Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012 Haris Udin D1509038

(1)

commit to user

i

ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2012

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md ) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh : Haris Udin

D1509038

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2012

Disusun Oleh : Haris Udin

D1509038

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing,

Drs. Sonhaji, M. Si NIP. 19591206 198803 1 004


(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2012

Disusun Oleh : Haris Udin

D1509038

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Nama Tanda Tangan

1. Penguji 1 Dra. Hj. Lestariningsih, M. Si (...) NIP. 19531009 198003 2 003

2. Penguji 2 Drs. Sonhaji, M.Si (...)

NIP. 19591206 198803 1 004 Mengetahui,

Dekan, Ketua Program D-III

Prof. Drs. Pawito, PH. D Drs. Sudarto, M.Si


(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Haris Udin NIM : D1509038

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir berjudul

Universitas Sebelas Maret adalah benar-benar karya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Tugas Akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan Gelar yang saya peroleh dari Tugas Akhir Tersebut.

Surakarta, 2012

Yang Membuat Pernyataan,


(5)

commit to user

v

MOTTO

Sesungguhnya Sesudah kesulitan ada Kemudahan. Maka apabila k amu telah selesai (dari urusanmu), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS. AL Insyirah : 6-7)

Selalu ada keindahan dalam setiap masalah.Itu adalah salah satu cara kita belajar Kecantikan bukan di wajah,melainkan cahaya yang keluar dari dalam hati. (Kahlil Gibran)

"People can know many things, but rest assured, people can not know everything"

Prayer gives strength to the weak, makes people not believe in a trust and give courage to those who fear.


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Penyusunan Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan.

Karya ini kupersembahkan kepada :

Ibunda dan ayahanda tercinta yang senantiasa memanjatkan doa, melimpahkan segenap kasih sayang dan dukungan yang tulus penuh cinta. Kakak - kakakku tersayang terima kasih telah memberikan dorongan semangat, doa yang tulus serta memberikan semua yang terbaik untuk penulis didalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Bapak dan Ibu Dosen selaku pembimbing di dalam mengerjakan Laporan Tugas Akhir ini, sehingga dapat selesai dengan baik.

Semua sahabat terdekat yang selalu member warna ceria di dalam kelas maupun di dalam pergaulan sehari - hari, serta bantuan dan dorongan kalian keakraban dan huru-haranya, selalu dalam naungan cinta, kasih dan sayang serta tetap semangat dalam berjuang. Tetaplah satu dalam hati dan jiwa.


(7)

commit to user

vii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan Hidah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun Tugas Akhir ini disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan kurikulum dalam mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Manajemen Administrasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir masih terdapat hal yang kurang sempurna, sehubungan dengan adanya keterbatasan penulis. Walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar inti dari pembahasan dalam Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka penytelesaian penyusunan Tugaa Akhir ini terutama kepada :

1. Bapak Drs. Sonhaji, M. Si selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Dra. Hj. Lestariningsih, M. Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Ibu Dra. Retno Suryawati, M. Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi dan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

4. Bapak Drs, Sudarto, M. Si selaku ketua program D-III yang telah memberikan banyak pengarahan, bimbingan serta petunjuk kepada penulis..

5. Bapak Prof. Drs. H. pawito. Ph. D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universaitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak Prof. Dr. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin kepada


(8)

commit to user

viii

penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Magang Administrasi (KKMA), sehingga penulis dapat menyusun Tugas Akhir ini.

7. Arif Farida Tri R, S. Pd, M. Si selaku Kakak yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

8. Rekan-rekan kerja pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, khusunya pada bagian Umum dan Perlengkapan yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan.

9. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material, moral, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.

10.I Komang W, Sriyono, Edwin Permana P, Setiawan A, Agus T, Siti Nurhayati, Oktiyana Dwi N, dan seluruh Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Surakarta, 2012


(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN... ii

PENGESAHAN... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... xi

ABSTRAK... xii

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 8

C. Tujuan Penulisan... 8

D. Manfaat Penelitian... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 10

A. Pengertian Administrasi... 10

1. Pengertian Administrasi... 10

2. Unsur-unsur Administrasi... 12

B. Pengertian Pengelolaan... 16

C. Pengertian Barang Milik Negara... 20


(10)

commit to user

x

2. Lingkup Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)... 22

3. Pejabat Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)... 27

4. Asas Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)... 28

5. Akuntansi Barang Milik Negara... 29

D. 33 1. Lokasi Pengamatan... 33

2. Jenis Pengamatan... 33

3. Sumber Data... 34

4. Teknik Pengumpulan Data... 35

5. Teknik Analisis Data... 36

BAB III. DESKRIPSI LOKASI DAN PEMBAHASAN... 38

A. Deskripsi Fakultas Pertanian UNS... 38

1. Sejarah Fakultas Pertanian UNS... 38

2. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Pertanian UNS... 41

3. Sasaran Fakultas Pertanian UNS Tahun 2013... 42

B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja... 45

BAB IV. PEMBAHASAN... 47

1. Inventarisasi Barang Milik Negara (BMN)... 47

2. Program Aplikasi SIMAK-BMN... 53

BAB V. PENUTUP... 63

A. Kesimpulan... 63

B. Saran... 63

DAFTAR PUSTAKA... 65 LAMPIRAN


(11)

commit to user

xi DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Letak Ilmu Administrasi... 12

Gambar 2. Unsur-unsur Administrasi... 13

Gambar 3. Fungsi- ... 18

Gambar 4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja... 46

Gambar 5. Kode Satuan Kerja di Lingkungan Universitas Sebelas Maret... 60


(12)

commit to user

xii ABSTRAK

Haris Udin, D1509038. Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Pada

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012 . Tugas

Akhir : Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 65 Hal.

Pengamatan ini bertujuan untuk menganalisis tentang Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2012.

Jenis pengamatan ini bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan mengkaji dokumen dan arsip. Analisis data dengan menggunakan model analisis interaktif dimana komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data dan selanjutnya ketiga komponen tersebut akan berinteraksi untuk ditarik suatu kesimpulan.

Pengelolaan barang Milik Negara pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta diarahkan terhadap semua barang milik Negara yang dibeli, didapat, dihasilkan baik secara sebagian maupun keseluruhan melalui APBN atau diperoleh di luar APBN sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (pada dasarnya adalah barang-barang yang umur pakai/teknisnya lebih dari satu tahun). Adapun metode yang digunakan yaitu dengan metode Inventarisasi Barang Milik Negara melalui Program Sistem Informasi dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Output yang dihasilkan ataupun instrumen dalam inventarisasi Barang Milik Negara ini meliputi Buku Induk Barang Inventaris, Daftar Barang Ruangan (DBR), Kartu Inventaris Barang (KIB), Daftar Barang Lainnya (DBL), Lembar Mutasi Barang Triwulan (LMBT) dan Laporan Tahunan yang selanjutnya dipergunakan untuk keperluan pelaporan atas Barang Milik Negara pada Fakultas Pertanian UNS ke tingkat yang lebih tinggi guna mencapai pengawasan yang efektif terhadap kuangan/kekayaan negara. Berdasarkan pengamatan tersebut diperlukan kegiatan yang lebih tertib dalam administrasi pengelolaan Barang Milik Negara pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang meliputi pembukuan, inventarisasi sampai pelaporan Barang Milik Negara. Selain itu perlu up date

Program SIMAK-BMN (SIMAK-BMN on line) sehingga dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan dengan harapan kegiatan Administrasi Pengelolaan SIMAK-BMN lebih tertib, valid dan akurat guna mencapai best asset management


(13)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta didalamnya pasti memiliki sebuah aset. Aset merupakan sumber daya yang mutlak diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber - sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Aset pemerintah dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan dan non keuangan. Aset keuangan mencakup kas, piutang dan investasi. Sedangkan aset nonkeuangan terdiri dari aset yang dapat diidentifikasi dan yang tidak dapat diidentifikasi. Aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi berupa aset berwujud dan aset tidak berwujud. Aset berwujud berupa aset persediaan (aset lancar) dan aset tetap, yang dalam peraturan perundang - undangan lebih dikenal dengan nama Barang Milik Negara/Daerah ( BMN/D ) Dikutip dalam http://naskah-akademik-perda-pengelolaan.html.

Barang Milik Negara/Daerah memiliki fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan karena BMN/D merupakan salah satu unsur penting penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk mencapai cita-cita dan tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, sehingga pengelolaan BMN/D harus dilaksanakan secara baik dengan mendasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan dimaksud.


(14)

commit to user

2

BMN/D merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan akan tetapi dalam pelaksanaan pengelolaannya seringkali sarat dengan

potensi konflik kepentingan. Seperti dikutip d Milik

Negara (state property management) dalam http://pbmkn.perbendaharaan.go.id, terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pengelolaan Barang Milik Negara, diantaranya yaitu :

1. Belum lengkapnya data mengenai jumlah, nilai, kondisi dan status kepemilikannya.

2. Belum tersedianya database yang akurat dalam rangka penyusunan Neraca Pemerintah.

3. Pengaturan yang ada belum memadai dan terpisah-pisah.

4. Kurang adanya persamaan persepsi dalam hal pengelolaan BMN/D.

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR-RI tanggal 12 Juni 2007 mengungkapkan bahwa asset Negara di hampir 90% lembaga Negara belum dikelola secara professional sehingga kualitas laporan keuangan buruk. Terdapat beberapa problematika terkait pengelolaan asset Negara diantaranya :

1. Penataan kembali tertib administrasi dan penggunaan asset Negara. 2. Pengembangan database BMN yang akurat dan komprehensif. 3. Pengamanan asset Negara secara hokum dan/atau fisik

Permasalahan pengelolaan BMN/D tersebut perlu penanganan secara serius dari berbagai pihak yang terlibat sehingga pengelolaannya dapat berjalan dengan baik dan dapat mendukung bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan Negara/daerah yang

akhirnya pemanfaatan BMN/D oleh pengguna dapat diarahkan untuk

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) masing-masing serta guna memperkuat Tata Kepemerintahan (Governance) di lingkungan Kementerian


(15)

commit to user

3

Pendidikan dan Kebudayaan termasuk dalam akuntabilitas pengelola APBN dalam rangka peningkatan kinerja dan pelayanan publik (public service).

Pengelolaan dan pertanggungjawaban atas barang milik negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan Negara. Berdasarkan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan

dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat

Di dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan bahwa :

negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan di

dalam APBN dan APBD. Oleh karena itu pengelolaan dan

pertanggungjawaban atas barang milik Negara nerupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

Dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan bahwa yang dimaksud Barang

diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah. Termasuk dalam

Pengelolaan Barang Milik Negara ( BMN ) disebutkan bahwa

pelaksanaan perjanjian atau kontrak, ketentuan undang - undang, dan putusan pengadilan. BMN dimaksud dapat berada di semua tempat, tidak terbatas hanya yang ada pada kementerian/lembaga, namun juga pada perusahaan Negara dan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) atau bentuk-bentuk

Pengelolaan kekayaan Negara merupakan pekerjaan besar melibatkan banyak disiplin ilmu seperti ahli pengadaan barang/jasa (procurement analyst), hukum, akuntansi, dan appraisal. Hal ini dikarenakan lingkup dari pengelolaan Barang Milik Negara yang begitu kompleks yang meliputi : perencanaan, pengadaan, penggunaan,


(16)

commit to user

4

pemanfaatan, pemeliharaan (pengamanan), penilaian, penghapusan,

pemindahtanganan, penatausahaan, dan pengawasan.

Pertanggungjawaban atas Barang Milik Negara kemudian menjadi semakin penting ketika pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dalam bentuk laporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi atau transaksi keuangan, aset, hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungan. Informasi Barang Milik Negara ( BMN ) memberikan sumbangan yang signifikan di dalam laporan keuangan ( neraca ) yaitu berkaitan dengan persediaan, aset tetap, maupun aset lainnya.

Keakuratan data BMN tentunya sangat dibutuhkan dalam mendukung laporan keuangan agar dapat tersaji secara wajar. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih memberikan opini disclaimer terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) hingga tahun anggaran 2008. Kementerian Pendidikan Nasional termasuk sebagai salah satu penyumbang disclaimer terhadap laporan keuangan Pemerintah Pusat tersebut dan diantaranya perguruan tinggi dimana Universitas Sebelas Maret dan di dalamya terdapat Fakultas Pertanian ikut andil terhadap opini tersebut. Untuk itu Fakultas Pertanian sebagai kuasa pengguna barang tentunya harus melaksanakan kegiatan penatausahaan BMN yaitu rangkaian kegiatan yang meliputi pencatatan, pendaftaran, pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN termasuk didalamnya melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi BMN. Sebagai langkah akhir dari pengelolaan Barang Milik Negara ini adalah berupa pengawasan/pengendalian sehingga Barang Milik Negara tetap aman dan dapat digunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan Negara dan masyarakat.

Penatausahaan BMN ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tertib administrasi termasuk dalam menyusun Laporan BMN yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan neraca pemerintah pusat.

Sejalan dengan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009 tersebut di atas, maka seperti dikutip dari isi Laporan Tahunan Rektor UNS Tahun 2008 yang disampaikan pada sidang Senat Terbuka tanggal 11 Maret 2008,


(17)

commit to user

5

sasaran kebijakan umum UNS yang akan dicapai pada tahun 2008 adalah meningkatkan kapasitas UNS sebagai perguruan tinggi yang otonom, akuntabel, dan berdaya saing tinggi serta mengembangkan dan menerapkan standar mutu akademik dan profesi pendidikan tinggi yang bertaraf internasional (World Class University). Untuk mencapai sasaran tersebut kebijakan pengembangan UNS tetap berpedoman pada 3 (tiga) tema pembangunan pendidikan, yaitu : (1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) Peningkatan Relevansi dan kualitas, dan (3) Good Governance

dan Akuntabilitas

Selain berpedoman pada 3 tema pembangunan pendidikan di atas, segala kegiatan yang diselenggarakan di UNS dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi Universitas Sebelas Maret. Visi Universitas Sebelas Maret berdasarkan SK

ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional berlandaskan pada

nilai- Sedangkan Misi dari Universitas Sebelas Maret

adalah :

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menuntut pengembangan yang menuntut pengembangan diri dosen dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

2. Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru di bidang ilmu, teknologi dan seni.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.

Seperti dikutip dari Laporan tahunan Rektor UNS dalam rangka DIES NATALIS UNS ke-36 tanggal 12 Maret 2012 bahwa peringatan Dies Natalis UNS

ke-lokal yang dimiliki UNS, penguasaan IPTEKS menjadi modal warga kampus untuk mempu memicu lompatan besar menuju perkembangan global yang berdaya saing


(18)

commit to user

6

tinggi. Perkembangan IPTEKS merupakan salah satu aspek yang esensial dari perkembangan dan aktulisasi potensi insani yang hakiki.

Untuk selanjutnya, sebagai sasaran pada Rencana Strategis Bisnis UNS 2011-2015 menggunakan pendekatan Delapan Keunggulan UNS, yaitu :

1. Capaian Bidang Keunggulan pendidikan dan Kemahasiswaan. 2. Capaian di bidang Keunggulan dalam Riset.

3. Capaian di bidang Keunggulan dalam transfer dan pengembangan Ilmu Pengetahuan.

4. Capaian keunggulan dalam Manajemen Pengetahuan

5. Capaian di bidang Keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) 6. Capaian keunggulan dalam Tata Kelola

7. Capaian di Bidang Keunggulan dalam manajemen Mutu dan Layanan 8. Capaian di Bidang Keunggulan dalam internasional dan pencitraan

publik.

Kedelapan keunggulan UNS tersebut dalam program strategik UNS dapat dilaksanakan dengan penerapan Budaya Kerja UNS Active yang merupakan tata nilai kebersamaan yang dibangun untuk memajukan UNS, yaitu :

1. Achievement Orientation (Orientasi Prestasi)

Selalu bekerja dengan baik dan melampaui standar prestasi yang ditetapkan dan terus-menerus meraih keunggulan.

2. Costumer Satisfaction (Kepuasan Pengguna Jasa)

Melayani dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa secara memuaskan. 3. Teamwork (Kerjasama)

Mampu bekerja sama dalam institusi

4. Integrity (Integritas)

Terbuka, jujur, adil dan disiplin. Satunya kata dengan perbuatan. 5. Visionary (visioner)

Mampu menetapkan sasaran jangka panjang dan mudah menerima perubahan dalam institusi.


(19)

commit to user

7

6. Enterpreneurship (Kewirausahaan)

Mengolah sumber daya agar mempunyai nilai tambah dan keunggulan dari peluang yang ada.

Budaya kerja UNS Active sebagai nilai pengikat moral tinggi untuk

-Akselerasi, Transformasi dan Revitalisasi program (ATR) perlu dilakukan untuk mempercepat terwujudnya UNS sebagai sebuah World Class University atau World Recognized University.

