lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
6. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen
pemerataan pendapatan. 7.
Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang beriman untuk berzakat, berinfaq dan bershadaqah.
113
Hikmah zakat yang diuraikan diatas, sesuai dengan firma Allah SWT.,Q.S Al- Isra’ 17 : 17, terjemahannya:
“Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri”.
Ayat Al Qur’an tersebut, memberi petunjuk bahwa hikmah zakat itu dapat
membentuk mental atau moral yang baik, bagi si pemberi maupun si penerima, bahwa segala perbuatan yang dilakukan sesungguhnya untuk diri sendiri.
3. Pengumpulan Zakat
Menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, yang berkewajiban membayar zakat adalah:
a. Setiap WNI yang beragama Islam dan mampu.
b. Badan yang dimiliki oleh umat Islam.
Dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat sebagaimana yang disebutkan di atas, dapat terlihat bahwa penekanan wajib
113
Didin Hafidhuddin., Loc,Cit., hal 10-14.
Universitas Sumatera Utara
zakat bukan hanya diri pribadi tetapi juga badan hukum yang dimiliki oleh seseorang Islam.
Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 11 ayat 1 disebutkan bahwa zakat yang dikumpulkan adalah zakat fitrah dan
zakat maal. Sedangkan menurut Pasal 11 ayat 2 harta yang wajib dikenai zakat adalah:
1. Emas, perak dan uang.
2. Perdagangan dan perusahaan.
3. Hasil pertanian, hasil perkebunan dan hasil perikanan.
4. Hasil pertambangan
5. Hasil peternakan
6. Hasil pendapatan dan jasa
7. Rikaz
Badan amil zakat di setiap tingkatan dapat membentuk unit pengumpul zakat UPZ yang bertugas mengumpulkan zakat, infaq,shadaqah, dan lainnya secara
langsung atau melalui rekening pada Bank. Dalam pelaksanaan pengumpulan dapat bekerjasama dengan lembaga keuangan dan perbankan.
Dalam pelaksanaan pengumpulan zakat tidak dapat dilakukan paksaan terhadap muzakki
, melainkan muzakki melakukan perhitungan sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya berdasarkan hukum Islam. Dalam hal muzakki tidak dapat menghitung
sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya, muzakki dapat meminta bantuan kepada badan amil zakat.
Universitas Sumatera Utara
1. Zakat Nafs Jiwa atau Zakat Fitrah
a. Pengertian
Zakat Fitrah adalah suatu zakat yang dikeluarkan oleh orang-orang muslim sebagai pembersih dirinya dan yang menjadi tanggungannya, disamping untuk
menghilangkan cela yang terjadi selama puasa pada bulan Ramadhan.
114
Zakat tersebut wajib atas setiap individu muslim, kecil, besar, laki-laki, wanita, merdeka
maupun budak.
115
Zakat Fitrah sering disebut sedekah Fitrah. Fitrah sendiri berarti asal kejadian. Abu Muhammad Al-Abruri menyebut, zakat fitrah seolah-olah merupakan zakat bagi
badan. Beberapa Ulama lain menyebut zakat fitrah sebagai zakat kepala. Kata fitrah yang ditunjuk para Fuqaha memang terhubung dengan pemaknaan tersebut.
116
Makanya kemudian zakat fitrah disepakati merupakan zakat bagi pribadi- pribadi yang berfungsi menyucikan badan dan perbuatan. Ini berbeda dengan zakat
lain yang pensyaratannya disebabkan oleh kekayaan.
117
b. Dasar Hukum
Salah satu dasar Hukum untuk mengeluarkan zakat fitrah diantaranya pada riwayat Ibnu Abbas yang bersumber dari ajaran Rasulullah SAW, yang artinya :
“Rasulullah SAW telah memfardhukan mewajibkan zakat fitrah, sebagai pembersih
114
Ahmad Husnan, Zakat menurut Sunnah Dan Zakat Model Baru, Al-Kautsar, Jakarta, 1996, hal. 81
115
Syaikh As-Sayyid Sabiq, Panduan Zakat Menurut Al-Qur’an dan As-Sunah, Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta, 2005, hal. 203
116
Aditia, Zakat Fitrah : Makna,Hukum, Hikmah dan Aturannya, Majalah Hidayah, Edisi 52 Tahun V, November 2005, hal. 123
117
Ibid
Universitas Sumatera Utara
bagi orang yang berpuasa dari pembicaraan kotor dan perbuatan dosa, lagi sebagai makanan orang-orang miskin” HR. Abu Dawud.
