Kerangka Pemikiran Hipotesis KAJIAN PUSTAKA

Adalah tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan, dapat berakibat bahaya pada pengendalian intern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak terungkapnya kecurangan oleh pengendalian intern yang dirancang. 4. Pengabaian oleh manajemen Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah, seperti keuntungan pribadi manager. 5. Biaya lawan manfaat Biaya yang diperlukan dalam mengoperasikan pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan pengendalian intern. Management harus bisa memperkirakan dan mempertimbangkan secara kualitatif dan kuantitatif dalam mengevaluasi biaya dan mafaat suatu pengendalian.

2.3. Kerangka Pemikiran

Pengendalian intern merupakan alat bantu manajemen dalam melakukan kegiatan penilaian bebas terhadap semua kegiatan perusahaan, harus selalu dalam keadaan dinamis dan aktif. Prinsip pengendalian intern terutama didasarkan atas pembagian tugas dan pemisahan wewenang antara para pegawai. Berhasilnya pelaksanaan sistem pengendalian intern tergantung pada kesadaran, kesediaan dan kemampuan para pegawai atau karyawan untuk mematuhi wewenang, tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya, selain itu sikap positif pimpinan sangat besar pengaruhnya terhadap terlaksananya kebijaksanaan tersebut. Sistem pengendalian intern erat hubungannya dengan kelancaran arus penerimaan baik di satu pihak dan pengendalian di pihak lain. Pengendalian intern yang baik dan tepat akan dapat memberikan saran-saran perbaikan dan komentar-komentar yang sangat diperlukan oleh manajemen yaitu mengadakan pengawasn pelaksanaan, mengukur dan menilai kegiatan perusahaan khususnya pada aktivitas penerimaan dan pengeluaran barang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 5. Kerangka Pemikir

2.4. Hipotesis

Diduga bahwa sistem pengendalian intern pengeluaran dan penerimaan barang pada Aini Swalayan Surabaya, belum berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Informasi - Prosedur atau sistem penerimaan dan pengeluaran barang - Prosedur pengorderan barang Permasalahan - Terjadi lost, yaitu suatu kondisi dimana stok fisik barang tidak sesuai dengan yang tercantum di data stok komputer - Pencatatan dalam rekening terkait seperti rekening persediaan barang tidak valid atau diragukan kebenarannya. Analisis Data - Proses klasifikasi - Proses tabulasi - Proses analyzing - Proses sumarizing Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana evaluasi atas pencatatan dan penilaian persediaan sebagai alat pengukuran pencatatan dan penilaian persediaan pada objek penelitian, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif pada dasarnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya Nasution, 1988 : 55 dalam Sugiyono, 2008 : 180 dalam Wirdiyanto, 2009 : 25 . Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah sistem pelaporan atas pencatatan dan penilaian persediaan serta bentuk data persediaan yang disajikan, yaitu dengan mengarahkan metode yang tepat dalam pencatatan dan penilaian persediaan, dengan digunakan metode kualitatif maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Penggunaan metode kualitatif ini, karena memang permasalahan lebih tepat datanya dengan metode kualitatif, dengan metode kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel saja, sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode kuantitatif, dengan metode kuantitatif hanya dapat digali fakta- fakta yang bersifat empirik dan terukur. Fakta-fakta yang tidak tampak oleh indera akan sulit diungkapkan, dengan metode kualitatif, maka akan dapat diperoleh data yang lebih tuntas, pasti, dan secara mendalam, sehingga memiliki kredibilitas yang tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.