Tata kelola adalah satu hal yang penting dalam kelembagaan UNS. Dengan tata kelola yang baik, segala hal yang berhubungan dengan layanan administrasi berbagai bidang dapat dijalankan secara lebih efentif dan efisien. Terkait dengan manajemen tata kelola Aset berupa Barang Milik Negara, secara teknis administratif terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta pada umumnya dan Fakultas Pertanian pada khususnya terkait dengan administrasi pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Sebelas Maret dalam acara Sosialisasi tentang Penatausahaan/pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara (BMKN) di lingkungan Universitas Sebelas Maret pada tanggal

21-menjadi kewajiban UNS untuk mengimplementasikan Sistem Pengelolaan Barang ke

beberapa hal yang menjadi kendala dalam pengelolaannya diantaranya :

1. Mulai tahun 2006 Perguruan Tinggi termasuk Universitas Sebelas Maret harus membuat laporan dalam bentuk neraca dimana semua asset baik tetap maupun tidak tetap harus masuk ke dalam neraca.

2. Pembuatan Program Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) dibuat oleh Departemen Keuangan yaitu Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) yang sudah dilakukan mulai tahun 2006 tetapi asset Barang Milik Kekayaan


(20)

commit to user

8

Negara (BMKN) belum bisa masuk neraca sehingga neraca hanya Neraca Keuangan.

3. Kenapa asset BMKN tidak bisa masuk ke Neraca, hal ini disebabkan karena program SAP Barang harus ada harga, kode dan Nomor Surat Perintah Membayar (SPM). Nomor SPM untuk pengadaan barang di Kantor Pusat/Universitas mulai tahun 2006 sudah diupayakan tetapi untuk pengadaan barang di Fakultas belum bisa.

4. Permasalahan yang terkait dengan Inventarisasi barang. Pencatatan barang yang dimulai tahun 2000 untuk memenuhi format baku dari DEPDIKNAS tidak dapat diimplementasikan ke program SABMN dari DEPKEU dan yang lebih parah lagi bahwa administrasi pengelolaan barang sebelum tahun 2000 lebih tidak tertib lagi baik di Universitas maupun di Fakultas.

Beberapa permasalahan yang muncul dalam pengelolaan Barang Milik Negara di lingkup Fakultas Pertanian UNS diantaranya : Data mengenai barang inventaris kurang valid dan akurat sehingga belum menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena terdapat barang yang belum diinput ataupun barang yang sudah diinput tetapi tidak ada di lapangan, Daftar Barang Ruangan (DBR) tidak sesuai dengan barang riil yang ada di ruangan yang disebabkan karena terdapat mutasi barang tetapi tidak diikuti mutasi dalam program SIMAK-BMN, masih terdapat barang yang rusak berat tetapi belum dihapuskan, belum semua barang diberi nomor inventaris, dan sebagainya yang menyebabkan penatausahaan BMN belum tertib sehingga neraca asset belum menunjukkan data yang sesungguhnya

Mengingat begitu kompleksnya permasalahan permasalahan yang timbul dalam pengelolaan Barang Milik Negara ( BMN ), seperti yang telah di kemukakan penulis diatas, maka penulis tertarik untuk menulis judul MILIK NEGARA PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(21)

commit to user

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak dikaji dalam penulisan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Pada

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini, terdiri atas manfaat yang bersifat teoretis dan bersifat praktis.

1. Pada tataran teoretis, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian dalam lingkup implementasi kebijakan khususnya implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 06/2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

2. Secara praktis, dapat dipakai oleh berbagai pihak yang terkait dengan pengelolaan Barang Milik Negara pada instansi pemerintah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mempermudah efisiensi dan efektivitas pelaksanakan kegiatan administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara. 3. Memberikan rekomendasi/masukan kepada Satuan Kerja Pengelolaan

Barang Milik Negara khususnya pada Unit Kerja Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk mencegah opini disclaimer oleh Badan Pemeriksa keuangan Negara.


(22)

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Administrasi

1. Pengertian Administrasi

Pengertian administrasi secara sempit mengacu pada asal kata

administrasi dari bahasa Belanda yaitu Berdasarkan

asal kata tersebut administrasi berarti kegiatan pengumpulan, perekaman, dan pengolahan bahan-bahan keterangan (data atau informasi) secara teratur dan sistematis sedemikian rupa sehingga

diperoleh gambaran secara menyeluruh daripada bahan-bahan

keterangan tersebut beserta hubungannya satu sama lain.

Menurut J. Wayong dalam buku Pokok-pokok Pengertian Administrasi, manajemen, dan kepemimpinan (1922 : 12) kata

yang bersifat tulis-menulis. Sesungguhnya fungsi tata usaha adalah pencatatan segala sesuatu yang terjadi untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan pekerjaan.

Lebih lanjut Menurut Sondang P. Siagian, (1974:2) dalam buku Ilmu Adminstrasi menyatakan bahwa :

keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai

Demikian juga Menurut Leonard D White (1955:1) dalam buku Ilmu Admnistrasi Publik dinyatakan bahwa :

lah proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik usaha pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun militer baik dalam ukuran


(23)

commit to user

11

Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi tidak terbatas pada kegiatan penatausahaan saja tetapi terdapat unsur yang penting dalam kegiatan administrasi yaitu adanya usaha dari sekelompok orang dan adanya tujuan tertentu yang akan dicapai dari usaha tersebut.

Menurut J. Wayong (1961) dalam bukunya Fungsi Administrasi Negara, mengemukakan bahwa Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk megendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai

Berdasarkan pengertian di atas, administrasi tidak sekedar terkait dengan permasalahan tulis-menulis, tata buku ataupun prosedural saja namun termasuk didalamnya kegiatan yang terkait dengan setiap usaha pelayanan negara (institusi kenegaraan) kepada masyarakat sebuah negara. Aktor utama dalam administrasi publik yaitu orang-orang yang duduk di jajaran administrator pemerintah (birokrat) dari pusat sampai dengan di daerah. Administrator publik ini bertindak atas nama publik dan terkait erat dengan pembuatan keputusan-kepeutusan yang mempengaruhi kehidupan publik.

Administrasi menurut A Dunsire sebagaimana dikutip oleh Donovan dan Jackson dalam Keban (2004:2) diartikan sebagai :

penciptaan prinsip-prinsip implementasi kebijakan, kegiatan

melakukan analisis, menyeimbangkan dan mempresentasikan

keputusan, pertimbangan-pertimbangan kebijakan, sebagai pekerjaan individual dan kelompok dalam menghasilkan barang dan jasa publik,

Untuk selanjutnya keduanya juga berpendapat bahwa

administrasi merupakan suatu proses yang dinamis dan berkelanjutan, yang digerakkan dalam rangka mencapai tujuan dengan cara memanfaatkan orang dan material melalui koordinasi dan kerjasama. Kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan kepemimpinan secara implisit termasuk ke dalam definisi tersebut.


(24)

commit to user

12

Dilihat dari pengertian administrasi di atas maka terlihat bahwa kegiatan dalam administrasi tidak hanya kegiatan ketatausahaan saja namun tugas-tugas administratif memiliki cakupan yang lebih luas lagi yang meliputi kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, mendefinisikan, dan mendefinisikan kembali serta menginterpretasi dan menggunakan

tujuan organisasi sebagai tuntutan program dan pelayanan,

mengamankan sumber daya keuangan, fasilitas, staff, dan berbagai bentuk dukungan lainnya, mengembangkan program dan pelayanan, mengembangkan struktur dan prosedur organisasi, memanfaatkan kepemimpinan dalam proses pembuatan kebijakan, pengembangan prosedur, dan prinsip-prinsip operasi, mengevaluasi program dan kepegawaian secara berkesinambungan, dan membuat perencanaan serta melakukan penelitian, dan menggunakan kepemimpinan dalam proses perubahan yang dibutuhkan dalam organisasi pelayanan manusia.

2. Unsur-unsur Administrasi

Letak Ilmu Administrasi dan pertautannya dengan Manajemen dan Kepemimpinan apabila digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Letak Ilmu Administrasi

Sumber : BPK pengantar Ilmu Administrasi

Berdasarkan gambar tersebut dapat diuraikan bahwa Administrasi dapat dipandang sebagai kulit dari manajemen, atau manajemen dapat dipandang sebagai inti dari administrasi. Sedangkan

Leadership Manajemen


(25)

commit to user

13

yang merupakan inti dari manajemen adalah leadership atau kepemimpinan.

penyelenggaraan dari usaha kerjasama sekelompok orang yang terikat secara formal untuk menc

kegiatan administrasi tersebut dapat dibedakan menjadi 8 aspek yang dikenal sebagai unsur administrasi dapat dilihat dalam gambar 2.

