Setting Penelitian Prosedur Pengembangan

9. Revisi Produk Revisi produk dalam tahap ini merupakan revisi produk yang terakhir dilakukan oleh peneliti. Hal yang diperbaiki dan disempurnakan didapat dari masalah yang muncul ketika melakukan uji coba pemakaian. 10. Produk Masal Hasil dari revisi yang terakhir dilakukan mmerupakan produk jadi yang telah disempurnakan. Produksi masal dilakukan apabila produk yang telah diuji dinyatakan telah layak untuk diproduksi masal.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian mencakup tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD N Caturtunggal 1 yang beralamat di Jalan Pandega Marga 1, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta dan di SD N Caturtunggal 3 yang beralamat di Jalan Kaliurang Km 4,5, Kocoran, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pengembangan ini dilakukan mulai dari Bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Januari 2017. Penelitian dimulai dari permohonan izin terhadap pihak sekolah hingga pengujian. 3. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Caturtunggal 1 tahun pelajaran 20162017 yang berjumlah sebanyak 30 siswa dan siswa kelas III SD N Caturtunggal 3 tahun pelajaran 20162017 yang berjumlah 30 siswa. 4. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar kompetensi dasar operasi hitung campur dan uang untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan ini berisi tentang langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti hingga menghasilkan produk akhir. Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall dalam Sugiyono, 2012: 298. Langkah-langkah tersebut dimodifikasi oleh peneliti. Langkah-langkah yang digunakan meliputi: 1 potensi masalah, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 pengumpulan data, 3 desain produ, 4 validasi desain, 5 revisi desai, 6 uji coba produk, 7 revisi akhir produk. Gambar 3.2 Bagan modifikasi Pengembangan Tes Hasil Belajar menurut Borg dan Gall 1. Potensi dan Masalah Potensi dan masalah merupakan tahapan awal dalam penelitian pengembangan. Potensi merupakan sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai lebih Sugiyono, 2012: 298 sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi Sugiyono, 2012: 299. Dalam penelitian ini, potensi dan masalah bersumber dari observasi kelas III SD N Caturtunggal 1 dan SD N Caturtunggal III. Observasi dilakukan untuk mengetahui masalah yang ada terkait dengan pembelajaran. Potensi dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang akan dikembangkan oleh peneliti. Langkah 1 Analisis masalah Langkah 2 Pengumpulan data Langkah 3 Desain produk Langkah 6 Uji coba produk Langkah 7 Revisi produk Langkah 4 Validasi desain Langkah 5 Desain produk 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan melakukan wawancara dengan guru kelas III SD N Caturtunggal I dan SD N Caturtunggal III. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa mengenai operasi hitung campur dan uang. 3. Desain Produk Penyusunan tes hasil belajar diawali dengan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran matematika kelas III. Selanjutnya peneliti menyusun indikator-indikator berdasarkan SK dan KD yang telah dipilih kemudian membuat butir soal sebanyak 60 soal dengan memperhatikan aspek kognitif mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, mencipta. Dalam pembuatan butir soal peneliti memperhatikan karakteristik butir soal diantaranya tingkat kesulitan, daya beda, dan pengecoh. 4. Validasi Desain Validasi desain dilakukan untuk mengetahui apakah rancangan produk sudah cukup efektif untuk diujikan atau masih memiliki kekurangan. Validasi pada tahap ini hanya sebatas pendapat para ahli yang berprofesi sebagai guru dan belum melalui uji coba lapangan. Uji coba rancangan produk dilakukan oleh 4 orang guru Sekolah Dasar yang ahli dalam bidang matematika. 5. Revisi Desain Revisi atau perbaikan desain rancangan produk dilakukan setelah ahli melakukan validasi dan menemukan kekurangan-kekurangan yang selanjutnya dikurangi dan diperbaiki oleh peneliti. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan diperbaiki sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan oleh para ahli. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan setelah peneliti melakukan perbaikan desain produk sesuai dengan masukan dan saran yang diterima oleh ahli. Uji coba produk ini dilakukan untuk mmengetahui kualitas desain produk yang dibuat. Produk yang sudah direvisi kemudian dibagi menjadi 2 tipe soal yaitu soal tope A dan soal tipe B.pembagian soal menjadi dua dilakukan oleh peneliti dengan tujuan agar siswa tidak mengerjakan soal terlalu banyak dan dapat selalu fokus dalam setiap pengerjaan soal. Pembagian soal dilakukan dengan membagi rata sesuai dengan indikator dan jumlah butir soal. Setelah produk selesai disusun, tahap selanjutnya adalah uji coba produk lapangan pada siswa kelas III SD N Caturtunggal 1 dan siswa kelas III SD N Caturtunggal 3. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari produk yang telah peneliti buat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Revisi Produk Revisi produk dilakukan dengan melakukan analisis validitas, reliabilitas, serta karakteristik butir soal meliputi pengecoh, daya beda, tingkat kesukaran. Revisi produk tes hasil belajar ini dilakukan dengan mengambil soal-soal terbaik dari 60 soal yang peneliti buat yang telah diujikan. Soal-soal terbaik diambil berdasarkan validitas, reliabilitas dan karakteristik butir soal yang sesuai dengan kriteria yang benar. Tahap revisi produk ini merupakan revisi terakhir sebelum menghasilkan produk asli yang diakui keefektifannya.

D. Teknik Pengumpulan Data