BAB 3. METODOLOGI
3.1. Desain
Penelitian ini merupakan studi cross-sectional untuk menilai hubungan antara status gizi berdasarkan IMT dengan tingkat maturitas seksual dan
menarke pada anak perempuan
3.2 . Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan terhadap anak perempuan usia 8 sampai 14 tahun di Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama SMTP di
Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada bulan Mei sampai Juni 2010
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi target adalah anak perempuan usia 8 sampai 18 tahun. Populasi terjangkau adalah anak perempuan SD dan SMTP di tempat penelitian
yang berusia 8 sampai 14 tahun. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1. Kriteria Inklusi
1. Murid perempuan SD dan SMTP berusia 8 sampai 14 tahun 2. Mendapat informed consent dari orang tua
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Kriteria Eksklusi
1. Mendapat steroid jangka panjang 2. Mendapat kemoterapi atau radioterapi
3. Mendapat obat-obatan hormonal growth hormone 4. Menderita penyakit kronis tirotoksikosis, gagal jantung, anemia kronisl
5. Menderita gangguan fisik atau mental yang dapat mempengaruhi habitus tubuh atau perkembangan pubertas
6. Anak menolak dilakukan pemeriksaan
3.5. Perkiraan Besar Sampel
Untuk menilai korelasi antara status gizi berdasarkan IMT dengan tingkat maturitas seksual dan menarke dihitung berdasarkan rumus besar sampel
untuk koefisien korelasi dengan sampel tunggal. Z
α + Zβ
23
n = ------------------------ + 3
2
0.5 ln[1+r1-r] Z
α = 1.96 Z
β = 0.84 r = koefisien korelasi = 0.2
Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel adalah 194 orang
24
3.6. Persetujuaninformed Consent
Subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua untuk dilakukan penilaian status pubertas berdasarkan tingkat maturitas seksual menurut
Universitas Sumatera Utara
skala Tanner, usia menarke ditentukan dengan mengisi kuisioner dan penilaian status gizi dengan cara mengukur berat badan BB dan tinggi
badan TB subjek peneliti. Formulir persetujuan setelah penjelasan dan naskah penjelasan terlampir.
3.7. Etika Penellitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8 Cara Kerja 3.8.1. Metode Pengambilan Sampel
Pemilihan sekolah SD dan SMTP ditetapkan secara acak sistematik. Subjek dikelompokkan berdasarkan IMT dengan stratified random
sampling
3.8.2. Pengukuran
1. Melakukan survei dan pendataan awal di SD dan SMTP di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Melakukan pengambilan
sampel dengan menilai kriteria inklusi dan eksklusi 2. Mengukur TB dengan menggunakan microtoise 2 meter yang terbuat
dari metal dengan tingkat presisi 0,5 cm. Subjek diukur pada posisi tegak dengan kepala lurus menghadap ke depan, bokong dan tumit
menempel ke dinding, serta tanpa menggunakan alas kaki
Universitas Sumatera Utara
3. Mengukur BB dengan menggunakan timbangan merk Camry dengan tingkat presisi 0,5 kg. Subjek ditimbang tanpa menggunakan alas kaki
dan hanya memakai pakaian sekolah saja. 4. Melakukan penilaian IMT yaitu BB dalam kg dibagi TB
2
dalam m
2
5. Menentukan status pubertas berdasarkan pada tingkat maturasi seksual menurut skala Tanner
, kemudian memetakannya pada grafik IMT WHO Reference tahun 2007
untuk anak perempuan usia 5 sampai 19 tahun, dilihat pada Z-Score ZS berapa nilainya kemudian ditentukan status gizinya.
6. Menentukan usia menarke dengan kuisioner yang diisi oleh sampel penelitian
Universitas Sumatera Utara
3.9. Alur Penelitian
Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria
inklusi
Mengukur BB TB IMT
Pengelompokan sampel berdasarkan status gizi dengan menggunakan grafik IMT WHO Reference tahun 2007 untuk anak perempuan usia 5 sampai 19 tahun
IMT -3 z-score
IMT -3 z-score-2
IMT -2 z-score1
IMT 1 z-score2
IMT 2 z-score
Gambar 3.1. Alur penelitian Menilai status pubertas
Maturitas payudara
Maturitas rambut pubis
Menarke
Universitas Sumatera Utara
3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas