Data Demografik Karakteristik Subjek Penelitian

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.1. Data Demografik

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Mandailing Natal. Secara geografis Kabupaten Mandailing Natal terletak antara 0 .10’–10 50’ Lintang Utara dan 98 50’- 100 10 ’ Bujur Timur. Wilayah administrasi Mandailing Natal dibagi atas 17 kecamatan dan 392 desakelurahan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Undang- Undang No.12 Tahun 1998 pada tanggal 23 November 1998. Namun sampai pada tahun 2009, setelah terjadi pemekaran, maka jumlah kecamatan menjadi 23 kecamatan dan 395 desakelurahan. Daerah Kabupaten Mandailing Natal secara geografis terletak paling selatan dari Propinsi Sumatera Utara dengan batas-batas sebagai berikut : 27 1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Padang Lawas 2. Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Barat 3. Sebelah Timur dengan Propinsi Sumatera Barat 4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia Pekerjan utama penduduk Mandailing Natal dari sektor pertanian 71.4, perdagangan 12.94, jasa 5, dan lainnya seperti angkutan komunikasi, bank dan listrik, gas dan air 10,66 . 27 Universitas Sumatera Utara

4.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri No. 142587 Hutarimbaru, SD Negeri No. 142584 Gunung Baringin, di SD Negeri No. 145609 Parmompang, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal dan pesantren Purba Baru, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Mandailing Natal. 27 Universitas Sumatera Utara Populasi terjangkau berjumlah 210 orang anak perempuan yang terdiri dari 182 orang siswa SD kelas 3 sampai 6 dan 28 orang siswa pesantren setingkat SMTP. Sebanyak 195 orang 92.9 memenuhi kriteria yang terdiri dari 167 orang siswa SD dan 28 orang siswa pesantren. Karakteristik dasar subjek penelitian seperti pada tabel 4.1. Tabel 4.1.Karakterstik subjek penelitian Karakteristik Usia, mean SD, tahun 11.8 1.37 Berat badan, mean SD, kg 31.0 8.74 Tinggi badan, mean SD, m 1.3 0.09 Indeks massa tubuh 17.2 3.11 Status gizi berdasarkan IMT, n IMTU -3 Z-Score Severe Thinness IMTU -3Z-Score-2 Thinness IMTU -2Z-Score0 Normoweight IMTU 0Z-Score1 Normoweight IMTU 1Z-Score2 Overweight 2 1.0 37 19.0 94 48.2 46 23.6 16 8.2 Perkembangan maturitas payudara M, mean SD M1 M2 M3 11.0 0.81 12.2 1.28 13.4 0.97 Perkembangan maturitas rambut pubis P, mean SD P1 P2 P3 11.3 0.99 13.2 0.92 13.6 1.30 Menarke, mean SD 12.3 0.45 Tabel 4.1. menyajikan informasi mengenai karakteristik subjek penelitian. Dari tabel tersebut diketahui bahwa rerata usia subjek penelitian adalah 11.8 tahun SD=1.37, dengan rerata berat badan dan tinggi badan masing-masing 31.0 kilogram SD=8.74 dan 1.3 meter Universitas Sumatera Utara SD=0.09. Berdasarkan perhitungan IMT, sebagian besar subjek penelitian berstatus gizi normoweight sebanyak 140 orang 71.8. Sedang usia rerata perkembangan maturitas payudara 12.2 tahun SD=1.28, rambut pubis 13.2 tahun SD=0.92, dan menarke 12.3 tahun SD=0.45 Tabel 4.2. Hubungan status gizi dan tahap perkembangan payudara Status Gizi Tingkat Maturitas Payudara P Belum Pubertas Pubertas Overweight 0 0 16 100 0.0001 Normoweight 56 40.0 84 60.0 Thinness Severe thinness 34 91.9 2 100 3 8.1 0 0 Hasil analisis dengan uji Chi-square yang pada tabel 4.2 diperoleh hubungan yang signifikan antara status gizi dan tingkat maturitas payudara P=0.0001. Dari 16 orang dengan overweight keseluruhan telah mengalami maturitas payudara. Sedangkan dari 39 orang dengan status gizi thinness dan severe thinness hanya 3 orang yang mengalami pubertas. Tabel 4.3. Hubungan status gizi dan tahap perkembangan rambut pubis Status Gizi Tingkat MaturitasPubis P Belum Pubertas Pubertas Overweight 3 18.7 13 81.3 0.0001 Normoweight 102 72.9 38 27.1 Thinness Severe thinness 37 100 2 100 0 0 0 0 Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis pada tabel 4.3 diketahui bahwa seluruh subjek penelitian dengan status gizi overweight telah mengalami perkembangan rambut pubis sebanyak 13 orang 81.3. Sedang pada kelompok status gizi thinness dan severe thinness belum mengalami perkembangan rambut pubis. Dari hasil analisis uji Chi-square diperoleh hubungan yang signifikan antara status gizi dan tahap maturitas rambut pubis P=0.0001 Tabel 4.4. Hubungan status gizi dan menarke Status Gizi Menarke P Sudah Belum Overweight 9 56.2 7 43.8 0.0001 Normoweight 18 12.9 122 87.1 Thinness Severe thinness 0 0 0 0 37 100 2 100 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 9 56.2 dari 16 orang dengan status overweight telah mengalami menarke. Sebaliknya dari 39 orang dengan status gizi thinness dan severe thinness, belum mengalami menarke. Dari hasil analisis dengan uji Chi-square diperoleh hubungan yang signifikan antara status gizi dan menarke P=0.0001. Universitas Sumatera Utara

BAB 5. PEMBAHASAN