Gambar 2. Unsur-unsur Administrasi

Sumber : BPK Pengantar Ilmu Administrasi

Unsur-unsur Administrasi sebagaimana gambar di atas, menurut The Liang Gie (1986 :18-19) dalam Kamus Admnistrasi Perkantoran diuraikan sebagai berikut :

1. Pengorganisasian

Rangkaian perbuatan membagi-bagi pekerjaan, mengatur hubungan kerja dan menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan dari usaha kerjasama sekelompok orang itu.

Humas

Organisasi

Manajemen

Komunikasi

Kepegawaian Ketatausahaan

Perbekalan


(26)

commit to user

14

2. Manajemen

Rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan dan mengerahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan yang ditentukan benar-benar tercapai.

3. Komunikasi/Tata Hubungan

Rangkaian perbuatan menyampaikan warta dan memindahkan buah pikiran secara cermat dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha kerjasama itu.

4. Kepegawaian

Rangkaian perbuatan mengatur dan mengurus tenaga-tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerjasama itu.

5. Keuangan

Rangkaian perbuatan menata dan mengolah segi-segi pembiayaan dalam usaha kerjasama itu.

6. Perbekalan

Rangkaian perbuatan mengadakan, mengatur pemakaian,

mendaftar, memelihara sampai menyingkirkan segenap

perlengkapan dalam usaha kerjasama itu.

7. Tata Usaha

Rangkaian perbuatan menghimpun, mencatat, mengolah,

memperbanyak, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama itu.

8. Humas/Perwakilan

Rangkaian perbuatan menciptakan hubungan baik dan dukungan dari masyarakat sekeliling terhadap usaha kerjasama itu.

Dari beberapa pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan, ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen. Fungsi Manajemen adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh


(27)

commit to user

15

manajer dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai pejabat manajemen. Beberapa ahli merumuskan berbagai fungsi manajemen yang kemudian dirangkum oleh Sumardji Hartoyo dalam Buku Pegangan Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi (Manajemen II) (2000:36), yang terdiri dari :

1. Perencanaan (planning), yaitu rangkaian kegiatan pemikiran dan penentuan terhadap hal-hal yang perlu dilaksanakan yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. 2. Pengorganisasian (organizing), yaitu rangkaian kegiatan

penyusunan bentuk dan pola usaha kerjasama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan atau serangkaian kegiatan untuk membentuk struktur organisasi.

3. Pembimbingan (directing), yaitu serangkaian kegiatan untuk memerintah, mendidik, mengarahkan dan member motivasi kepada orang-orang dalam organisasi agar dapat mengelola alat perlengkapan dan atau fasilitas yang ada dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

4. Pengawasan (controlling), yaitu serangkaian kegiatan untuk mengontrol pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

5. Penilaian (evaluating), yaitu serangkaian kegiatan untuk menilai dari hasil-hasil yang telah dicapai oleh usaha atau input yang telah dikeluarkan untuk mencapai hasil yang seharusnya dicapai dengan rencana yang telah disusun.

6. Penyempurnaan (improving), yaitu serangkaian kegiatan untuk memperbaiki dan meningkatkan segenap segi usaha kerjasama agar selalu menunjukkan efisiensi.

Salah satu dasar penting dari kegiatan administrasi adalah tujuan. Tujuan menjadi arahan pembuatan kebijakan operasional dan pelaksanaan proses kerja sama. Kegiatan administrasi baik pada tingkat kebijakan maupun pelaksanaan dan pengendalian dilakukan dalam


(28)

commit to user

16

sebuah sistematika organisasi. Artinya, bahwa keseluruhan kegiatan merupakan sebuah rangkaian yang dilaksanakan secara berurutan berlandaskan nilai-nilai dan aturan yang telah disusun dalam satu kesatuan fungsi dan tanggung jawab, berkelanjutan, dan diukur hasilnya.

B. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan menurut Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai :

a. Proses, cara, perbuatan mengelola.

b. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain.

c. Proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan

organisasi.

d. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Pengelolaan adalah kata yang aslinya dari bahasa inggris

management

Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi n atau penataan

usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

Beberapa ahli mengemukakan tentang definisi Pengelolaan seperti di kutip dalam http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108155-pengertian-pengelolaan/, sebagai berikut : Wardoyo (1980:41) mendefinisikan

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang


(29)

commit to user

17

potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu

Berdasarkan definisi di atas yang dimaksud dengan pengelolaan

adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Menurut John D. Millet dalam Burhanuddin (1994:34) mendefinisikan

kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan adalah kegiatan terencana dan terkontrol yang dikerjakan dua orang atau lebih dengan pemberian fasilitas untuk mengarahkan instruksional sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif.

Terdapat beberapa fungsi pengelolaan. George R Terry menuliskan ada 4 fungsi pengelolaan yang dikenal dengan POAC, sebagai berikut :

1. Planning (Perencanaan)

Adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubungkan antara fakta satu dengan lainnya, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Kegiatan mengaplikasikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang tertentu serta tanggung jawab sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.


(30)

commit to user

18

Menempatkan semua anggota dari pada kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.

4. Controlling (Pengawasan)

Proses penentuan apa yang dicapai, pengukuran dan koreksi terhadap aktivitas pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana.

Manajemen telah digambarkan sebagai proses social yang melibatkan tanggung jawab untuk merencanakan ekonomis dan efektif dan regulasi operasi suatu perusahaan atau instansi dalam pemenuhan tujuan tertentu.

POSDC (planning, Organizing, Staffing, Directing dan Controlling) yang tampak pada gambar berikut :

Gambar 3. Fungsi-fungsi Manajemen Ko

Sumber : Home Blog Alim Sumarno, M.Pd. Fungsi Pengelolaan Dalam Teknologi Pendidikan

Planning

Organizing

Staffing Directing


(31)

commit to user

19

Gambar di atas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah penentuan program tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian perencanaan adalah berpikir sistematis tentang cara dan sarana bagi pemenuhan tujuan yang telah ditentukan. 2. Organizing (Pengorganisasian)

Proses menyatukan fisik, sumber daya keuangan dan manusia dan mengembangkan hubungan yang produktif antara mereka untuk pencapaian tujuan organisasi. Untuk menyelenggarakan usaha melibatkan menentukan dan menyediakan sumber daya manusia dan non-manusia untuk struktur organisasi. Pengorganisasian sebagai suatu proses meliputi : a. Identifikasi kegiatan

b. Klasifikasi pengelompokan kegiatan c. Penugasan tugas

d. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab penciptaan e. Koordinasi wewenang dan hubungan tanggung jawab. 3. Staffing (Staffing)

Staffing ini adalah fungsi dari tubuh struktur organisasi dan menjaganya agar tetap dijaga. Fungsi manajerial staf melibatkan penempatan pegawai dalam struktur organisasi secara tepat dan efektif, penilaian seleksi dan pengembangan personil untuk mengisi posisi tersebut. Staffing meliputi : a. Perencanaan tenaga kerja (memperkirakan tenaga dalam hal mencari,

memilih orang tersebut dan memberikan tempat yang tepat ( man behind the gun

b. Rekrutmen, seleksi dan penempatan. c. Pelatihan dan pengembangan

d. Remunerasi

e. Penilaian kinerja f. Promosi dan transfer.


(32)

commit to user

20

4. Directing (mengarahkan)

Directing ini adalah sebagian dari fungsi manajerial yang mengarahkan organisasi untuk bekerja secara efisien untuk pencapaian tujuan organisasi. Directing ini meliputi :

a. Supervision (pengawasan) : mengawasi kerja bawahan.

b. Motivation (motivasi) : memberi inspirasi, merangsang atau mendorong semangat untuk bekerja.

c. Leadership (kepemimpinan): proses dimana manajer memandu dan mempengaruhi kerja bawahan dalam arah yang diinginkan.

d. Communication (komunikasi): proses menyampaikan informasi, pengalaman, ide, gagasan dari satu orang ke orang lain.

5. Controlling (mengontrol)

Pengukuran prestasi terhadap standard dan koreksi jika ada penyimpangan untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam controlling, terdapat langkah-langkah sebagai berikut : a. Pembentukan standar kinerja

b. Pengukuran kinerja aktual

c. Perbandingan kinerja aktual dengan standard dan menemukan penyelewengan jika ada.

d. Tindakan korektif.

Secara teoretis memang terdapat pemisahan pada fungsi manajemen tetapi secara praktis fungsi ini merupakan hal yang tidak terpisahkan antara fungsi satu dengan yang lain. Setiap fungsi memadukan ke fungsi yang lain dan masing-masing mempengaruhi kinerja orang lain.

