Pendampingan dalam Merancang Media Pembelajaran Audiovisual

32 dalam publikasi karya tulis ilmiah hasil Penelitian Tidakan Kelas maupun bentuk karya tulis yang lainnya.

5.2 Hasil Pelaksanaan Program

Kegiatan yang dilakukan dalam upaya meneningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan TI untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih inovatif, dan dalam rangka membantu guru merancang media pembelajaran audiovisual untuk siswa tuna rungu dengan pemanfaatan Software Microsoft Office Power Point dan Macromedia Flash, maka pelaksana kegiatan memandang sangat perlu adanya buku panduan yang dapat menjadi panduan bagi guru dalam merancang media pembelajaran audiovisual. Penyusunan buku Panduan Perancangan Media Pembelajaran Audiovisual untuk Siswa Tuna Rungu dilakukan oleh pelaksana program dan merupakan salah satu luaran program IbM ini. Kendala yang dihadapi selama proses penyusunan, adalah sangat terbatasnya referensi maupun hasil penelitian yang mengupas tentang prinsip-prinsip perancangan media pembelajaran audiovisual yang khusus untuk siswa tuna rungu. Dengan referensi yang terbatas ini, disusun buku panduan untuk guru-guru di SLB.B dalam pengembangan media pembelajaran audiovisual. Materi yang disajikan dalam buku ini meliputi: Bab I. Prinsip Komunikasi Total Latar Belakang, Contoh-Contoh Bentuk Komunikasi Total, Kelemahan dan Kelebihan Komunikasi Total, Media Pembelajaran Audiovisual; Bab II. Prinsip Desain Audio Visual Latar Belakang, Subjudul Subtitle, Keterbacaan Readability, HurufFont, Warna, Kecepatan Teks, Animasi, Tata Letak Jendela Window Layout, Fokus, Penyajian Teks, Komponen Verbal, Komponen Nonverbal; Bab III. Panduan Memanfaatkan Fasilitas Microsoft Powerpoint 2013 untuk Perancangan Media Audiovisual; dan Bab IV. Membuat Animasi Sederhana Dengan Marcomedia Flash. Buku panduan ini merupakan salah satu luaran dari program IbM ini. Beberapa referensi yang dipakai dalam buku panduan ini, sebagai berikut: 1. Blatto-Vallee, G., Kelly, R. R., Gaustad, M. G., Porter, J., and Fonzi, J. 2007. Visual-Spatial Representation in Mathematical Problem Solving by Deaf and Hearing Students. Journal of Deaf Studies and Deaf Education. 12, 1 —17 2. Cavender, A. C., Bigham, J. P., and Ladner, R. E. 2009. Class In Focus: Enabling Improved Visual Attention Strategies for Deaf and Hard of Hearing Students. ASSETS’09, October 25—28. 33 3. Easterbrooks, S. R. 2008. Knowledge and Skills for Teachers of Individuals Who Are Deaf or Hard of Hearing. Communication Disorders Quarterly. 30 1, 12 — 36. 4. Gentry, M. M., Chinn, K. M., and Moulton, R. D. 2005. Effectiveness of Multimedia Reading Materials When Using With Childrean Who Are Deaf. 149 5: 394-403. 5. Hawkins, L and Brawner, J. 1997. Educating Children Who are Deaf or Hard of Hearing: Total Communication. ERIC Digest 559 6. Jensema, C. 1998. Viewer Reacation to Different Television Captioning Speeds. American Annals of the Deaf, 1434: 318 —324. 7. Jensema, C., El Sharkawy, S., Danturthi, R. S., Burch, R., and Hsu, D. 2000. Eye Movement Patterns of Captioned Television Viewers. American Annals of the Deaf, 145 3:275 —285. 8. Ju, J-M. 2009. The Effects of Multimedia Stories of Deaf or Hard-of-Hearing Celebrities on Reading Comprehension and English Words Learning of Taiwanese Students with Hearing Impairment. Asian Journal of Management and Humanity Sciences. 423: 91-105. 9. Neves, J. 2005. Audiovisual Translation: Subtitling for the Deaf and Hard-of- Hearing. PhD Thesis, Roehampton University. 10. Williams, K, Matthews, A., and Skelhorn, L. 2011. Total Communication: Person Centred Thinking, Planning, and Practice. Alamat http:www.hsapress.co.ukTotalCommunication diakses tanggal 9 April 2014. Komunikasi Total mempunyai peranan penting sebagai upaya berkomunikasi dengan anak tuna rungu. Salah satu bentuk komunikasi total dalam penyusunan media pembelajaran adalah penggunaan multimedia audio visual dalam mengajarkan mata pelajaran kepada anak tuna rungu. Berdasarkan seluruh rangkaian kegiatan program ini dan berdasarkan teori-teori dan hasil penelitian sebelumnya mengenai media audiovisual untuk tuna rungu dapat dijelaskan bahwa secara umum metode pengajaran dengan media audiovisual yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa tuna rungu harus mempertimbangkan: subjudul, keterbacaan huruffon, warna, kecepatan teks, animasi, tata letak jendela, dan focus, penyajian teks, komponen verbal, dan komponen nonverbal. Subjudul pada prinsipnya bertujuan agar teks audiovisual dapat diakes oleh semua orang Neves, 2005. Penempatan komponen sekedarnya pada layar tidaklah cukup, sumber visual dan kognitif yang diperlukan untuk menghadiri informasi kaya-