KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI IBM KELOMPOK GURU MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN B (SLB.B).

13

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pelaksanaan Program IbM

Metode pelaksanaan dari program IbM ini berupa model pelatihan In House Training. In House Training yang dimaksud dalam kemitraan ini adalah ―pelatihan‖ yang pelaksanaannya bertempat di sekolah masing-masing, bekerja sama dengan pelaksana program I b M yang merupakan dosen-dosen MIPA dari Universitas Udayana. Kunjungan secara periodik ke masing-masing sekolah dilakukan oleh dosen-dosen untuk melakukan pendampingan terkait dengan pelaksanaan program, dari tahap persiapan, pengembangan, pengoperasionalan, sampai pada tahap evaluasi. Tahapan pelaksanaan In House Training secara umum dapat dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama, merupakan persiapan pembelajaran dan tahap kedua adalah tahap pengamatan dan diskusi.

A. Tahap Persiapan Pembelajaran

Pada tahap persiapan ini, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah: Pelaksanaan pelatihan; Menyiapkan, mengembangkan, dan mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat pembelajaran; Menyamakan konsep dasar matematika dan IPA yang akan dipakai dalam pembelajaran terkait media pembelajaran audiovisual untuk siswa tuna tungu; Melakukan simulasipeer teaching dengan guru sebelum pelaksanaan real teaching di kelas; Mendiskusikan dan refleksi hasil real teaching; dan Menindak lanjuti hasil diskusi dan refleksi.

1. Persiapan Pelaksanaan Pelatihan

Persiapan pelaksanaan pelatihan meliputi pengumpulan referensi tambahan untuk bahan pelatihan di 3 sekolah mitra. Tambahan referensi yang dikumpulkan berhubungan dengan materi komunikasi total, prinsip-prinsip dan teori-teori yang berhubungan dengan perancangan media audiovisual untuk siswa tuna rungu. Kendala yang ditemui di lapangan adalah kesulitan mendapatkan referensi yang khusus membahas tentang media audiovisual untuk siswa tuna rungu. Referensi pendukung yang diperoleh dan yang dianggap paling relevan adalah: - Neves, Joselia. 2005. Audiovisual Translation: Subtitling for the Deaf and Hard- of-Hearing. Dissertations from the School of Arts, Roehampton University, University of Surrey. http:rrp.roehampton.ac.ukartstheses1; 14 - Cory, Patricia Blair. 1960. School Library Services for Deaf Children. Audio- Visual Material. The Alexander Graham Bell Association For The Deaf, Inc. Pengumpulan referensi berupa contoh-contoh media pembelajaran audiovisual dari sumber internet berupa video, animasi, dan lain-lain juga telah dilakukan. Kumpulan video dan animasi edukasi ini dipergunakan sebagai acuan dan tambahan referensi untuk pembuatan media audiovisual disesuaikan dengan kebutuhan siswa tuna rungu di sekolah mitra. Contoh-contoh video yang menunjang diantaranya berupa video pembelajaran matematika tentang Pecahan Senilai, Fruit Fractions-Animated Math Lesson, Fast Math to Multiply Number - 2 Digit Number. Contoh video pembelajaran untuk pembelajaran IPA tentang Five Kingdom dan Time-lapse Batterfly Life Cycle, Animasi perubahan iklim, American Farm Life- 1950’s Educational Film, Making Glass From Sand, dan Glass Making Demonstration at Corning Museum of Glass. Materi pelatihan yang akan diberikan kepada guru-guru di 3 sekolah mitra, adalah: 1 sosialisasi tentang pelaksanaan program IbM di sekolah mitra, meliputi tujuan program IbM, manfaat bagi sekolah mitra, pelaksanaan program, dan evaluasi program. Materi ini disajikan dengan maksud agar guru-guru di ketiga sekolah mitra mengetahui dengan jelas tujuan dan target dari pelaksanaan program yang akan dilaksanakan, sehingga diharapkan para guru akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk terlibat selama program pendampingan berlangsung. Materi presentasi tentang prinsip perancangan media audiovisual untuk siswa tuna rungu, meliputi materi prinsip komunikasi total dan prinsip desain media audiovisual. Contoh media audiovisual untuk pelatihan mengambil materi mata pelajaran matematika untuk SDLB.B, pokok bahasan pecahan senilai. Materi ini disajikan sebagai salah satu contoh media audiovisual. Sebelum pelaksanaan pelatihan, dilakukan pertemuan awal dengan pihak sekolah mitra yaitu SLB.B Denpasar, SLB.B Jimbaran, dan SLB.B Denpasar, dengan jadwal pertemuan yang berlainan untuk ketiga sekolah mitra. Pertemuan awal ini membahas jadwal pelatihan dan pendampingan. Pada pertemuan awal disepakati jadwal pelaksanaan pelatihan dan mengenai jadwal pelaksanaan pendampingan berdasarkan kesepakatan antara pihak sekolah dan pelaksana program. Hasil dokumentasi pertemuan awal dengan pihak sekolah mitra, disajikan pada gambar-gambar berikut: 15 Gambar 1. Pertemuan awal dengan pihak sekolah SLBB Denpasar tanggal 16 Juni 2014 Gambar 2. Pertemuan Awal dengan Pihak SLBB Denpasar untuk Membahas Jadwal Pelatihan, Pendampingan, dan Jumlah Peserta.