118
Dari Hadist di atas dapat dipahami bahwa hukum zakat fitrah itu wajib, juga dapat ditangkap bahwa kepentingan zakat fitrah itu untuk membersihkan diri dari
pembicaraan kotor dan perbuatan dosa bagi orang-orang muslim yang melakukan ibadah puasa, dan zakat fitrah yang dikeluarkan oleh kaum muslimin adalah sebagai
makanan bagi para masakin, khususnya pada hari Raya Idul Fitri, dimana orang tidak boleh menanggung rasa sedih karena tidak memperoleh makanan dan keperluannya
untuk ikut berhari raya. c.
Unsur dan Ketentuannya Menurut Jumhur Ulama, zakat fitrah itu harus dibayarkan dengan makanan
pokok setempat dan tidak sah dibayar dengan uang. Kadar wajib yang dibayarkan itu, menurut mereka, sebanyak satu Sha menurut ukuran yang berlaku di Irak, yakni
sekitar 2,751 Kg.
119
Kadar zakat fitrah diukur dengan takaran, yaitu satu sha bahan makanan pokok masyarakat, atau sekitar 2,25 Kg. Berdasarkan hal ini, seorang muslim wajib
mengeluarkan satu sha bahan makanan pokok di negerinya, atau seberat timbangan yang setara dengannya.
120
Namun Imam Hanafi membolehkan mengganti nilai satu sha yang berupa makanan itu dengan uang. Karena jika ditarik tujuan zakat fitrah sebagai pemenuhan
118
Ibid. Hal 81
119
Aditia., Op. Cit, hal. 125
120
Husein Syahatah., Op. Cit, hal. 86-87
Universitas Sumatera Utara
bagi kebutuhan orang fakir dan miskin di hari raya maka uang dapat memerankan fungsi itu. Jadi umumnya para ulama juga membolehkan membayar zakat fitrah
dengan uang seharga makanan pokok itu. Di Indonesia membayar zakat fitrah dengan beras atau uang, mashur adanya.
121
Para ulama sepakat bahwa kewajiban zakat fitrah tidak gugur meskipun sudah lewat dari waktunya. Ia tetap merupakan hutang yang menjadi tanggungan orang
yang bersangkutan sehingga dia membayarnya, meskipun di akhir umurnya.
122
1. Zakat Maal Harta a.
Pengertian Zakat maal atau zakat harta adalah zakat yang harus dikeluarkan yang
berkaitan dengan pemilikan sejumlah harta yang ada bagi orang Islam, terhadap zakat harta pelaksanaannya didasarkan kepada dua hal, yaitu umur didapatnya harta
tersebut haul dan ukuran minimal untuk menilai jumlah harta sehingga harta dapat dikeluarkan zakatnya nishab.
b. Harta Kekayaan yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya
Dalam UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 11 ayat 2 harta yang wajib dikenai zakat adalah :
1. Emas, perak dan uang
2. Perdagangan dan perusahaan
3. Hasil Pertanian, hasil perkebunan dan hasil perikanan
121
Aditia., Op. Cit, hal. 125
122
Syaikh As-Sayyid., Op. Cit, hal. 210
Universitas Sumatera Utara
4. Hasil pertambangan
5. Hasil peternakan
6. Hasil pendapatan dan jasa
7. Rikaz
Di bawah ini akan dijelaskan delapan harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya :
1. Zakat Emas, Perak dan Uang
Emas, perak dan uang wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah dipunyai dimiliki secara pasti selama satu tahun penuh dan mencapai nishabnya. Nishab
untuk emas, perak dan uang adalah sebagai berikut : a.
Emas nishabnya adalah 20 dinar, lebih kurang sama dengan 96 gram emas murni. Setelah dimiliki selama satu tahun, wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 .
b. Perak nishabnya adalah 200 dirham, beratnya sama dengan lebih kurang 672
gram. Setelah dimiliki selama satu tahun, wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 . Berdasarkan beberapa hadist, emas dan perak yang menjadi perhiasan wanita
yang cukup senishab dan dimiliki cukup setahun pula, hendaklah dikeluarkan zakatnya sebanyak 2,5 .
c. Untuk uang giral maupun kartal, nishabnya adalah sama dengan nilai atau harga
96 gram emas, bila disimpan cukup setahun, zakatnya adalah 2,5 .
