untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.
49
Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai pendekatan yuridis empiris yang di dukung data primer dan sekunder. Penelitian yuridis adalah penelitian yang
dilakukakan dengan cara meneliti bahan – bahan kepustakaan hukum yang relevan dengan permasalahan yang akan di teliti.Tinjauan yuridis digunakan dengan
pertimbangan bahwa kaidah – kaidah hukum yang berlaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti masyarakat yang diaturnya, kebudayaan yang berkembang,
serta hukum dan masyarakat saling mempengeruhi satu sama lainnya, sedangkan tinjauan empiris dimaksudkan untuk mendukung data normatif.
50
2. Sumber Data
Sumber data penelitian yang digunakan adalah :
2.1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari lapangan yaitu wawancara dengan pengurus badan amil zakat 2 dua orang, pengawas badan amil
zakat 2 dua orang, muzakki 10 sepuluh orang, mustahiq 55 lima puluh lima orang.
2.2. Data Sekunder
49
C.F.G. Sunayati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20, Penerbit Alumni, Bandung, 1994, hal. 89.
50
Ibid.,hal.9.
Universitas Sumatera Utara
Data sekunder dalam penelitian ini adalah bahan dasar penelitian hukum normatif dari sudut kekuatan mengikatnya dibedakan atas bahan hukum primer,
sekunder dan tersier.
51
a. Bahan hukum primer terdiri dari Al-Qur’an dan Hadits, peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum dan sesudah amandemen, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Presiden RI No.7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan jangka menengah
Nasional Tahun 2004 – 2009, Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan UU No.38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor D-291 Tahun 2000, tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
51
Bahan hukum primer adalah bahan – bahan hukum yang mengikat , yakni norma dasar atau kaidah dasar, peraturan dasar dan peraturan perundang – undangan. Bahan hukum sekunder adalah
bahan hukum yang memberikan penjelasanan mengenai bahan hukum primer. Bahan hukum tersier adalah bahan yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan
sekunder, lihat Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat
, Rajawali, Jakarta, 1986, hal.14-15.
Universitas Sumatera Utara
b. Bahan hukum sekunder diperoleh melalui berbagai literatur, berupa buku-buku bacaan, jurnal, serta referensi lainnya yang dianggap relevan dan berhubungan
dengan penelitian ini. c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder
52
, berupa : Kamus, Ensiklopedia, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian ini .
3. Teknik Pengumpulan Data