C. Pengertian Barang Milik Negara

1. Pengertian Barang Milik Negara

Dalam rangka menunjang pengelolaan dan penatausahaan barang inventaris milik/kekayaan Negara yang semakin akuntabel, rasional dan akurat yang dapat dikelola dengan tertib dan teratur maka


(33)

commit to user

21

diperlukan adanya tata cara inventarisasi barang milik/kekayaan Negara khususnya di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengelolaan Barang Milik Negara tidak sekedar administrative tetapi lebih maju berpikir dalam menangani asset Negara dengan bagaimana meningkatkan efisiensi, efektivitas dan menciptakan nilai tambah dalam mengelola asset.

P

Kementerian/Lembaga. Lembaga adalah sebagaimana dimaksud dalam penjelasan Pasal 6 ayat (2) huruf b UUndang-undang Nomor 17 Tahun 2003, yaitu lembaga Negara dan lembaga pemerintah non kementerian Negara.

Barang Milik Negara sesuai dengan Pasal 1 butir 10 UU No.1 tahun 2004 adalah :

atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Barang Milik Negara dimaksud dapat berada di semua tempat, tak terbatas ahanya ada pada kementerian/lembaga, namun juga yang berada pada perusahaan Negara dan BHMN atau bentuk-bentuk kelembagaan lainnya yang belum ditetapkan statusnya menjadi kekayaan Negara yang dipisahkan. Sedangkan terhadap Barang Milik Negara yang statusnya sudah ditetapkan menjadi kekayaan Negara yang dipisahkan diatur secara

Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 memberikan batasan tentang Barang Milik

yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan

meliputi :

a. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis; b. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; c. Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; d. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah


(34)

commit to user

22

Pasal 1 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor. 01/KM.12/2001, memberikan batasan Barang Milik/Kekayaan Negara adalah :

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun dengan dana dari luar APBN yang berada dibawah pengurusan atau penguasaan Departemen-departemen, Lembaga-lembaga, Lembaga-lembaga Pemerintahan non Departemen serta Unit-unit dalam lingkungannya yang terdapat baik di dalam negeri maupun di luar negeri tidak termasuk Pemerintah Daerah atau Badan Usaha

Untuk barang-barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN dapat lebih mudah identifikasinya sebagai bagian dari Barang Milik Negara, sedangkan untuk barang-barang yang berasal dari perolehan yang sah perlu adanya batasan yang lebih jelas mana yang termasuk sebagai Barang Milik Negara. Dalam hal ini batasan pengertian barang-barang yang berasal dari perolehan yang sah adalah barang-barang-barang-barang yang

menurut ketentuan perundang-undangan, ketetapan pengadilan,

dan/atau perikatan yang sah ditetapkan sebagai Barang Milik Negara.

2. Lingkup Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)

Sesuai Pasal 48 ayat (2) dan Penjelasan atas Pasal 49 ayat (6) UU No.1 Tahun 2004 dikemukakan bahwa :

ik Negara dalam Peraturan Pemerintah meliputi Penjualan barang melalui pelelangan dan pengecualiannya, Perencanaan Kebutuhan, Tata cara penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penatausahaan, Penilaian,

Rumusan tersebut merupakan siklus minimal atas seluruh mata rantai siklus Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Untuk selanjutnya siklus manajemen pengelolaan barang milik Negara tersebut dikutip dalam http:// naskah-akademik-perda-pengelolaan.html dapat dijabarkan sebagai berikut :


(35)

commit to user

23

1. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran

Yaitu kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik Negara untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan dan standar harga.

2. Pengadaan

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah,

kegiatan pengadaan barang milik Negara dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.

3. Penggunaan

Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dalam mengelola dan menatausahakan barang milik Negara yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi yang

bersangkutan. Pengelola barang adalah pejabat yang

berwenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan barang milik Negara, sedangkan pengguna barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik Negara.

4. Pemanfaatan

Adalah pendayagunaan barang milik Negara yang tidak

dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi

kementerian/lembaga dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan dan bangun guna serah/bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. Bentuk pemanfaatan dimaksud diuraikan sebagai berikut :


(36)

commit to user

24

a. Sewa

Sewa adalah pemanfaatan barang milik Negara oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.

b. Pinjam Pakai

Pinjam Pakai yaitu penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan antara pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada pengelola barang. c. Kerjasama Pemanfaatan

Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik Negara oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan Negara bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya.

d. Bangun Guna Serah

Adalah pemanfaatan barang milik Negara/daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan

dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian

didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.

5. Pengamanan dan Pemeliharaan

Pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik Negara/daerah yang berada dalam kekuasaannya. Pengamanan dimaksud meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum. Sedangkan Pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua barang milik Negara/daerah


(37)

commit to user

25

agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk pemeliharaan barang milik Negara/daerah harus berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB).

6. Penilaian

Adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknik tertentu untuk memperoleh nilai barang milik Negara/daerah.

7. Penghapusan

Adalah tindakan menghapus barang milik Negara/daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna barang dan/atau pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.

8. Pemindahtanganan

Adalah pengalihan kepemilikan barang milik Negara/daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah. Bentuk-bentuk pemindahtanganan dimaksud meliputi:

a. Penjualan

Adalah pengalihan kepemilikan barang milik

Negara/daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.

b. Tukar-menukar

Adalah pengalihan kepemilikan barang milik

Negara/daerah yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, atau antara pemerintah pusat/pemerintah daerah dengan pihak lain, dengan


(38)

commit to user

26

menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.

c. Hibah

Adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari pemerintah pusat/pemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.

d. Penyertaan Modal pemerintah pusat/daerah

Adalah pengalihan kepemilikan barang milik

Negara/daerah dan/atau yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham Negara atau daerah pada badan usaha milik Negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum lainnya yang dimiliki Negara. 9. Penatausahaan

Adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik Negara/daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian

Menteri Keuangan menetapkan kebijakan teknis dan

melakukan pembinaan pengelolaan barang milik

Negara/daerah. Kuasa Pengguna barang dan pengguna barang melakukan pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan dan pengamanan barang milik Negara/daerah yang berada di bawah penguasaannya.


(39)

commit to user

27

3. Pejabat Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)

Pada dasarnya barang milik Negara/daerah digunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) kementerian Negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah. Terkait dengan hal tersebut, pasal 4 ayat (1) dan pasal 6 ayat (1) UU No. 1 tahun 2004 menetapkan bahwa:

daerah adalah Pengguna Barang bagi kementerian

Negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang dipimpin

Selanjutnya dalam PP No. 6 tahun 2006 pasal 4 -8 mengatur tentang Pejabat Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah yang meliputi :

1. Pengelola Barang

a. Menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara adalah Pengelola Barang Milik Negara.

b. Gubernur/bupati/walikota adalah pemegang kekuasaan

pengelolaan barang milik daerah.

c. Sekretaris Daerah adalah pengelola barang milik daerah Menteri Keuangan selaku pengelola barang mempunyai fungsi yang menyangkut fungsi pengaturan (regelling) juga melakukan fungsi pengelolaan atas barang milik negara khususnya tanah dan/atau bangunan, termasuk mengambil berbagai keputusan administrative (beschikking). Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, Menteri Keuangan juga berwenang mengajukan usul untuk memperoleh persetujuan DPR, baik dalam rangka pemindahtanganan barang milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan maupun pemindahtanganan barang milik Negara selain tanah dan/atau bangunan yang nilainya di atas Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).


(40)

commit to user

28

2. Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang

(a) Menteri/pimpinan lembaga selaku pimpinan kementerian Negara/lembaga Negara adalah pengguna barang milik Negara. (b)Kepala Kantor dalam lingkungan kementerian Negara/lembaga

Negara adalah kuasa pengguna barang milik Negara dalam lingkungan kantor yang dipimpinnya.

(c) Kepala satuan Kerja Perangkat daerah adalah pengguna barang milik daerah.

Fungsi Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna barang pada dasarnya menyangkut penggunaan barang milik Negara yang ada dalam penguasaannya dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian Negara/lembaga. Gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah daerah merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah yang teknis pengelolaannya dilaksanakan oleh sekretaris daerah sebagai pengelola barang atas dasar pertimbangan bahwa kepala satuan kerja pengelolaan daerah selaku bendahara umum daerah berkedudukan di bawah sekretaris daerah.

Sedangkan fungsi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah menyangkut penggunaan barang milik Negara yang ada dalam penguasaannya.