123
2. Perdagangan dan Perusahaan
123
Mohd. Daud Ali., Op. Cit., hal. 45
Universitas Sumatera Utara
Zakat perdagangan yang dimaksud bukanlah zakat profesi sebagai pedagang, melainkan zakat yang dihasilkan dari keuntungan berniaganya selama satu tahun
masa haul yang dihitung sejak waktu pembelian barangnya. Besarnya nishab barang perniagaan ini sama dengan nishab emas dan perak, senilai 96 gram emas, zakatnya
sebesar 2,5. Zakat harta kekayaan ini didasarkan atas potensial berkembangnya suatu harta
kekayaan usaha. Segala benda yang dapat dijadikan potensial berkembangnya terhadap suatu harta, maka dapat dikenakan zakat. Tetapi tidak semua benda yang
berada dalam suatu tempat perniagaan dapat dikenakan zakat, misalnya : timbangan barang, takaran, etalase tempat penyimpanan barang dagangan atau barang lain yang
digunakan sebagai perkakas perniagaan. Sebab tidak berpotensi untuk berkembang, juga sejak semula penjual tidak mempunyai niat untuk menjual perkakas tersebut.
124
Ahmad Azhar Basyir dalam bukunya “Hukum Zakat” mensyaratkan harta yang dapat dipandang sebagai barang dagangan yang wajib dizakati. Syarat-syarat
tersebut antara lain : Ada niat yang diikuti dengan usaha berdagang. Tidak berniat untuk dipakai sendiri
yang di dalamnya juga terdapat niat apabila ada orang lain yang ingin membelinya dengan mendatangkan keuntungan, maka dijualnya barang tersebut. Barang yang
dibeli dengan niat seperti itu tidak wajib dikeluarkan zakatnya. a.
Mencapai waktu satu tahun dihitung dari waktu permulaan usaha berdagang. Meskipun barang-barang dagangannya berganti-ganti di tengah-tengah
124
Ibid., hal 45
Universitas Sumatera Utara
perjalanan tahun usaha, maka perhitungan tahun usahanya adalah mulai pertama kali berdagang.
b. Mencapai harga nishab zakat emas dan perak dihitung pada akhir tahun tersebut.
Nishab tersebut berdasarkan pada perhitungan akhir tahun. Meskipun pada awal bulan pembukuan sampai pertengahan belum mencapai nishab, tetapi pada akhir
tutup buku perniagaan tersebut terdapat aktiva yang cukup besar mencapai nishab emas dan perak, maka tetap dikenakan kewajiban untuk membayar zakat.
c. Harta dagangan benar-benar telah menjadi hak milik sempurna, telah dibeli
secara tunai ataupun bertangguh. Syarat ini tidak berlaku untuk barang dagangan yang merupakan titipan orang lain, sehingga apabila pedagang itu dapat
menjualkan kepada pihak lain akan memperoleh komisi persentase dari penjualan barang tersebut. Tidak berlaku pula bagi harta dagangan yang merupakan
warisan sehingga ahli warisnya menerimanya melakukan kegiatan perdagangan sendiri selama satu tahun.
d. Tidak terkait dengan utang orang lain. Biasanya seseorang memulai usaha
berdagang dengan meminjam modal pada orang lain, baik dengan menggunakan kredit jangka panjang atau jangka pendek. Biasanya pedagang yang hingga
menggunakan kredit tersebut adalah pedagang besar yang pada dasarnya membutuhkan modal besar untuk memperoleh keuntungan yang besar pula.
Sehingga pada saat ini dianggap tidak adil bila para pedagang besar tidak dikenakan pajak dengan sebab terkait pada hutang.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya para pengusaha setiap perusahaan selalu mematok target bisnis tahunan berupa pendapatan dan laba. Namun sedikit para pengusaha yang awal tahun
menetapkan berapa jumlah zakat yang akan mereka keluarkan tahun ini. Semakin besar jumlah zakat yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam industri, semakin
besar pula jumlah keuntungan yang didapatnya dari hasil usaha tersebut. Para pakar zakat menganalogikan zakat perindustrian sama dengan zakat
perdagangan. Sehingga nishabnya juga sama dengan nishab emas yaitu 96 gram emas, kadar zakatnya sebesar 2,5 . Mencapai nishab pada setiap akhir tahun, atau
pada saat Rapat Umum Pemegang Saham RUPS bagi para pemegang saham. Secara umum pola pembayaran dan penghitungan zakat perusahaan adalah sama
dengan zakat perdagangan. Sehingga nishab untuk zakat perusahaan menurut Didin Hafidhuddin adalah senilai 96 gram emas.
