Jenis-Jenis Interaksi Sosial Pengukuran Interaksi Sosial Anak Retardasi Mental Sedang

4. Akomodasi atau penyesuaian diri accommodation Akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan equikebrium, dalam interaksi antara orang perorangan atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan normal sosial dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Akomodasi sebagai suatu proses, yang menunjukan pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha- usaha untuk mencapai kestabilan. Secara umum akomodasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan akomudasi adalah mengurangi pertentangan dan mencegah meledaknya pertentangan secara temporer.

2.2.4. Jenis-Jenis Interaksi Sosial

Raharjo 2004 menyebutkan ada tiga jenis interaksi sosial yaitu : 1. Interaksi antara individu dengan individu Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan, dan stimulus kepada individu lainnya. Sedangkan individu yang terkena pengaruh tersebut memberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Seperti jabat tangan atau berbicara 2. Interaksi antara individu dengan kelompok Individu yang memberikan pengaruh, rangsangan, dan stimulus kepada kelompok sosial. Contoh: seorang guru mengajari siswa-siswa di dalam kelas. 3. Interaksi antara kelompok dengan kelompok Hubungan interaksi antara kelompok sosial yang memberikan pengaruh, rangsangan, dan stimulus kepada kelompok sosial lainnya. Seperti: satu kesebelasan sepak bola melawan kesebelasan sepak bola lainnya.

2.2.5. Pengukuran Interaksi Sosial Anak Retardasi Mental Sedang

Pengukuran kemampuan interaksi sosial pada anak retardasi mental menggunakan lembar observasi Delphie 2006 yang telah dimodifikasi oleh Wardhani 2012. Indikator dari kemampuan interaksi sosial adalah anak melakukan kontak mata dengan peneliti dan peneliti pendamping, anak membalas senyuman peneliti pendamping dan peneliti, anak mampu menjawab tiga pertanyaan dari peneliti pendamping, anak menunjukkan barang miliknya kepada orang lain, peneliti dan peneliti pendamping, anak mampu bermain dengan teman sebaya, anak mengikuti permainan sesuai peraturan yang telah dibuat, anak tetap bermain dengan temannya walaupun tidak ada guru pengasuh petugas disaat jam istirahat, anak berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan disekolah, anak mampu bertanya bertukar pendapat dengan teman yang lainnya, dan anak mampu bekerja sama dengan kelompok. Dikatakan kurang apabila skor menunjukkan 0 – 3, cukup jika skor menunjukkan 4 – 6, dan baik jika skor menunjukkan 7 – 10.

2.2.6. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial