7. Keterampilan berbelanja, meliputi penggunaan uang, berbelanja, dan cara
mengatur pembelanjaan. 8.
Keterampilan domestik, meliputi membersihkan rumah, memelihara dan memperbaiki barang-barang yang ada dirumah, cara membersihkan dan
mencuci. 9.
Orientasi lingkungan, meliputi keterampilan melakukan perjalanan, memanfaatkan sumber-sember lingkungan, penggunaan telepon, menjaga
keselamatan lingkungan. 10.
Keterampilan vokasional, meliputi kebiasaan bekerja serta prilakunya, keterampilan mencari pekerjaan, prilaku sosial dalam pekerjaan dan
menjaga keselamatan kerja
2.1.7 Tumbuh Kembang Utama Anak Dan Remaja
Soetjiningsih dan Ranuh 2014 menyebutkan pada masa praremaja, pertumbuhan lebih cepat dari pada masa prasekolah keterampilan dan
intelektual makin berkembang; anak senang bermain berkelompok dengan teman jenis kelamin saa. Sedangkan pada masa remaja. Anak perempuan dua
tahun lebih cepat memasuk masa remaja bila dibandingkan dengan anak laki- laki. Masa ini, terjadi pacu tumbuh berat badan dan tinggi badan yang disebut
sebagai adoslescent growth spurt pacu tumbuh aldosteron.
Tahap Masa Praremaja 6-12 tahun : 1.
Teman sebaya sangan penting 2.
Anak mulai berpikir logis, meskipun masih kongkrit dan operasional 3.
Egosentris berkurang 4.
Memori dan kemampuan bahasa meningkat 5.
Kemampuan kognitif meningkat akibat sekolah formal. 6.
Konsep diri berubah, yang mempengaruhi harga dirinya. Tahap Masa Remaja 13-20 tahun
1. Perubahan fisik cepat dan jelas
2. Maturitas reproduktif dimulai sampai mencapai dewasa
3. Teman sebaya dapat mempengaruhi perkembangan dan konsep dirinya
4. Kemampuan berpikir asbtrak dan menggunakan alasan yang bersifat
alamiah sudah berkembang 5.
Sifat egosentris menentap pada beberapa perilaku.
2.1.8 Tumbuh Kembang Anak Retardasi Mental
Tabel 4
Ciri-ciri perkembangan anak retardasi mental
Tingkat Retardasi
Mental Umur pra-sekolah: 0-5
tahun Pematangan
dan Perkembangan
Umur Sekolah: 6-20 tahun Latihan dan Pendidikan
Masa dewasa: 21 tahun atau lebih
Kecukupan Sosial dan Pekerjaan
Berat sekali Retardasi
berat: kemampuan
minimal untuk berfungsi dalam
bidang sensori-motorik;
membutuhkan perawatan Perkembangan
motorik sedikit,
dapat bereaksi
terhadap latihan
terus mengurus
diri sendiri
secara minimal
atau terbatas
Perkembangan motorik dan berbicara sedikit;
dapat mencapai
mengurus diri sendiri secara sangat terbatas;
membutuhkan perawatan.
Berat Perkembangan
motorik kurang; bicara maksimal;
pada umumnya
tidak dapat
dilatih untuk
mengurus diri-sendiri;
keterampilan komunikasi tidak ada atau hanya
sedikit Dapat
berbicara atau
belajar berkomunikasi;
dapat dilatih
dalam kebiasaan kesehatan dasar;
dapat dilatih
secara sistemik dalam kebiasaan
Dapat mencapai
sebagian dalam
mengurus diri sendiri dibawah
pengawasan penuh;
dapat mengembangkan secara
minimal berguna
keterampilan menjaga diri dalam lingkungan
yang terkontrol. Sedang
Dapat berbicara
atau belajar
berkomunikasi; kesadaran sosial kurang;
perkembangan motorik
cukup; dapat mengurus diri sendiri; dapat diatur
dengan pengawasan
sedang. Dapat
dilatih dalam
keterampilan sosial dan pekerjaan; sulit mengalami
perkembangan dalam
bidang akademik setelah kelas
dua SD;dapat
berpergian sendiri
ketempat yang
sudah dikenal
Memerlukan pengawasan
dan bimbingan
bila mengalami stress sosial
atau stress
ekonomi yang ringan
Ringan Dapat
mengembangkan keterampilan sosial dan
komunikasi; keterbelakangan minimal
dalam bidang
sensomotorik; sering tidak dapat
dibedakan dari
normal hingga usia tua Dapat belajar keterampilan
akademik sampai kira-kira kelas enam pada umur
belasan tahun;
dapat dibimbing
ke arah
konformitas sosial Biasanya
dapat mencapai keterampilan
sosial dan pekerjaan yang cukup mencari
nafkah, tetapi
memerlukan bimbingan dan
bantuan bila
mengalami stress sosial atau
stress ekonomi
yang luar biasa. Sumber: Freedman, AM.,H.I dan Sadock, B.J. ; Modem Synopsis of Comprehensive Textbook of
Psychiatry, Wiliams Wilkins Co, Baltimore, 1972, HI. 313 dalam Maramis 2009.
2.1.9 Penatalaksanaan