Pola perhitungan zakat perusahaan, didasarkan pada laporan keuangan neraca dengan mengurangkan kewajiban atas aktiva lancar atau seluruh harta di luar sarana
dan prasarana ditambah keuntungan, dikurangi pembayaran utang dan kewajiban lainnya, lalu dikeluarkan 2,5 sebagai zakatnya.
125
3. Zakat Pertanian, Perkebunan dan Perikanan
Para ahli membuat istilah penyebutan zakat pertanian beraneka ragam. Ada yang menyebutnya zakat hasil bumi, zakat tanaman dan buah-buahan, zakat biji-bijian dan
buah-buahan, serta zakat tumbuh-tumbuhan nabat. Namun dari semua istilah tersebut pada intinya adalah sama, yakni zakat yang dikeluarkan dari hasil bumi. Di
125
Didin Hafidhuddin, Op. Cit., hal.102.
Universitas Sumatera Utara
tanah air kita, selain hasil bumi juga terdapat hasil laut
126
yang perlu dikeluarkan zakatnya.
Untuk menentukan masa wajib zakat pertanian dan masa mengambilnya, beberapa ahli fiqih mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut Imam Malik adalah
ketika diambil sesudah dituai dan menjadi biji. Menurut Syafi’i masa wajib zakat kurma dan anggur adalah ketika sudah menjadi keras. Sedangkan Ibnu Hazam
sesudah kering terhadap buah-buahan dan sesudah dibersihkan terhadap biji-bijian. Misalnya, anggur setelah menjadi kismis, kurma setelah menjadi tamar, padi setelah
menjadi beras.
127
Menurut Didin Hafidhuddin, pengeluaran zakat hasil bumi tidak harus menunggu satu tahun dimiliki, tetapi harus dilakukan setiap kali panen atau menuai.
128
Nisab zakat pertanian adalah mulai 5 wasaq. Hal ini sebagaimana Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Al-Jama’ah, dari Said Al-Khudri, Rasulullah
SAW bersabda : “Hasil tanaman yang kurang dari lima wasaq tidak dikenai zakat”.
129
Untuk menentukan nishab hasil pertanian yang lain, seperti kopi, cengkih, panili, lada, apel, kapas, dan sebagainya, diperhitungkan harga nishab hasil tanaman yang
menjadi bahan makanan pokok tersebut. Untuk ukuran di Indonesia yang digunakan sebagai acuan harga nishab adalah beras. Karena semakin besar makanan pokok
bangsa Indonesia adalah beras, di samping sagu dan jagung.
126
Ibid., hal.39.
127
Abdul Ghofur Anshori, Op. Cit., hal.63.
128
Didin Hafidhuddin, Op. Cit., hal. 46.
129
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Jumhur ulama berpendapat bahwa, hasil lautan baik berupa mutiara, merjan, zabarjad ikan, ikan paus dan lain-lain tidak wajib dizakati kecuali menurut salah satu
riwayat Ahmad. Ia berpendapat bahwa hasil lautan wajib dikeluarkan zakatnya, apabila sampai satu nishab.
130
Pendapat di atas nampaknya memang wajar, karena hasil ikan yang telah digarap oleh perusahaan-perusahaan besar dengan peralatan modern saat ini memang
menghasilkan uang yang sangat banyak. Bagi para ulama yang berpendapat bahwa ikan harus dikeluarkan zakatnya
adalah apabila nishab ikan senilai 200 dirham. Sedangkan hasil laut lain di dalam suatu riwayat pernah disebutkan bahwa ambar dan mutiara laut wajib dizakati sebesar
20 .
131
Mengenai zakat hasil laut ini memang tidak ada landasannya yang tegas, sehingga di antara para ulama sendiri terjadi perbedaan pendapat.
