal maka checker gudang  melaporkan  kepada  supervisor  dan  kemudian  memberikan  data  barang  yang
akan  dipesan  kepada  Kepala  TokoBagian  pembelian  barang  untuk  melakukan  order pembelian barang kepada supplierpemasok.
b.  Berdasarkan  laporan  persediaan  barang  yang  terdapat  pada  program  pencatatan  stock barang di dalam komputer yang di input oleh Admin Gudang, Kepala Toko atau Bagian
pembelian melakukan order pembelian barang ke supplierpemasok secara tertulis pada lembar form permintaan order barang dari supplierpemasok dan form permintaan order
barang yang berwarna putih dan biru dari Aini Swalayan. c.  Setelah  barang  dikirim  oleh  supplierpemasok  kemudian  admin  gudang  melakukan
pencatatan  input  data  stock  barang  melalui  komputer  untuk  mencatat  kuantitas  barang yang  akan  masuk  ke  dalam  gudang,  selanjutnya  bagian  checker  gudang  melakukan
pemeriksaan  ulang  kuantitas  dan  kualitas  barang  yang  sudah  terkirim  yang  kemudian bagian  helperkaryawan  gudang  menyimpan  barang  tersebut  dengan  baik,  aman  dan
teratur ke tempat penyimpanan yang sudah disiapkan. d.  Selesai  menyimpan  barang  di  dalam  gudang  bagian  checker  gudang  melakukan
pengecekan ulang terhadap barang-barang yang ada di dalam gudang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan barang antara lain adalah: 1. Form Permintaan Order Barang
Form permintaan order barang adalah formulir yang digunakan untuk melakukan order  atau  pemesananpembelian  barang  dari  pihak  Aini  Swalayan  kepada
supplierpemasok,  juga  form  yang  digunakan  oleh  admin  gudang  untuk melakukan input data stock barang.
Gambar 5.1 Form Permintaan Order Barang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Nota Pembelian Nota  yang  digunakan  untuk input data barang  yang sudah dibeli  dan  melakukan
pemeriksaan barang yang tersedia di gudang.
Gambar 5.2 Nota Pembelian 3. Laporan Penjualan
Data berisikan laporan penjualan dari setiap barang. 2. Prosedur Penyimpanan Barang
Barang diterima oleh bagian gudang, langkah selanjutnya adalah menyimpan barang tersebut  dengan  baik,  aman  dan  teratur  pada  tempat  yang  sudah  disiapkan  dan  juga
bertanggung  jawab  atas  barang-barang  yang  diterima.  dalam  melakukan  penyimpanan barang, hendaknya memperhatikan efisiensi perusahaan, yang artinya penyimpanan harus
sedemikian  rupa,  agar  semua  barang  yang  disimpan  dalam  gudang  pengaturannya  tidak terlalu  memakan  tempat,  waktu  dan  biaya.  selain  itu  dalam  penyimpanan  barang  perlu
memperhatikan sifat dan jenis barang tersebut untuk jenis makanan dengan non makanan harus  dipisahkan  seperti  produk  pembasmi  serangga,  produk  pengharum  ruangan  karena
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bisa  mempengaruhi  bau  dan  rasa,  dan  mengatur  penempatan  posisi  jenis  barang sedemikian  rupa  agar  karyawanhelper  gudang  dapat  mengambil barang  yang  dibutuhkan
dengan mudah dan cepat serta mudah dalam perhitungan fisik barang tersebut. Setelah barang-barang dan laporan penerimaan barang tersebut sudah diterima dan
disimpan  dengan  baik  ke  dalam  gudang  maka  bagian  admin  gudang  harus  mencatat  dan menginput data stock barang ke dalam komputer.
Dokumen  yang  digunakan  dalam  prosedur  penyimpanan  barang  adalah  program data  stock  barang  di  komputer.  Program  data  stock  barang  digunakan  untuk  mencatat
keluar  masuknya  barang-barang,  bagian  yang  bertanggung  jawab  melakukan  input  data stock barang ini adalah bagian admin gudang.
