i BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhaan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani, ketrampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Dalam
proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi
nilai-nilai sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain serta pembiasaan hidup sehat. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat memberikan berbagai pendekatan agar
siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Cara pelaksanaan pembelajaran kegiatan dapat dilakukan dengan latihan, menirukan, permainan,
perlombaan, dan pertandingan. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan, dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Cholik Muthohir, dalam Samsudin, 2008 : 2.
Peranan pendidikan
jasmani untuk
merangsang pertumbuhan
dan perkembangan serta meningkatkan kemampuan gerak. Tidak ada Pendidikan
i Jasmani yang tidak mempunyai sasaran pedagogis dan tidak ada pendidikan yang
lengkap tanpa Pendidikan Jasmani. Gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar bagi manusia untuk belajar mengenal alam sekitar dan diri sendiri.
Pelaksanaan program
Pendidikan Jasmani
yang bermutu,
yang diselenggarakan
dengan mematuhi
kaidah-kaidah pedagogi,
memberikan sumbangan sangat berharga bagi perkembangan peserta didik secara menyeluruh.
Yang berkembang bukan hanya aspek ketrampilan dan kebugaran jasmani, namun juga aspek lain yang sangat penting saja. Pendidikan jasmani merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan secara keseluru dari sosok manusia seutuhnya, yakni perkembangan pengetahuan dan penalaran, perkembangan intelegensi emosional
dan sifat-sifat lainya yang membuat karakter seseorang menjadi tangguh. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru diharapkan mengajarkan
berbagai keterampilan gerak. Teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai afektif seperti : jujur, kerjasama, tanggung jawab, disiplin
dan sebagainya serta pembiasaan pola hidup sehat. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak hanya melalui pembelajaran yang konvensional yang bersifat
kajian teoritis, namun perlu kiranya melibatkan unsur fisik, mental, intelektuan dan emosi. Aktivitas pembelajaran harus diberikan melalui sentuhan dedaktik-metodik,
sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Pendidikan jasmani dalam pelaksanaan proses pembelajaran memanfaatkan aktifitas
jasmani dapat dipakai sebagai upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara kognitif, afektif dan psikomotor dalam kerangka sistem pendidikan
nasional.
i Dalam mencapai tujuan pendidikan, banyak faktor pendukung yang diperlukan
antara lain : faktor guru, siswa, sarana prasarana dan juga metode pembelajarannya. Metode yang dipilih dan diperkirakan haruslah cocok digunakan dalam proses
pembelajaran baik teori maupun praktek. Proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila perubahan perilaku yang terjadi pada siswa dapat mencapai optimal.
Sikap dan perilaku sehat pada siswa dapat terbentuk dengan meningkatkan partisipasi secara aktif dalam segala bentuk aktifitas olahraga termasuk olahraga
permainan bola basket. Seorang guru perlu mempelajari, memahami, dan mampu menerapkan
berbagai strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran pada bidang studi yang diampunya. Strategi yaitu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, metode yaitu bagaimana mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah di susun tercapai secara optimal, dan pendekatan
approach
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran Wina Sanjaya, 2008:126-127. Pendekatan dalam pembelajaran merupakan cara
khusus yang dan terperinci yang telah dipikirkan dengan seksama sehingga merupakan pola tertentu yang digunakan oleh guru dalam membimbing anak
mempelajari berbagai materi pelajaran. Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya metode dan pendekatan untuk membantu memaksimalkan pencapaian tujuan
pembelajaran. Semakin tepat metode dan pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar maka makin efektif dan tujuan pembelajaran akan tercapai.
Seorang guru Pendidikan Jasmani perlu mempelajari, memahami dan mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran pada bidang studi yang diampunya.
i Menurut Sunaryo Basuki 1979 : 181 metodik mengajar adalah cara khusus dan
terperinci yang telah dipikirkan dengan seksama sehingga merupakan pola tertentu yang digunakan oleh guru dalam membimbing anak dalam mempelajari berbagai
materi pelajaran. Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya metode untuk membantu kelancaran pembelajaran, semakin tepat metode yang digunakan dalam
proses belajar mengajar maka makin efektif dan tujuan juga segera akan tercapai. Di samping metode, guru harus memperhatikan karakter siswa termasuk
kemampuan gerak masing-masing siswa, kemampuan gerak dasar juga berpengaruh terhadap hasil belajar shooting bola basket yang dicapai siswa.
Siswa mempunyai kemampuan gerak yang berbeda-beda, terjadinya perbedaan kemampuan gerak antara siswa karena kondisi kualitas fisik yang berbeda, baik
kondisi secara internal maupun eksternal. Rusli Lutan 1988 : 322 mengatakan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar gerak adalah 1 kondisi
internal, kondisi siswa yang mencakup faktor-faktor yang terdapat atau melekat dalam diri siswa, 2 kondisi eksternal, yang mencakup faktor-faktor dari luar yang
mempengaruhi diri siswa. Kemampuan gerak
Motor ability
salah satu kondisi satu internal yang membedakan setiap individu dalam mengembangkan suatu keterampilan gerak,
dapat dipandang sebagai landasan keberhasilan masa yang akan datang di dalam melakukan keterampilan gerak. Perbedaan kemampuan gerak memiliki implikasi
terhadap proses pembelajaran. Ketepatan dan penugasan keterampilan olahraga dipengaruhi kemampuan gerak. Tinggi rendahnya kemampuan gerak yang dimiliki
siswa menentukan hasil pembelajaran gerak olahraga umumnya, belajar teknik dasar
shooting
bola basket khususnya.
i Keadaan sesungguhnya di SMP Negeri 2 Playen, Gunungkidul cabang bola
basket merupakan cabang yang sangat diminati oleh sebagian besar siswa, namun masalah penguasaan beberapa teknik dasar termasuk
shooting
perlu mendapat pembenahan, sehingga perlu dikembangkan metode pembelajaran yang tepat agar
penguasaan teknik dasar menjadi lebih baik. Teknik
shooting
dalam permaninan bola basket merupakan teknik yang sangat baku dan sering dilakukan oleh pemain
sebagai upaya memasukkan bola ke ring lawan untuk memperoleh kemenangan, sehingga teknik
shooting
merupakan teknik yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kenyataan siswa sekarang ini khususnya di sekolah SMP Negeri 2 Playen,
Gunungkidul pada siswa kelas VIII terdapat perbedaan kemampuan gerak di antara siswa, sebagian memiliki kemampuan gerak yang rendah, sebagian kemampuan
geraknya tinggi. Tingginya kemampuan gerak yang dimiliki siswa tersebut disebabkan karena seringnya aktifitas kesehariannya akan memiliki banyak
pengalaman gerak, sehingga siswa tersebut memiliki kemampuan gerak yang tinggi, sedangkan siswa yang kurang aktifitas kesehariannya maka siswa tersebut memiliki
kemampuan gerak yang jelek atau rendah. Perbedaan siswa dalam hal kemampuan gerak akan menjadi bahan pertimbangan yang sangat penting ketika guru memilih
dan menentukan pendekatan mengajar yang sesuai dengan karakter dari masing- masing siswa, memberikan perlakuan yang berbeda dalam proses belajar agar siswa
mencapai hasil yang optimal. Pendekatan pembelajaran bagian progresif dan repetitif dapat dipakai sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar
shooting
bola basket bagi para siswa yang memiliki tingkat kemampuan gerak yang berbeda-beda.
i
B. Identifikasi Masalah