Namun jika dilihat dari surat Al-Baqarah ayat 267 sebagaimana sudah disebutkan di atas, jelas bahwa setiap usaha yang menghasilkan uang dan memenuhi syarat baik
nishab dan haulnya wajib dikeluarkan zakatnya. Dan pada umumnya mengenai harta yang diperdagangkan itu nishabnya sama nilainya dengan nishab emas dan perak dan
kadar zakatnya juga 2,5 . Adapun waktu mengeluarkan zakatnya seperti tanaman, yaitu disaat hasil itu diperoleh.
130
Tahir Azhary, et.al, Op.Cit., hal.76.
131
Ibid., hal.77.
Universitas Sumatera Utara
4. Zakat Pertambangan
Zakat pertambangan adalah segala yang dikeluarkan dari hasil bumi yang dijadikan Allah di dalamnya dan berharga, seperti timah, besi dan sebagainya.
132
Harta makdin pertambangan yang berupa besi, baja, tembaga, kuningan, timah, minyak, batu bara, dan lain-lain di Indonesia dikuasai oleh negara. Adapun yang
berupa batu-batuan, emas dan perak, oleh pemerintah, masyarakat masih diperbolehkan menambangnya. Makdin inilah yang dikenakan zakat, ialah dua
setengah persen. Adapun nishabnya seharga nishab emas ialah 20 dinar atau 94 gram.
133
Zakat Makdin tidak mempergunakan syarat haul.
134
Artinya, zakatnya wajib dikeluarkan pada saat didapatkan, seperti zakat hasil pertanian.
135
5. Zakat Peternakan
Syarat wajib zakat atas pemilik binatang tersebut antara lain : a.
Islam Orang yang bukan Islam walaupun mempunyai binatang tersebut tidak wajib
dikeluarkan zakatnya. b.
Merdeka Artinya hamba sahaya yang kemerdekaan atas dirinya dipegang oleh orang
lain, tidak wajib berzakat
132
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy., Pedoman Zakat, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2006, hal. 149.
133
Syukri Ghozali, et al., Pedoman Zakat 9 Seri, Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta, 2001, hal. 149.
134
Ibid.
135
Syaikh As-Sayyid Sabiq., Op. Cit, hal. 113.
Universitas Sumatera Utara
c. Milik Sempurna
Sesuatu yang dimiliki belum sempurna tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Misalnya belum dibayar. Meskipun telah mencapai nisab dan masa haulnya,
pemegang piutang tidak dapat merasakan penuh keberadaan hartanya, maka dalam keadaan seperti ini dikatakan harta tersebut belum cukup sempurna.
d. Cukup Nishab
Nishab zakat peternakan apabila telah mencapai suatu jumlah tertentu sehingga pemilik peternakan wajib mengeluarkan zakatnya. Nishab tersebut
antara lain : Nishab dan Zakat Unta
Tabel 1 Nishab
Bilangan dan Jenis Zakat Umur
5 - 9 1 ekor kambing biasa
1 ekor kambing domba 2 tahun lebih
1 tahun lebih 10 -14
2 ekor kambing biasa 2 ekor kambing domba
2 tahun lebih 1 tahun lebih
15 – 19 3 ekor kambing biasa
3 ekor kambing domba 2 tahun lebih
1 tahun lebih 20 – 24
4 ekor kambing biasa 4 ekor kambing domba
2 tahun lebih 1 tahun lebih
25 – 35 1 ekor anak unta
1 tahun lebih 36 – 45
1 ekor anak unta 2 tahun lebih
46 – 60 1 ekor anak unta
3 tahun lebih 61 – 75
1 ekor anak unta 4 tahun lebih
76 – 90 2 ekor anak unta
2 tahun lebih
Universitas Sumatera Utara
91 – 120 2 ekor anak unta
3 tahun lebih 121 - dst
3 ekor anak unta 2 tahun lebih
Sumber data : diperoleh dari Fiqh Islam, H.Sulaiman Rasjid, Sinar Baru Algesindo, Bandung, tahun 2005.
Mulai dari 121 ini, dihitung tiap-tiap 40 ekor unta, zakatnya 1 ekor anak unta
yang berumur 2 tahun atau lebih. Tiap-tiap 50 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 3 tahun lebih. Jadi, 130 ekor unta, zakatnya dua ekor anak unta berumur 2
tahun dan 1 ekor anak unta berumur 2 tahun dan 2 ekor anak unta berumur 3 tahun, dan seterusnya menurut perhitungan di atas. Umur-umur tersebut supaya dilebihkan
walau sedikit seperti yang tersebut dalam daftar. Nishab dan zakat sapi dan kerbau, nishab untuk kerbau sama dengan sapi demikian
juga dengan kadar zakatnya.