4. Asas Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)

Dalam rangka menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan barang milik Negara/daerah diperlukan adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari

unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik

Negara/daerah.

Pengelolaan barang milik Negara/daerah tersebut dalam http://naskah-akademik-perda-pengelolaan.html, dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai berikut :


(41)

commit to user

29

1. Asas Fungsional

Yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah di bidang pengelolaan barang milik Negara/daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dan gubernur/bupati/walikota sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing.

2. Asas Kepastian Hukum

Pengelolaan barang milik Negara/daerah harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan.

3. Asas Transparansi

Penyelenggaraan pengelolaan barang milik Negara/daerah harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.

4. Asas Efisiensi

Pengelolaan barang milik Negara/daerah diarahkan agar barang milik Negara/daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar

kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal.

5. Asas Akuntabilitas

Setiap kegiatan pengelolaan barang milik Negara/daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.

6. Asas Kepastian Nilai

Pengelolaan barang milik Negara/daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik Negara/daerah serta penyusunan neraca pemerintah.

5. Akuntansi Barang Milik Negara

Pembukuan dan Pelaporan Barang Milik/kekayaan Negara (Akuntansi Barang Milik/Kekayaan Negara) diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan


(42)

commit to user

30

sebagai pertanggung jawaban atas pengelolaan barang yang dikuasai suatu unit organisasi dan dapat dipakai sebagai bahan

pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan yang baik. Disamping itu data yang sudah diperoleh dari program Sisten informasi Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) dapat digunakan untuk penyusunan neraca pemerintah.

Dalam akuntansi pemerintahan, BMN merupakan bagian dari asset pemerintah pusat yang berwujud (tangible asset). BMN tercakup dalam asset lancar dan asset tetap. Aset lancar adalah asset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. BMN yang berupa asset lancar adalah Persediaan. Sedangkan asset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. BMN yang berupa asset tetap meliputi : Tanah, peralatan dan mesin, Gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan, asset tetap lainnya serta konstruksi dalam pengerjaan.

Dalam rangka pertanggungjawaban, pengguna anggaran dan kuasa pengguna anggaran melasksanakan akuntansi keuangan sedangkan pengguna barang dan kuasa pengguna barang melaksanakan Sistem Informasi Akuntansi Barang Milik Negara. Dalam praktiknya, system akuntansi keuangan dan system akuntansi .barang dilaksanakan secara simultan dalam rangka

menyusun laporan pertanggungjawaban kementerian

Negara/lembaga.

Bab I Pasal 1 Keputusan Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara Nomor 09/AK/2002 tentang Pedoman Akuntansi Barang Milik/Kekayaan Negara pada Departemen/Lembaga, Akuntansi


(43)

commit to user

31

BM/KN diselenggarakan oleh unit organisasi akuntansi BM/KN, dengan memegang prinsip-prinsip :

1. Ketaatan

Akuntansi M/KN dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan dan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Apabila peraturan perundang-undangan bertentangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka yang diikuti adalah ketentuan perundang-undangan.

2. Harga perolehan

Pencatatan BM/KN didasarkan atas harga perolehan. Apabila harga perolehan tidak diketahui maka ditentukan harga taksiran. 3. Objektif

Pembukuan dan pelaporan BM/KN dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

4. Materialitas

Akuntansi BM/KN dilakukan sedemikian rupa sehingga seluruh informasi yang mempengaruhi keputusan dapat tercatat.

5. Kemampubandingan

Pembukuan dan pelaporan BM/KN menggunakan klasifikasi standar yang memungkinkan laporan tersebut diperbandingkan antar periode akuntansi.

6. Konsistensi

Akuntansi BM/KN harus dilaksanakan secara konsisten dari satu period ke periode lain.

7. Kelengkapan

Akuntansi BM/KN mencakup keseluruhan transaksi BM/KN yang terjadi.

Lingkup Akuntansi barang milik Negara meliputi : 1. Pembukuan

Semua transaksi BM/KN dibukukan ke dalam Buku Inventaris dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :


(44)

commit to user

32

a. BM/KN didaftarkan berdasarkan dokumen sumber (Berita acara dan dokumen pendukung lainnya).

b. BM/KN diklarifikasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

c. BM/KN dicatat dalam Buku Inventaris, Daftar Inventaris Ruangan (DIR), Kartu Inventaris Barang (KIB), dan Daftar Inventaris Lainnya (DIL).

2. Inventarisasi

Inventarisasi dilaksanakan secara berkala dengan melakukan pengecekan fisik BM/KN untuk menjaga keakuratan catatan akuntansi.

3. Pelaporan

Pelaporan BM/KN dilaksanakan secara berjenjang dan berkala. Dengan dilaksanakannya akuntansi barang milik Negara diharapkan dapat mencapai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN;

2. Untuk pengendalian pengelolaan BMN yang dikuasai oleh suatu unit akuntansi barang;

3. Menghasilkan informasi sebagai dasar penyusunan neraca kementerian/lembaga;

4. Memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban pengeleolaan

BMN dan kebutuhan manajerial kementerian/lembaga lainnya.


(45)

commit to user

33

D. METODE PENGAMATAN

1. Lokasi Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh penulis di Sub Bagian Umum dan Perlengkapan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang beralamat di Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta. Alasan pemilihan lokasi ini adalah dengan pertimbangan bahwa Fakultas Pertanian UNS adalah salah satu unit kerja di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta dimana tugas utama dalam hal pengelolaan Barang Milik Negara dilaksanakan di Sub Bagian Umum dan Perlengkapan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta juga merupakan perguruan tinggi

World Class University

sumbangan fakultas dalam hal pengelolaan barang milik Negara nantinya akan disusun dalam bentuk neraca yang berupa asset. Universitas memiliki peranan sangat penting untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keungan Negara.

2. Jenis Pengamatan

Metode pengamatan deskriptif menurut H.B Sutopo (2002 : 111) yaitu : engamatan kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya."

Berdasarkan pengamatan deskriptif menurut H.B Sutopo diatas, maka dalam pengamatan ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu pengamatan dengan memaparkan, menafsirkan, dan menganalisis data kejadian yang ada. Jadi berusaha menggali, menyelami, dan memaparkan fakta-fakta atau permasalahan yang terjadi. Memberikan penjelasan tentang pengelolaan barang milik Negara (BMN) di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(46)

commit to user

34

3. Sumber Data

Apabila penulis telah menetapkan suatu objek pengamatan, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan sumber mana yang paling diperlukan dan tepat untuk dimanfaatkan bagi pengamatan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah subjek darimana data diperoleh. Adapun sumber data yang digunakan dalam pengamatan ini menurut H.B Sutopo (2002:49-54) adalah :

a. Narasumber (informan)

Dalam pengamatan posisi sumber data manusia sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Menurut H. B. Sutopo (2001 : 56), penentuan informan dilakukan dengan cara memilih, yang biasa disebut dengan Teknik purpose sampling. yaitu dengan cara memperoleh informasi dari pegawai pegawai Sub Bagian Umum dan Perlengkapan maupun pegawai di lingkungan Jurusan/Prodi di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang diberi tugas sebagai pengelola SIMAK BMN.

b. Peristiwa atau aktivitas

Peristiwa atau aktivitas yang dilakukan oleh penulis di dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Magang pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara.

Pengamatan dengan menggunakann teknik purpose sampling ini, bermaksud untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis, sehingga data data yang diperoleh dapat menunjang hasil pengamatan secara efektif dan efisien.

c. Tempat atau Lokasi

Tempat atau lokasi yang berkaitan adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengamati, mendengarkan, mencatat dan melihat secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengelola SIMAK-BMN


(47)

commit to user

35

Fakultas Pertanian UNS dalam kegiatan mengelola barang milik Negara (BMN).

d. Dokumen dan arsip

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, yaitu merupakan rekaman tertulis (bisa berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan peristiwa tertentu) dan rekaman yang bersifat formal dan terencana dalam organisasi. Banyak peristiwa yang telah lama terjadi bisa diamati dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen dan arsip-arsip, baik yang secara langsung ataupun tidak langsung, maka dari itu untuk memperoleh data yang relevan penulis juga mempelajari dokumen-dokumen, arsip maupun program SIMAK BMN yang dipergunakan sebagai pengolah data dalam pengelolaan barang milik Negara di Fakultas Pertanian UNS.

