Umpan Balik dan Tindak Lanjut Pembahasan Latihan Tugas Kasus
IPS SMP KK I
147
4. Sarana untuk memperbaikimenyesuaikan materi-materi kurikulum yang akan disampaikan.
Jika bagian materi tertentu selalu dijawab salah oleh sebagian besar siswa, bisa jadi masalahnya bukan pada siswa atau cara mengajar guru, namun ada
kemungkinan materi tersebut terlalu berat untuk level para siswa tersebut. Jika demikian, dimungkinkan untuk melakukan perubahan pada silabus pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas penilaian secara keseluruhan. Data hasil analisis butir soal tentunya menjadi bahan untuk memperbaiki
kualitas soal. Soal-soal yang diujikan tersebut dapat digunakan kembali pada masa-masa yang akan datang, sehingga jika analisis dan perbaikan butir soal
dilakukan secara berkala, guru akan memiliki simpanan bank soal yang berkualitas.
6. Meningkatkan kemampuan guru dalam menulis butir soal. Dengan melakukan analisis butir soal serta menelaah pola jawaban siswa, guru
dapat meningkatkan keterampilannya dalam menulis butir soal dan mengembangkan instrumen penilaian.
Analisis instrumen penilaian secara kuantitatif dapat dilakukan baik dengan pendekatan teori klasik Classical Test Theory-CTT ataupun dengan pendekatan
teori moderen item Respon Theory-IRT. Pada modul ini hanya akan dibahas secara mendalam analisis instrumen penilaian dengan pendekatan klasik. Analisis
dengan pendekatan moderen item Respon Theory-IRT akan diperkenalkan pada bagian akhir dari kegiatan pembelajaran ini. Analisis instrumen penilaian hususnya
berdasarkan teori tes klasik meliputi: validitas instrumen penilaian, reliabilitas instrumen penilaian, tingkat kesulitan instrumen penilaian, daya beda instrumen
penilaian, tingkat kesulitan soal, daya beda soal, dan keberfungsian pengecoh Khusus soal dengan bentuk pilhan ganda.
Analisis Kuantitatif Instrumen Penilaian A. Reliabilitas Instrumen Penilaian
Reliabilitas adalah ukuranderajat konsistensi hasil penilaian siswa setelah melalui beberapa prosedur penilaian, antara lain dalam bentuk:
148
• Siswa menempuh penilaian yang sama pada dua atau lebih waktu yang berbeda.
• Siswa menyelesaikan dua atau lebih penilaian yang berbeda namun setara materi, tingkat kesulitan, dan waktu.
• Dua atau lebih guru menilai hasil pekerjaantes siswa. Konsistensi hasil setelah melalui beberapa penilaian adalah kunci dari
reliabilitas. Sebagaimana validitas, reliabilitas juga berkaitan dengan hasil penilaian bukan dengan instrumen penilaian itu sendiri.
Reliabilitas merupakan salah satu syarat dari validitas hasil penilaian, jika sebuah hasil penilaian dikatakan valid maka hasil penilaian tersebut dapat
dikatakan reliabel. Namun hal tersebut tidak berlaku sebaliknya, hasil penilaian yang reliabel belum tentu valid, karena aspek-aspek validitas yang
lain juga perlu dipenuhi. Sebagai contoh, jika sekelompok siswa mengerjakan dua kali tes pilihan ganda yang sama pada waktu yang berbeda dan hasilnya
sama-sama menunjukkan rata-rata skor siswa adalah 25 dalam skala 100, maka terlihat bahwa hasil tes para siswa tersebut reliabel karena skornya
relatif sama, namun hasil tersebut berpotensi tidak valid jika mater-materi yang diujikan belum diajarkan dikelas sehingga menyebabkan skor para siswa
rendah pada dua kali tes tersebut. Hubungan antara validitas dan reliabilitas dapat digambarkan dengan ilustrasi dibawah ini:
Gambar 14. Hubungan Antara Validitas dan Reliabilitas Sumber : Google.com
A B
C