Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana

27 controlling variable mengontrol variabel, formulating hypothesis menyusun hipotesis, defining operationally menyusun definisi operasional dan menyusun percobaan design an experiment

4. Gerak Harmonik

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. a. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu: 1 Gerak Harmonik Sederhana GHS Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa air dalam pipa U, gerak horizontal vertikal dari pegas, dan sebagainya. 2 Gerak Harmonik Sederhana GHS Angular, misalnya gerak bandul bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

b. Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana

1 Gerak harmonik pada bandul Gambar 1. Gerak harmonik pada bandul Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke 28 titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan diatas melakukan gerak harmonik sederhana. 2 Gerak harmonik pada pegas Gambar 2. Gerak vertikal pada pegas Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang bertambah panjang sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar ditarik atau digoyang. Kedudukan a, c, dan e merupakan kedudukan setimbang. Kedudukan b dan f merupakan kedudukan terbawah sedangkan kedudukan d merupakan kedudukan tertinggi. Pegas yang diberi simpangan sejauh y dari posisi keseimbangannya akan bergerak bolak – balik melalui titik keseimbangan tersebut ketika dilepaskan. Gerakan ini disebabkan oleh gaya pemulih yang bekerja pada pegas. Gaya pemulih ini berusaha untuk mengembalikan posisi benda ke posisi keseimbangannya. Besar gaya pemulih berbanding lurus dengan besar 29 simpangan dan arahnya berlawanan dengan arah simpangan. Secara matematis besar gaya pemulih pada pegas dapat ditulis sebagai berikut: 1 Keterangan: k = tetapan pegas Nm y = simpangan m F = gaya pemulih N Tanda minus menyatakan bahwa arah gaya pemulih berlawanan dengan arah simpangan. Terlihat bahwa percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan. Hal ini merupakan karakteristik umum getaran harmonik. Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, antara lain: a Gerakannya periodik bolak-balik. b Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan. c Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisisimpangan benda. d Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi keseimbangan Saat benda melakukan satu kali getaran maka benda tersebut bergerak dari titik terbawah sampai titik terbawah lagi. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali getaran dinamakan periode T. Jumlah 30 getaran sempurna yang dilakukan tiap satuan waktu sekon disebut frekuensi f dan dinyatakan dengan satuan hertz Hz atau cycles per second cps. Jika banyaknya getaran adalah n setelah getaran selama t sekon, maka dapat dirumuskan: 2 Dalam membahas gerak harmonik sederhana, perlu mendefinisikan beberapa besaran. Besaran-besaran yang mendasari gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut: a Simpangan merupakan jarak pusat massa beban dari titik kesetimbangan. Simpangan ditandai dengan huruf xy. Besar simpangan setiap saat selalu berubah karena beban terus bergerak disekitar titik kesetimbangan. b Amplitudo menyatakan simpangan maksimum atau simpangan terbesar titik pusat massa beban. Amplitudo disimbolkan dengan huruf A. c Periode diartikan sebagai waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran. Periode disimbolkan dengan huruf T dengan satuan detik s. d Frekuensi diartikan sebagai banyaknya getaran yang dilakukan setiap satu satuan waktu. Frekuensi disimbolkan dengan huruf f dengan satuan hertz atau Hz. 31

c. Hubungan Gaya dan Getaran