Pembahasan Latihan Tugas Kasus
48
1. Statistika membantu peneliti untuk mengorganisasi dan meringkas informasi sehingga peneliti dapat memahami hal-hal yang sedang diteliti
kemudian mengkomunikasi hasil-hasil penelitian pada pihak lain. 2. Statistika membantu peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian atau menguji hipotesis hipotesis yang diajukan berdasarkan hasil analisis yang dibuat.
Secara umum statistika didefinisikan sebagai: “Seperangkat prosedur matematika untuk mengorganisasikan, meringkas, dan
menginterpretasikan informasi’. Prosedur-prosedur dalam statistika dapat membantu agar informasi atau hasil-
hasil penyelidikan dapat ditampilkan secara akurat dan bermakna. Statistika menyediakan teknik-teknik terstandar yang dipahami oleh masyarakat akademik,
sehingga jika seorang peneliti menggunakan teknik-teknik statistika tertentu untuk menginvestigasi sebuah masalah atau isu, peneliti yang lain akan dapat
memahami bagaimana analisis terhadap masalah tersebut dilakukan dan dapat membaca hasil-hasil analisis tersebut dengan tepat.
Populasi dan Sampel
Sebuah penelitian biasanya diawali dengan pengajuan pertanyaan yang berkaitan dengan sekelompok orang. Sebagai contoh, seorang peneliti tertarik untuk
menginvestigasi pengaruh dari penerapan pendekatan collaborative learning terhadap hasil belajar IPS siswa SMP. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk meneliti
tentang siswa SMP. Dalam statistika, sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian disebut dengan populasi penelitian. Jumlah sebuah populasi penelitian
sangat beragam tergantung dari bagaimana populasi itu didefinisikan, misalnya jumlah siswa SMP di Jawa Timur, atau jumlah siswa SMP di jawa timur yang
berusia 12 tahun. Walaupun sebuah penelitian bertujuan untuk meneliti sebuah isu atau masalah
terkait dengan populasi tertentu, biasanya adalah tidak mungkin bagi peneliti untuk menginvestigasi seluruh individu dalam populasi. Oleh karena itu, peneliti
biasanya akan memilih sekelompok orang dari populasi tersebut tersebut sebagai representasi kemudian mengarahkan investigasinya pada sekelompok orang
tersebut. Sekelompok orang yang mewakili sebuah populasi disebut dengan
IPS SMP KK I
49
sampel. Karena sampel dianggap mewakili sebuah populasi, maka hasil-hasil analisis terhadap sampel tersebut akan digeneralisasi kepada populasi dari mana
sampel tersebut berasal. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa walaupun sampel dan populasi adalah sekelompok orang, analisis dilakukan terhadap skor yang
diperoleh dari pengukuran terhadap individu-individu dalam sampel. Skor yang diperoleh dari pengukuran terhadap individu-individu tersebut disebut dengan
sampel statistika.
Variabel dan Pengukuran
Variabel adalah karakteristik atau kondisi yang berubah-ubah atau berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Contoh variabel adalah gender, usia,
tinggi badan, kecerdasan. Variabel juga dapat berupa kondisi-kondisi tertentu yang berubah-ubah misalnya suhu, luas ruangan, dan sebagainya. Sebaliknya
konstanta adalah karakteristik atau kondisi yang sama atau tetap untuk setiap individu. Dalam penelitian seringkali peneliti perlu untuk menetapkan apa yang
menjadi variabel dan konstanta. Contoh: sebuah penelitian akan mengukur dampak dari strategi mengajar tertentu terhadap hasil belajar siswa SMP kelas VII.
Pada penelitian ini yang merupakan variabel adalah hasil belajar siswa sedangkan yang merupakan konstanta adalah jenjang kelas siswa.
Variabel dapat dibedakan menjadi dua jenis: variabel diskrit dan variabel kontinyu. Variabel diskrit adalah variabel yang terdiri dari kategori-kategori yang terpisah dan
tidak dapat dibagi misalnya jumlah anggota keluarga, jenjang kelas. Variabel kontinyu adalah variabel yang berupa angka-angka yang dapat dibagi menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Contohnya adalah waktu, tinggi badan, berat badan.
Dalam penelitian, seorang peneliti akan melakukan pengukuran pada variabel- variabel yang akan dikaji. Terdapat empat skala pengukuran dalam penelitian:
nominal, ordinal, interval, dan rasio. Pengukuran skala nominal adalah pengukuran yang hanya mengidentifikasi label dan kategori pada objek yang diukur misanya
gender, propinsi, suku, dan sebagainya. Jika 2 individu diukur pada skala nominal maka 2 individu itu hanya dapat dikatakan sebagai variabel yang sama atau
berbeda. Jika 2 individu itu berbeda, tidak dapat dikatakan seberapa besar perbedaannya, misalnya variabel gender: pria dan wanita.