3. Prosedur Pengeluaran Barang Bagian gudang hanya bertugas menyimpan barang saja. untuk pengeluaran barang
harus  melalui  supervisor  toko  atau  kepala  toko  yang  dibantu  oleh  pramuniaga  dan  helper gudang  untuk  meletakan  barang  ke  display  dan  rak  di  dalam  swalayan  dan  kemudian
dilakukan pencatatan data stock barang oleh bagian gudang. 4. Prosedur Pencatatan Persediaan
Di  dalam  akuntansi  pengertian  persediaan  adalah  barang-barang  yang  berwujud yang  dimiliki  oeh perusahaan pada  suatu  saat  tertentu dengan tujuan  untuk  dijual  kembali
baik melalui proses produksi atau secara langsung dalam siklus operasi normal perusahaan. Aini Swalayan dalam pencatatan persediaannya secara FisikPeriodik dan penilaian
persediaan  menggunakan  metode  FIFO  First  In  First  Out  yaitu  sebuah  metode  yang menentukan  harga  pokok  persediaan  dengan  cara  membebankan  harga  pokok  per  unit
yang  terlama  untuk  dikeluarkan  terlebih  dahulu.  FIFO  juga  memiliki  pengertian  Masuk Pertama,  Keluar  Pertama,  yang  abstrak  dalam  cara  mengatur  dan  manipulasi  data  yang
relatif  terhadap  waktu  dan  prioritas.  Ungkapan  ini  menjelaskan  prinsip  dari  teknik pemrosesan  atau  melayani  permintaan  bertentangan  dengan  memesan  proses  pertama
datang  pertama-dilayani  First  Come  First  Serve  perilaku:  yang  masuk  pertama  dilayani
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pertama,  apa  yang  datang  di  depan  menunggu  sampai  pertama  selesai.  Jika  di  Aini Swalayan memakai FIFO sebab persediaan barang dagangan di Aini Swalayan merupakan
barang-barang  yang  mudah  kadaluarsa.  Sehingga  digunakan  metode  ini  dalam  penilaian persediaan barang dagangan.
Dalam  operasional  Aini  Swalayan,  setiap  6  bulan  sekali  dilakukan  stock  opname yaitu audit terhadap kuantitas dan kualitas barang yang ada di dalam gudang dan di display
toko,  apakah  sesuai  dengan  yang  dilaporkan  dalam  laporan  penjualan  dan  di  data  stock barang  di  dalam  komputer.  Pada  kenyataannya  beberapa  kali  sering  terjadi  unbalanced
ketidakcocokan  antara  stock  fisik  barang  yang  ada  di  dalam  gudang  dan  display  toko dengan laporan penjualan maupun data stock barang yang ada di dalam komputer. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh sumber daya manusia human
error  dari  beberapa  bagian  dalam  melakukan  permintaan,  penerimaan  dan  pengeluaran barang  juga  dalam  melakukan  input  data  ke  dalam  komputer  yang  disebakan  permintaan
secara  lisan  dan  terburu-buru  dalam  dalam  melakukan  pencatatan,  serta  kurangnya penggunaan form permintaan barang atau dokumen dalam tiap bagian. hal ini dapat dilihat
dari  bagian  checker gudang  yang bersangkutan tidak  melaporkan  menggunakan  dokumen tertentu untuk diberikan kepada admin gudang sehingga terjadi kesalahan pencatatan input
data ke dalam komputer. seringkali permasalahan tersebut terjadi dikarenakan kondisi toko yang  sedang  ramai  maupun  pegawai  yang  lalai,  hal  ini  dapat  menyebabkan  peluang
terjadinya kesalahan pada perhitungan persediaan barang yang ada di gudang. 2.  Adanya  perangkapan  wewenang  dan  otorisasi  yang  dilakukan  oleh  bagian  yang
dapat  menimbulkan  terjadinya  kesalahan  dalam  tugas  dan  kecurangan  karena  tidak  ada bagian lain yang terkait. Hal ini dapat dilihat dari bagian pembelian dimana Supervisor Toko
merangkap tugas sebagai Kepala Toko, Wakil Manager bahkan Manager melakukan tugas dan  tanggung  jawab  Kepala  Toko  semua  bagian  tersebut  dapat  melakukan  tugas
pemesanan  barang.  Hal  ini  bisa  menimbulkan  informasi  yang  tidak  akurat  dan  efektif sehingga menimbulkan unbalanced dan kesalahan dalam pencatatan barang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Apabila  terjadi unbalanced  tersebut,  ada  beberapa langkah  yang akan diambil  oleh Supervisor atau Kepala Toko:
1. Cross check data stock barang di dalam komputer dengan stock fisik barang yang ada di gudang penyimpanan barang, apakah stock barang masuk sesuai dengan stock barang
keluar. 2. Cross check laporan penjualan. Dari laporan penjualan, akan dapat dilihat jumlah produk
yang terjual, untuk kemudian dikurangi dengan jumlah barang masuk. 3.  Meminta  form  penerimaan  order  barang atau  meminta  print  out nota  pembelian  barang
kepada admin gudang pada tanggal terjadinya unbalanced.
5.3. Sistem Informasi Prosedur Pengorderan dan Penerimaan Barang di Aini Swalayan