atau  tidak  disetujui,
25
yang  merupakan  masukan  bersifat  eksternal  dalam  penelitian ini.
Oleh  sebab  itu,  paling  tidak  terdapat  4  empat  kegunaan  kerangka  teoritis bagi suatu penelitian sebagai berikut:
1. Teori  tersebut  berguna  untuk  lebih  mempertajam  atau  lebih
mengkhususkan fakta yang kehendak diselidiki atau diuji kebenarannya. 2.
Teori  sangat  berguna  dalam  mengembangkan  sistem  klasifikasi  fakta, membina  struktur  konsep-konsep  serta  memperkembangkan  definisi-
definisi. 3.
Teori  biasanya  merupakan  suatu  ikhtisar  dari  pada  hal-hal  yang  telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang diteliti.
4. Teori  memberikan  kemungkinan  pada  prediksi  fakta  mendatang,  oleh
karena telah diketahui sebab-sebab terjadinya fakta tersebut dan mungkin faktor-faktor tersebut akan timbul lagi pada masa-masa mendatang.
26
Sejalan  dengan  hal  tersebut,  maka  terdapat  beberapa  teori  yang  digunakan sebagai  bahan  menganalisa  dalam  penelitian  ini,  diantaranya  adalah  Teori  Utilitas,
Teori Negara Kesejahteraan  dan Teori Lingkar Konsentris.
1.1. Teori Utilitas
Jeremy  Bentham
27
dalam  bukunya  “Introduction  to  the  morals  and legislation
”  mengatakan  bahwa  hukum  bertujuan  semata-mata  apa  yang  berfaedah
25
M. Solly Lubis., Filsafat Ilmu dan Penelitian, C.V. Mandar Maju,Bandung, 1994, hal. 80.
26
Soerjono Soekanto., Pengantar Penelitian Hukum, UI Press,Jakarta, 1986, hal. 121.
27
R. Suroso., Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hal. 58.
Universitas Sumatera Utara
bagi  orang.  Pendapat  ini  dititik  beratkan  pada  hal-hal  yang  berfaedah  bagi  orang banyak dan bersifat umum tanpa memperhatikan soal keadilan. Hukum pada dasarnya
bertujuan  untuk  mewujudkan  apa  yang  berfaedah  bagi  orang  yang  satu  dapat  juga merugikan  orang  lain,  maka  tujuan  hukum  ialah  untuk  memberi  faedah  sebanyak-
banyaknya,  sehingga  kepastian  melalui  hukum  bagi  perorangan  merupakan  tujuan utama daripada hukum.
R.  Abdoel  Djamali  menyatakan  bahwa,  setiap  ketentuan  hukum  berfungsi mencapai  tata  tertib  antar  hubungan  manusia  dalam  kehidupan  sosial.  Lebih  lanjut
disebutkan bahwa hukum menjaga keutuhan hidup agar terwujud suatu keseimbangan psikis  dan  fisik  dalam  kehidupan  terutama  kehidupan  kelompok  sosial  yang
merasakan tekanan atau ketidak tepatan ikatan sosial. Dengan demikian hukum juga menjaga supaya selalu terwujud keadilan dalam kehidupan sosial.
28
Pada  hakikatnya,  konsep  perlindungan  hukum  merupakan  suatu  keniscayaan dalam  konteks  negara  hukum  rechstaat,  yang  dalam  perkembangannya  bergeser
kepada  bentuk-bentuk  perlindungan  yang  lebih  luas  terhadap  kepentingan masyarakat, dari persoalan sosial politik meluas  kepersoalan sosial ekonomi, seperti
dalam  bidang-bidang  kesehatan,  perumahan,  kemaslahatan  umat  dan  pendidikan. Tipe  perlindungan  negara  secara  demikian  itu  diperkenalkan  pula  oleh  negara
kesejahteraan welfare state.
29
1.2. Teori  Negara Kesejahteraan Welfare State