Privacy Concern pada Remaja Pengguna Facebook
Pada tugas pengembangan identitas, remaja perlu belajar untuk menempatkan dan menampilkan diri self presentation kepada orang lain.
Selain itu, mereka juga perlu belajar bagaimana menyesuaikan penampilan diri sesuai dengan tanggapan orang lain. Perhatian akan privasi memberikan
kesempatan bagi remaja untuk menarik diri dari interaksi sosial guna mempertimbangkan penampilan diri dalam kesendirian. Pada saat yang sama,
privasi memungkinkan orang-orang muda untuk tetap mengembangkan interaksi sosial sembari mendapatkan umpan balik atas penampilan diri melalui
tanggapan dari rekan-rekan sebaya. Tugas perkembangan ini tentunya terkait dengan fungsi privasi sebagai sarana evaluasi diri. Perhatian akan privasi
memberi kesempatan pada remaja pengguna Facebook untuk meninjau kembali dan mempertimbangkan konsekuensi dan alternatif solusi atas sebuah
tindakan yang sudah dan akan diambil sesuai dengan aturan dan norma sosial yang berlaku terutama yang berkaitan dengan penampilan diri melalui akun
Facebook. Dengan kata lain, perhatian akan privasi memungkinkan seorang remaja mempertimbangkan beragam hal tentang presentasi dirinya sebelum
mempostingnya di laman Facebook miliknya. Pada tugas pengembangan keintiman, remaja belajar mengungkapkan
informasi yang intim kepada orang lain melalui media sosial. Pengungkapan informasi yang intim mesyaratkan kepercayaan sehingga dapat memberikan
kedekatan personal. Perhatian akan privasi memungkinkan remaja untuk menceritakan pada orang lain yang terpercaya. Hal ini juga menciptakan batas-
batas yang diperlukan untuk mengurangi kemungkinan bahwa informasi yang
intim tersebut bocor dan menyebar luas di linimasa. Tugas perkembangan ini sejalan dengan fungsi privasi sebagai pembatasan dan perlindungan
komunikasi. Pembatasan dan perlindungan komunikasi memungkinkan remaja untuk berbagi informasi intim dengan orang lain untuk membentuk sekaligus
mempertahankan hubungan dekat. Remaja berpeluang memanfaatkan Facebook sebagai media untuk
mengekspresikan diri
secara terbuka,
bebas, dan
dalam; bahkan memungkinkan ketiganya terjadi. Akses, informasi, kemampuan membangun
jaringan hubungan, dan kemudahan untuk berbagi dengan orang lain adalah keunggulan dari media sosial seperti Facebook. Kendati media sosial
seperti Facebook telah menjadi media komunikasi dan interaksi yang baru, penggunaannya memerlukan pertimbangan cermat untuk menghindari
perangkap yang dapat menyebabkan kerentanan bagi pengguna. Dengan hanya menuliskan nama seseorang, kelimpahan informasi dapat diakses, mulai dari
secuil potongan informasi pribadi seperti kutipan favorit, hingga seberkas informasi yang sangat pribadi termasuk foto profil, alamat rumah, dan tanggal
lahir. Para remaja pengguna Facebook tidak mempertimbangkan implikasi dari pengungkapan informasi pribadi, dan tidak menyadari bahwa setiap
penggunanya dapat menempatkan diri sendiri dan orang lain pada risiko secara langsung atau tidak langsung karena kemudahan berbagi informasi di forum
terbuka. Keterbukaan, keterhubungan, dan aksesibilitas yang ditawarkan melalui Facebook memiliki potensi untuk menempatkan pengguna pada risiko,
sekalipun situs tersebut juga memiliki mekanisme untuk meminimalkan risiko.
Minimnya kemampuan mengelola fitur pengaturan privasi dan kurangnya perhatian akan privasi menjadi celah yang hendak ditelusuri guna mendapatkan
deskripsi yang menyeluruh tentang perhatian akan privasi pada remaja pengguna Facebook.
29