Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta didalamnya pasti memiliki sebuah aset. Aset merupakan sumber daya yang mutlak diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber - sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset pemerintah dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan dan non keuangan. Aset keuangan mencakup kas, piutang dan investasi. Sedangkan aset nonkeuangan terdiri dari aset yang dapat diidentifikasi dan yang tidak dapat diidentifikasi. Aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi berupa aset berwujud dan aset tidak berwujud. Aset berwujud berupa aset persediaan aset lancar dan aset tetap, yang dalam peraturan perundang - undangan lebih dikenal dengan nama Barang Milik NegaraDaerah BMND Dikutip dalam http:naskah-akademik-perda- pengelolaan.html. Barang Milik NegaraDaerah memiliki fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan karena BMND merupakan salah satu unsur penting penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI untuk mencapai cita-cita dan tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, sehingga pengelolaan BMND harus dilaksanakan secara baik dengan mendasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan dimaksud. commit to user 2 BMND merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan akan tetapi dalam pelaksanaan pengelolaannya seringkali sarat dengan potensi konflik kepentingan. Seperti dikutip d Milik Negara state property management dalam http:pbmkn.perbendaharaan.go.id , terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pengelolaan Barang Milik Negara, diantaranya yaitu : 1. Belum lengkapnya data mengenai jumlah, nilai, kondisi dan status kepemilikannya. 2. Belum tersedianya database yang akurat dalam rangka penyusunan Neraca Pemerintah. 3. Pengaturan yang ada belum memadai dan terpisah-pisah. 4. Kurang adanya persamaan persepsi dalam hal pengelolaan BMND. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR-RI tanggal 12 Juni 2007 mengungkapkan bahwa asset Negara di hampir 90 lembaga Negara belum dikelola secara professional sehingga kualitas laporan keuangan buruk. Terdapat beberapa problematika terkait pengelolaan asset Negara diantaranya : 1. Penataan kembali tertib administrasi dan penggunaan asset Negara. 2. Pengembangan database BMN yang akurat dan komprehensif. 3. Pengamanan asset Negara secara hokum danatau fisik Permasalahan pengelolaan BMND tersebut perlu penanganan secara serius dari berbagai pihak yang terlibat sehingga pengelolaannya dapat berjalan dengan baik dan dapat mendukung bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan Negaradaerah yang akhirnya pemanfaatan BMND oleh pengguna dapat diarahkan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi TUPOKSI masing-masing serta guna memperkuat Tata Kepemerintahan Governance di lingkungan Kementerian commit to user 3 Pendidikan dan Kebudayaan termasuk dalam akuntabilitas pengelola APBN dalam rangka peningkatan kinerja dan pelayanan publik public service. Pengelolaan dan pertanggungjawaban atas barang milik negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan Negara. Berdasarkan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan bahwa : negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan di dalam APBN dan APBD. Oleh karena itu pengelolaan dan pertanggungjawaban atas barang milik Negara nerupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan bahwa yang dimaksud Barang diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah. Termasuk dalam Pengelolaan Barang Milik Negara BMN disebutkan bahwa pelaksanaan perjanjian atau kontrak, ketentuan undang - undang, dan putusan pengadilan. BMN dimaksud dapat berada di semua tempat, tidak terbatas hanya yang ada pada kementerianlembaga, namun juga pada perusahaan Negara dan Badan Hukum Milik Negara BHMN atau bentuk-bentuk Pengelolaan kekayaan Negara merupakan pekerjaan besar melibatkan banyak disiplin ilmu seperti ahli pengadaan barangjasa procurement analyst, hukum, akuntansi, dan appraisal. Hal ini dikarenakan lingkup dari pengelolaan Barang Milik Negara yang begitu kompleks yang meliputi : perencanaan, pengadaan, penggunaan, commit to user 4 pemanfaatan, pemeliharaan pengamanan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, dan pengawasan. Pertanggungjawaban atas Barang Milik Negara kemudian menjadi semakin penting ketika pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dalam bentuk laporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi atau transaksi keuangan, aset, hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungan. Informasi Barang Milik Negara BMN memberikan sumbangan yang signifikan di dalam laporan keuangan neraca yaitu berkaitan dengan persediaan, aset tetap, maupun aset lainnya. Keakuratan data BMN tentunya sangat dibutuhkan dalam mendukung laporan keuangan agar dapat tersaji secara wajar. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan BPK masih memberikan opini disclaimer terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP hingga tahun anggaran 2008. Kementerian Pendidikan Nasional termasuk sebagai salah satu penyumbang disclaimer terhadap laporan keuangan Pemerintah Pusat tersebut dan diantaranya perguruan tinggi dimana Universitas Sebelas Maret dan di dalamya terdapat Fakultas Pertanian ikut andil terhadap opini tersebut. Untuk itu Fakultas Pertanian sebagai kuasa pengguna barang tentunya harus melaksanakan kegiatan penatausahaan BMN yaitu rangkaian kegiatan yang meliputi pencatatan, pendaftaran, pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN termasuk didalamnya melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi BMN. Sebagai langkah akhir dari pengelolaan Barang Milik Negara ini adalah berupa pengawasanpengendalian sehingga Barang Milik Negara tetap aman dan dapat digunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan Negara dan masyarakat. Penatausahaan BMN ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tertib administrasi termasuk dalam menyusun Laporan BMN yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan neraca pemerintah pusat. Sejalan dengan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005- 2009 tersebut di atas, maka seperti dikutip dari isi Laporan Tahunan Rektor UNS Tahun 2008 yang disampaikan pada sidang Senat Terbuka tanggal 11 Maret 2008, commit to user 5 sasaran kebijakan umum UNS yang akan dicapai pada tahun 2008 adalah meningkatkan kapasitas UNS sebagai perguruan tinggi yang otonom, akuntabel, dan berdaya saing tinggi serta mengembangkan dan menerapkan standar mutu akademik dan profesi pendidikan tinggi yang bertaraf internasional World Class University. Untuk mencapai sasaran tersebut kebijakan pengembangan UNS tetap berpedoman pada 3 tiga tema pembangunan pendidikan, yaitu : 1 Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, 2 Peningkatan Relevansi dan kualitas, dan 3 Good Governance dan Akuntabilitas Selain berpedoman pada 3 tema pembangunan pendidikan di atas, segala kegiatan yang diselenggarakan di UNS dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi Universitas Sebelas Maret. Visi Universitas Sebelas Maret berdasarkan SK ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional berlandaskan pada nilai- Sedangkan Misi dari Universitas Sebelas Maret adalah : 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menuntut pengembangan yang menuntut pengembangan diri dosen dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. 2. Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru di bidang ilmu, teknologi dan seni. 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat. Seperti dikutip dari Laporan tahunan Rektor UNS dalam rangka DIES NATALIS UNS ke-36 tanggal 12 Maret 2012 bahwa peringatan Dies Natalis UNS ke- lokal yang dimiliki UNS, penguasaan IPTEKS menjadi modal warga kampus untuk mempu memicu lompatan besar menuju perkembangan global yang berdaya saing commit to user 6 tinggi. Perkembangan IPTEKS merupakan salah satu aspek yang esensial dari perkembangan dan aktulisasi potensi insani yang hakiki. Untuk selanjutnya, sebagai sasaran pada Rencana Strategis Bisnis UNS 2011- 2015 menggunakan pendekatan Delapan Keunggulan UNS, yaitu : 1. Capaian Bidang Keunggulan pendidikan dan Kemahasiswaan. 2. Capaian di bidang Keunggulan dalam Riset. 3. Capaian di bidang Keunggulan dalam transfer dan pengembangan Ilmu Pengetahuan. 4. Capaian keunggulan dalam Manajemen Pengetahuan 5. Capaian di bidang Keunggulan Sumber Daya Manusia SDM 6. Capaian keunggulan dalam Tata Kelola 7. Capaian di Bidang Keunggulan dalam manajemen Mutu dan Layanan 8. Capaian di Bidang Keunggulan dalam internasional dan pencitraan publik. Kedelapan keunggulan UNS tersebut dalam program strategik UNS dapat dilaksanakan dengan penerapan Budaya Kerja UNS Active yang merupakan tata nilai kebersamaan yang dibangun untuk memajukan UNS, yaitu :

1. Achievement Orientation Orientasi Prestasi

Dokumen yang terkait

POTENSI MALADMINISTRASI DALAM PROSES LELANG PENGADAAN BARANG JASA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2008

0 6 168

HUBUNGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI DAN INSOMNIA PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

0 3 56

PROFIL GAMBARAN EKG MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

0 8 62

PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK (SIAKAD) ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

0 3 79

SISTEM ADMINISTRASI BEASISWA BIDIKMISI DI BAGIAN KESEJAHTERAAN MAHASISWA BIRO ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

0 0 15

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK BMN) DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014.

4 7 14

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

0 0 10

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

1 24 147

  Robby Eko Christanto, Suryono, Mujiyo, dan Joko Winarno  Alumni Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta  Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126    ABSTRACT  - Pemetaa

0 0 6

  Ita Khairani, Sri Hartati dan Mujiyo  Alumni Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta  Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126    ABSTRACT  - Pengaruh Kascing dan Pupuk

0 3 10