4. Teknik Pengumpulan Data

Kecermatan dalam memilih dan menyusun serta mengumpulkan data sangat berpengaruh kepada obyektifitas hasil penelitian. Penulis dalam usaha memperoleh data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan mengkaji dokumen dan arsip ( H.B. Sutopo, 2002:68-70). Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini meliputi:

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan responden untuk memperoleh data penunjang yang relevan. Wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam pengamatan ini, khususnya pada Sub Bagian Umum dan Perlengkapan maupun pegawai di lingkungan Jurusan/Prodi di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang diberi tugas sebagai pengelola SIMAK-BMN.


(48)

commit to user

36

b. Observasi

Adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengamati, mendengarkan, mencatat dan melihat secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengelola SIMAK BMN Fakultas Pertanian UNS dalam kegiatan mengelola barang milik Negara (BMN).

c. Mengkaji Dokumen dan arsip

Untuk memperoleh data yang relevan penulis juga mempelajari dokumen-dokumen, arsip maupun program SIMAK BMN yang dipergunakan sebagai pengolah data dalam pengelolaan barang milik Negara di Fakultas Pertanian UNS.

d. Metode Kepustakaan

Adalah suatu cara pengumpulan data dengan membaca, menelusuri serta menelaah buku pedoman dan buku-buku lainnya, sebagai referensi dan menggali teori-teori yang berkembang yang ada hubungannya dengan materi pengamatan, sehingga dapat dipercaya kebenarannya.

5. Teknik Analisis Data

Analisa data dalam suatu pengamatan adalah menguraikan atau memecahkan suatu permasalahan yang diamati berdasarkan data yang diperoleh kemudian diolah pokok permasalahan yang diajukan terhadap pengamatan yang bersifat diskriptif.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan analisis data kualitatif. Analisis dalam pengamatan kualitatif menurut H.B Sutopo (2002 : 91-93), terdiri dari tiga komponen utama yaitu :

a. Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyerdehanaan dan abstraksi data (kasar) dari catatan yang ada dilapangan sehingga kesimpulan akhir dapat diperoleh. Reduksi data tidak terpisahdari analisis, dan merupakan bagian dari analisis. Pada saat pengumpulan data berlangsung, reduksi data dapat berupa tingkatan, coding, memusatkan tema, dan membuat batas-batas penelitian.


(49)

commit to user

37

Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan pengamatan. Bahkan proses diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data, artinya reduksi data sudah berlangsung sejak pengamat mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan masalah, menyusun pertanyaan pengamatan, dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan.

b. Penyajian Data

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan pengamatan dapat dilakukan. Penyajian data ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan bisa dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan pengamat untuk membuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengalamannya tersebut. Sajian data juga dapat berupa jenis matriks, gambar atau skema, table dan jaringan kerja yang saling berkaitan agar memudahkan peneliti untuk mengerti dan menjelaskan apa yang terjadi serta menganalisis datanya.

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Yaitu kegiatan merumuskan kesimpulan dengan

mengorganisasikan data-data yang terkumpul yang dapat diverifikasi selama penelitian berlangsung sehingga dapat diuji validitasnya dan kesimpulan yang diambil lebih kokoh. Kegiatan ini merupakan akhir dari pengumpulan data. Pada awalnya kesimpulan tersebut kurang jelas, namun semakin lama semakin jelas dan memiliki landasan yang kuat, dimana kesimpulan akhir tersebut perlu diverifikasi agar menjadi benar-benar mantap dan dapat dipertanggungjawabkan. Verifikasi dilakukan dengan penelusuran data kembali dengan cepat sehingga kesimpulan lebih mantap dan dapat dipercaya.


(50)

commit to user

39

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

A. Deskripsi Lembaga / Instansi

1. Sejarah Fakultas Pertanian UNS

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta semula berasal dari Fakultas Pertanian Universitas Swasta yang tergabung dalam Universitas Gabungan Surakarta. Selanjutnya Universitas Gabungan Surakarta diresmikan menjadi Universitas Negeri pada tanggal 11 Maret 1976 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 10 tahun 1976, tertanggal 8 Maret 1976 semula bernama Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret disingkat UNS.

Dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 112/0/2004 tentang Statuta Universitas Sebelas Maret, dinyatakan bahwa Fakultas mempunyai fungsi mengkoordinasikan dan/atau melakasanakan pendidikan akademik, profesi, dan/atau vokasi dalam satu atau seperasngkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni.

Fakultas Pertanian merupakan satu dari Sembilan fakultas yang berada di UNS dan dipimpin oleh Dekan. Dalam menjalankan tugas sehari hari Dekan dibantu oleh Tiga Pembantu Dekan, yaitu Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Fakultas Pertanian mempunyai enam Program Studi/Jurusan, yaitu : Agronomi, Ilmu Tanah, Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Peternak dan Teknologi Hasil Pertanian. Sejak tahun ajaran 2008 Fakultas Pertanian menerima mahasiswa mahasiswa untuk Program Studi : Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan, dan Teknologi Hasil Pertanian.


(51)

commit to user

40

Fakultas Pertanian UNS berlokasi di kota Solo, Propinsi Jawa Tengah dengan alamat kampus utama dan kantor pusat Jl. Ir. Sutami 36A Solo 57126. Lokasi ini berada di bagian timur kota, amat strategis, dan mudah dijangkau karena berada di jalan poros utama antar kota. UNS sendiri mempunyai beberapa kampus lain yang lokasi tersebar, berada di tengah dan bagian barat

kota. Dengan perkembangan kota Solo -kota eks

karesidenan Surakarta yang sedemikian pesat, maka UNS merupakan daya tarik yang semakin kuat bagi para peminat untuk menuntut ilmu pendidikan tinggi.

Periode kepemimpinan 2011 - 2015, Fakultas Pertanian UNS dipimpin oleh Dekan yakni Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS, dengan tiga pembantu dekan, yaitu Pembantu Dekan I Dr. Samanhudi, SP, M.Si; Pembantu Dekan II Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si dan Pembantu Dekan III Ir. Kawiji, MS. Dalam keadministrasian, pimpinan fakultas dibantu satu orang Kepala Bagaian Tata Usaha dan empat Kepala Sub Bagian Bagian. Lermbaga normatif di tingkat fakultas adalah Senat Fakultas yang dipimpin langsung oleh Dekan.

Pada saat awal kelahirannya Fakultas Pertanian UNS mempunyai dua Jurusan yaitu: Agronomi dan Ekonomi Pertanian. Dalam perkembangan berikutnya tahun 1994 melalui Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud RI No. 39/ DIKTI/ Kep/1994, Fakultas Pertanian UNS diputuskan memiliki 4 Program Studi, yaitu: Agronomi, Ilmu Tanah, Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis), Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian; dan sejak tahun 1997 dengan dikeluarkannya SK Dirjen Dikti No. 446/ DIKTI/Kep/1997, bertambah satu Program Studi, yaitu Produksi Ternak. Sesuai surat Ditjen DIKTI Nomor: 2782/D/T/2004 tangal 16 Juli 2004 tentang ijin penyelenggaraan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (S-1) pada Universitas Sebelas Maret, maka sejak Tahun Akademik 2004/2005 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret membuka program studi baru yakni Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Dengan terbitnya SK DIKTI No.169/2007 tentang Penataan Program Studi,


(52)

commit to user

41

maka Fakultas Pertanian menjadi empat Program Studi : Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan, dan Ilmu dan Teknologi Pangan. Program ini mulai dilaksanakan pada Tahun Akademik 2008/2009 secara bertahap dan untuk Program Studi Agronomi, Ilmu Tanah, Agribisnis dan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, diterapkan program passing out.

Sejak berdiri hingga saat ini Fakultas Pertanian telah mengalami pergantian Dekan dengan masa-masa periode seperti tabel berikut:

No Nama Periode

1. Ir. Soeproyo periode 1976 1977

2. Ir. Supratoyo periode 1977 1982

3. Ir. Toeranto Sugiyatmo periode 1982 1986

1989 1992

4. Prof. Dr. G. Boedihardjo periode 1986 1989

5. Ir. Soetiarti S. Hartono, MSc periode 1992 1995

6. Ir. Zainal Djauhari F., MS periode 1995 1999

1999 2002

7. Dr. Ir. Sholahuddin, MS periode 2002 2003

8. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, M.S. periode 2003 2007

2007 2011 9. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS periode 2011 2015 Tabel 1. Periodisasi Dekan Fakultas Pertanian

Sumber : Renstra Fakultas Pertanian UNS 2011-2015

Untuk memberi kesempatan bagi lulusan Diploma I, II, dan III serta untuk menampung lulusan SLTA yang tidak mendapat kesempatan mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang mempunyai kemauan kuat meneruskan jenjang S-1, maka sejak tahun 1995 Fakultas Pertanian menyelenggarakan Program Non Reguler berdasarkan SK Dikti No. 119/DIKTI/ KEP/1996 dan No. 443/DIKTI/ KEP/1996, tanggal 26 Agustus


(53)

commit to user

42

1996 untuk Program Studi Agronomi dan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis), dan SK Rektor No. 128/J27.PP/1997, tanggal 06 Juni 1997 untuk Program Studi Ilmu Tanah.

