jawab sepihak. Dalam wawancara ini digunakan wawancara bebas, dimana responden diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya,
tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh peneliti. Tujuan wawacara adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan siswa melakukan kesalahan dari jenis-jenis kesalahan yang telah diketahui melalui tes tertulis. Adapun langkah-langkah
dalam melakukan wawancara : a.
Siswa diminta untuk membaca kembalisoal apabila jawaban untuk soal tersebut tidak tepat
b. Siswa diminta untuk menyebutkan apa yang diketahui dan
ditanyakan dari soal tersebut c.
Siswa diminta menyebutkan langkah-langkah apasaja yang dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut
d. Siswa diminta membaca hasil pekerjaan yang salah, sesuai
nomor soal yang dibaca e.
Siswa diberi pertanyaan untuk menggali faktor penyebab terjadinya kesalahan
F. Keabsahan Instrumen
Instrumen yang diukur keabsahannya adalah instrumen tes. Tehnik yang dilakukan untuk mengetahui keabsahan intrumen yang digunakan adalah
dengan :
1. Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Adapaun validitas yang digunakan :
a. Validitas isi
Sebuah tes memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran
yang diberikan. Validitas isi juga sering disebut validitas kurikuler
Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara merinci materi kurikulum atau materi
buku pelajaran. Dari soal sudah memenuhi indikator, jadi sudah memenuhi
validitas isi. b.
Validitas butir instrumen Validitas butir instrumen diukur setelah dilakukan uji coba.
Dari hasil ujicoba akan diukur validitas soal dengan rumus Korelasi Product Moment Pearson
r
xy
=
√{ }{
}
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y X = skor item nomer soal tertentu
Y = Skor total N = Jumlah siswa uji coba
Setelah diperoleh nilai validitas item masing-masing soal, hasil tersebut dibandingkan dengan r pada tabel, jika diperoleh
r
xy
r
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut valid, dengan tingkat kualifikasi yang sudah ditentukan sesuai
dengan tabel tingkat kualifikasi validitas item yang diberikan.
Tabel 3.2 Tingkat Kualifikasi Validitas Butir
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 2
3 4
5 0,00 - 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat Sugiyono, 2008 : 231
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah
derajat konsistensi
instrumen yang
bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan apakah instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang sudah
ditetapkan. Suatu instrumen jika selalu memberikan hasil yang sama
jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.
Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha :
r
11
=
Keterangan : n= banyak butir soal
si
2
= jumlah varians skor tiap soal st
2
= varians skor total rumus untuk mencari variansi adalah :
s
i 2
=
Dari hasil perhitungan, apabila r
11
r
tabel
, makasoal reliabel. interpretasi nilai r
11
mengacu pada pendapat Guilford Ruseffendi, 1991b: 191 dalam bukunya Asep Jihad dan Abdul Haris
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 2
3 4
5 r
11
≤0,20 0,20 r
11
≤ 0,40 0,40 r
11
≤0,60 0,60 r
11
≤ 0,80 0,80 r
11
≤ 1,00 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat kuat
Ruseffendi : 1991:191
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian