Karakteristik Subjek Penelitian PEMBAHASAN

BAB 5. PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Pubertas pada anak perempuan berlangsung pada usia 8 sampai 13 tahun sedang anak laki-laki pada usia 9 sampai 14 tahun. 2 Sedangkan literatur lainnya mendefinisikan remaja bila anak telah mencapai usia 10 sampai 19 tahun. 28 Penelitian ini menilai status gizi berdasarkan IMT dengan menggunakan grafik WHO Reference tahun 2007 untuk anak perempuan usia 5 sampai 19 tahun. Berdasarkan grafik tersebut dijumpai 2 anak dengan severe thinness, 37 orang dengan thinness, 104 orang dengan normoweight, dan 16 orang dengan overweight. Pada penelitian ini, dilakukan penilaian tingkat maturitas seksual pada anak perempuan berusia 8 sampai 14 tahun. Pengukuran IMT dapat menilai perubahan komposisi tubuh terjadi pada masa anak dan remaja, baik pada laki-laki maupun pada perempuan. 29 Walaupun tergantung ras dan jenis kelamin, penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa penilaian IMT merupakan pengukuran yang paling baik untuk menilai persentase lemak tubuh dan hubungan berat badan dengan tinggi badan. 30,31 Penilaian IMT untuk menilai komposisi tubuh juga lebih baik Universitas Sumatera Utara daripada penilaian tebal lipatan kulit, 32 indeks Rohrer kgm 3 33 dan menggunakan alat non invasif. 34 Berdasarkan suatu studi longitudinal pada anak laki-laki dan perempuan berusia 8 sampai 18 tahun, perubahan IMT dapat merefleksikan perubahan komposisi tubuh. 35 Suatu penelitian menilai validasi pengukuran komposisi tubuh dengan IMT dibanding dengan Rohrer Index RI pada anak usia 2 dan 19 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan pengukuran dengan IMT lebih baik dibanding dengan RI untuk menilai status underweight dan overweigh pada subjek penelitian. American Academy of Pediatrics AAP merekomendasikan pemantauan IMT untuk mencegah kejadian obesitas pada anak dan remaja. 33 36 Pada penelitian ini rerata IMT pada anak perempuan berusia 8 sampai 18 tahun adalah 17.18 kgm 2 Pada peneltian ini rerata usia anak untuk mencapai perkembangan payudara pada usia 12.2 tahun SD=1.28, rambut pubis 13,2 tahun SD=0.92 dan sudah menarke sebanyak 27 anak perempuan dengan rerata usia menarke 12.3 tahun SD=0.45 , masih dalam kategori normoweight. Penelitian ini adalah cross sectional sehingga tidak dapat menilai perubahan IMT yang merupakan gambaran dari perubahan komposisi tubuh. Untuk menilai tingkat maturitas seksual, diperlukan beberapa pemeriksaan klinis, laboratorium, dan radiologi. Pemeriksaan klinis dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan skala Tanner memiliki tingkat akurasi yang cukup baik dalam menentukan usia pubertas. Berdasarkan data dari The Third National Health and Nutrition Examination Survey NHANES yang melakukan penelitian pada anak perempuan usia 8 sampai 16 tahun bahwa onset rata-rata usia tumbuhnya rambut pubis, perkembangan payudara, dan usia menarke masing-masing 9.5; 9.5; dan 12.1 tahun pada anak perempuan kulit hitam, sementara untuk Amerika Meksiko masing-masing 10.3; 9.8; dan 12.2 tahun, sedangkan pada anak perempuan kulit putih masing-masing 10.5; 10.3; dan 12.7 tahun. Dari hasil ini diketahui anak perempuan kulit hitam dan Amerika Meksiko memiliki perkembangan rambut pubis, perkembangan payudara, dan onset menarke pada usia yang lebih muda dari pada kulit putih. Temuan ini semakin memperkuat penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa ras dan etnis berhubungan dengan maturasi pubertas pada anak-anak perempuan di Amerika. 37

5.2. Hubungan IMT dengan Tingkat Maturitas Seksual