2.1.9 Penatalaksanaan
Pleyte dan Humris 2014 menyebutkan penatalaksanaan anak retardasi mental meliputi tiga hal yaitu :
1. Pendekatan yang berhubungan dengan etiologi, misalnya menetapkan diet
secara dini untuk penderita yang penyebabnya adalah fenilketonuria atau substansi hormon ini.
2. Terapi untuk gangguan fisik dan mental yang menyertai retardasi mental
3. Pendidikan yang sesuai dan rehabilitasi
Keterbatasan anak retardasi mental dapat dikurangi dengan modifikasi perilaku, sehingga modifikasi perilaku perlu diberikan kepada anak retardasi
mental melalui terapi perilaku Nisa, 2010. Efendi 2006 Jenis terapi perilaku yang diberikan kepada anak retardasi mental yaitu melalui kegiatan
bermain. Terapi permainan yang diberikan yang memiliki muatan antara lain: 1.
Setiap permainan hendaknya memiliki nilai terapi yang berbeda. 2.
Sosok permainan yang diberikan tidak terlalu sukar untuk dicerna anak retardasi mental Prasedio dalam Efendi 2006.
Nisa 2010 menyatakan nilai terapi yang penting dalam perkembangan anak retardasi mental yaitu:
1. Pengembangan fungsi fisik, misalnya pernapasan, peredaran darah, dan
pencernaan makanan
2. Pengembangan sensomotorik, melalui bermain dapat melatih ketajaman
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan melatih kemampuan gerak.
3. Pengembangan daya khayal, anak diberi kesempatan untuk mampu
menghayati makna kebebasan untuk pengembangan kreasinya 4.
Pembinaan pribadi, anak berlatih memperkuat kemauan, memusatkan perhatian, mengembangkan keuletan, dan percaya diri
5. Pengembangan sosialisasi, anak bermain dengan teman sebaya,
berkelompok, anak harus mampu menerima kekalahan, menunggu giliran, setia, jujur, terjadinya komunikasi dan interaksi antara individu.
6. Pengembangan intelektual, dalam permainan yang dilakukan, anak diberi
kesempatan untuk mengaktualisasi kemampuannya melalui ucapan atas apa yang dilihat dan didengar tentang permainan yang dilakukan.
2.2. Interaksi Sosial