Dalam perkembangan berikutnya pada tahun 2003, Fakultas Pertanian membuka pendidikan Program Diploma 3. Program ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan para lulusan SMU maupun SMK Pertanian untuk mengembangkan diri dibidang pertanian melalui program vokasi. Program Diploma 3 yang dibuka adalah Teknologi Hasil Pertanian dan Agribisnis dengan 3 minat uatama (Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan, Peternakan dan Agrofarmaka).

Dengan jumlah Dosen lulusan S2 dan S3 yang semakin meningkat, maka Fakultas Pertanian juga membidangi lahirnya program studi S2 maupun S3. Program S2 yang telah dibuka adalah Program Studi Penyuluhan Pembangunan, Program Studi Agronomi dan S2 Agribisnis. Sedangkan Program S3 Ilmu-ilmu Pertanian masih dalam proses pengusulan ijin.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Pertanian UNS a. Visi

Fakultas Pertanian UNS merupakan lembaga pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di bidang Pertanian dan pengelolaan Sumber Daya Alam.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan Pertanian terpadu berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang bertaqwa dan kompeten di bidang pertanian terpadu berkelanjutan yang unggul di tingkat internasional.

2) Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan/teknologi yang berguna bagi pembangunan pertanian terpadu berkelanjutan.


(1)

disampaikan kepada PBI/PPBI sebelumnya. Laporan Tahunan UPB dapat dilihat pada lampiran 7.

Sebagai output dari program SIMAK sebagaimana disampaikan oleh Operator SIMAK BMN Fakultas Pertanian UNS pada wawancara tanggal 20 Februari 2012 sebagai berikut :

MN adalah berupa Nomor Inventaris Barang berupa label yang ditempel pada setiap barang inventaris, Daftar Barang Ruangan & Kartu Inventaris Barang yang ditempel pada setiap ruangan, Lembar Mutasi Barang Triwulan maupun Laporan Tahunan (Neraca Aset Fakultas) yang digunakan sebagai alat

Untuk selanjutnya ditambahkan pula oleh Petugas Pengelola SIMAK BMN di lingkungan Jurusan/Program Studi di Fakultas Pertanian UNS pada wawancara tanggal 23 Februari 2012 sebagai berikut :

bertanggung jawab atas pengelolaan barang inventaris di lingkungan Jurusan/Program Studi masing-masing termasuk dalam membantu pemberian nomor inventaris, Daftar Barang Ruangan dan mencatat a

Mengenai kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh petugas pengelola SIMAK-BMN dalam inventarisasi Barang Milik Negara sebagaimana dikemukakan oleh pengelola SIMAK BMN pada wawancara tanggal 27 Februari 2012 sebagai berikut :

pendataan barang di lapangan dicocokkan dengan dokumen pengadaan, terdapat ketidaksesuaian antara catatan di dokumen dengan kondisi di ruangan, hal ini disebabkan karena adanya mutasi barang

Sedangkan kendala yang muncul pada pengoperasian program SIMAK-BMN sebagaimana disampaikan oleh operator SIMAK-BMN pada wawancara tanggal 27 Februari 2012 sebagai berikut :


(2)

goperasian program SIMAK-BMN ini beberapa permasalahan yang kami hadapi diantaranya : program SIMAK-BMN semi manual tidak bisa dikerjakan secara Online, sehingga didalam pelaporan hasil inventarisasi Operator program SIMAK-BMN harus datang ke kantor perlengkapan pusat sehingga kurang efektif dan

Klasifikasi dan kodefikasi barang inventaris di lingkungan Depdiknas berdasarkan Instruksi Mendiknas No. 0/U/2001 tanggal 23 Nopember 2001 dapat dilihat sebagai berikut :

23 4 3 189882 10 0000

Kode Satuan Kerja di Lingkungan Universitas Sebelas Maret diatur sebagai berikut :

No Unit Kerja Kode

1 Kantor Pusat 001

2 Fak. Sasatra dan Seni Rupa 002

3 FKIP 003

4 FKIP PGSD 004

5 Fak. Hukum 005

6 Fak. Ekonomi 006

7 FISIP 007

8 Fak. Kedokteran 008

9 Hiperkes 009

Depdiknas

Ditjen Dikti

Wilayah : Jawa Tengah

Satker : UNS

Unit Kerja : Fak. Pertanian


(3)

10 Fak. Pertanian 010

11 Fak. Teknik 011

12 Fak. MIPA 012

13 Pascasarjana 013

14 UPT Perpustakaan 014

15 UPT P2B 015

16 UPT Lab. Pusat MIPA 016

17 UPT Porsima 017

18 UPT MKU 018

19 UPT Puskom 019

20 LPPM 020

21 LPP 021

22 UPT Penerbitan & Pencetakan 022

Gambar 5. Kode Satuan Kerja

Sumber : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Kodefikasi barang Inventaris diatur dengan urutan sebagai berikut :

1 01 01 01 01.No Urut BI

Gol Bidang Kelompok Sub Kelp. Sub-sub Kelp.

1.00.00.00.000

2.00.00.00.000

1.01.00.00.000

2.02.00.00.000

Tanah 1.01.01.00.000

2.02.01.00.000

1.01.01.01.000 Kend.dnas.Bermtr Perorang 2.02.01.01.000


(4)

Sebagai contoh untuk penulisan nomor Inventaris Barang berupa Mobil Station Wagon Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

23.04.03.189882.10.2010

2.02.01.01.012.001

Setelah semua barang Milik Negara sudah diinputkan ke dalam aplikasi Program SIMAK BMN Sebagai output atau keluaran di setiap unit kerja atau fakultas yaitu tersusun neraca aset fakultas, DIR/DIL, penomoran pada setiap barang inventaris (contoh label nomor inventaris seperti lampiran 8), dan sebagai hasil akhi ratau output dari Program berupa tersusunnya neraca aset setiap Fakultas atau unit kerja yang selanjutnya digabung menjadi satu menjadi neraca aset Universitas Sebelas Maret untuk kegiatan pelaporan ke tingkat yang lebih tinggi.


(5)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan ini sebagai berikut :

1. Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara yang didapatkan berasal dari serangkaian potensi dan permasalahan yang terdapat pada lingkungan perusahaan atau instansi pemerintahan, khususnya pada Fakultas Petanian Universitas Sebelas Maret.

2. Analisis pengamatan menghasilkan serangkaian manfaat untuk kemudian disesuaikan terhadap pengembangan Pelaksanaan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012.

3. Pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dilaksanakan dengan metode inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) yang dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) guna mencapai pengawasan yang efektif terhadap keuangan/kekayaan Negara.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan yang telah penulis laksanakan, maka penulis memberikan saran antara lain:


(6)

1. Peningkatan tertib administrasi dalam pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang meliputi pembukuan, inventarisasi sampai dengan pelaporan sehingga menghasilkan Neraca Aset yang valid dan akurat.

2. Diperlukan adanya suatu peningkatan Program Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang lebih canggih untuk mempermudah didalam pengelolaan Barang Milik Negara (system online)

3. Diperlukan adanya suatu Tim Pelaksana Pengelolaan SIMAK-BMN yang lebih baik dan bekerja secara tertib agar tercapainya kesempurnaan pengurusan dan pengawasan tata usaha keuangan Negara, dan guna mencapai pengawasan yang efektif terhadap keuangan/kekayaan Negara.


Dokumen yang terkait

POTENSI MALADMINISTRASI DALAM PROSES LELANG PENGADAAN BARANG JASA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2008

0 6 168

HUBUNGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI DAN INSOMNIA PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

0 3 56

PROFIL GAMBARAN EKG MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

0 8 62

PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK (SIAKAD) ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

0 3 79

SISTEM ADMINISTRASI BEASISWA BIDIKMISI DI BAGIAN KESEJAHTERAAN MAHASISWA BIRO ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

0 0 15

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK BMN) DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014.

4 7 14

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

0 0 10

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

1 24 147

  Robby Eko Christanto, Suryono, Mujiyo, dan Joko Winarno  Alumni Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta  Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126    ABSTRACT  - Pemetaa

0 0 6

  Ita Khairani, Sri Hartati dan Mujiyo  Alumni Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta  Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126    ABSTRACT  - Pengaruh Kascing dan Pupuk

0 3 10