136
Tabel 2 Nishab
Bilangan dan Jenis Zakat Umur
30 – 39 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
2 tahun atau lebih 40 – 59
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun atau lebih
60 – 69 2 ekor anak sapi atau 2 ekor kerbau
1 tahun lebih 70 – ...
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau dan seekor anak sapi atau seekor
2 tahun lebih 1 tahun lebih
Sumber data : diperoleh dari Fiqh Islam,H.Sulaiman Rasjid, Sinar Baru Algesindo, Bandung, tahun 2005.
Seterusnya, tiap-tiap 30 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau umur 1 tahun lebih dari tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor
136
Mohd.Daud Ali., Op.Cit., hal. 45-46.
Universitas Sumatera Utara
anak sapi atau kerbau umur 2 tahun, zakat 100 sapi atau kerbau, 2 ekor umur 1 tahun lebih dan 1 ekor umur 2 tahun.
Sedangkan menurut pedoman perhitungan zakat
137
, zakat untuk sapi untuk kerbau adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Nishab
Bilangan dan Umur Keterangan
30 1 ekor umur 1 tahun
Setiap bertambah 30 ekor zakatnya tambah 1 ekor umur 1 tahun
40 1 ekor umur 2 tahun
Setiap betambah 40 ekor, zakatnya tambah 1 ekor umur 2 tahun
Sumber data : diperoleh dari Fiqh Islam,H.Sulaiman Rasjid, Sinar Baru Algesindo, Bandung, tahun 2005.
Nishab dan zakat kambing Tabel 4
Nishab Bialangan dan jenis zakat
Umur 40 – 120
1 ekor kambing betina atau 1 ekor kambing domba betina
2 tahun lebih 1 tahun lebih
121 – 200 2 ekor kambing betina atau
2 ekor kambing domba betina 2 tahun lebih
1 tahun lebih 201 – 399
3 ekor kambing betina atau 3 ekor kambing domba betina
2 tahun lebih 1 tahun lebih
400 – ... 4 ekor kambing betina atau
4 ekor kambing domba betina 2 tahun lebih
1 tahun lebih Sumber data : diperoleh dari Fiqh Islam,H.Sulaiman Rasjid, Sinar Baru
Algesindo, Bandung, tahun 2005.
137
Departemen Agama RI., Pedoman Menghitung Zakat Sendiri, Lampiran Peraturan Perundang- Undanngan Pengelolaan Zakat.
Universitas Sumatera Utara
Mulai dari 400 kambing, dihitung tiap-tiap 100 kambing zakatnya 1 ekor kambing biasa atau domba umur sebagai tersebut diatas. Seterusnya jadi 500 ekor
kambing zakatnya 5 ekor kambing, 599 ekor kambing zakatnya juga 5 ekor, karena belum sampai 600 ekor, 600 zakatnya 6 ekor, bandingkan seterusnya.
Sedangkan menurut pedoman perhitungan zakat, zakat untuk kambing, domba dan kacangan adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Nishab
Bilangan dan Umur Keterangan
40 – 120 ekor
1 ekor domba umur 1 tahun atau kacangan umur 2 tahun
121 – 200 ekor
1 ekor domba umur 1 tahun atau kacangan umur 2 tahun.
Setiap bertambah 100 ekor, zakatnnya tambah 1
ekor domba umur 1 tahunkacangan umur 2
tahun
Sumber data : diperoleh dari Fiqh Islam,H.Sulaiman Rasjid, Sinar Baru Algesindo, Bandung, tahun 2005.
e. Sampai setahun lampaunya
Artinya, pemilik ternak telah memiliki binatang ternak tersebut selama 1 tahun.
f. Digembalakan di rumput yang mubah
Artinya, binatang tersebut makan dari makanan rumput liar bukan dari rumput yang dibeli atau sengaja ditanam. Tidak diberi makan oleh pemiliknya
sedangkan binatang yang diberi makan diambil makanannya, tidak wajib dizakati.
Universitas Sumatera Utara
g. Anak binatang yang lahir setelah sampai nishabnya menurut tahun ibunya
kelahirannya, apabila ditambah dengan binatang lain dengan jalan dibeli atau dipusakai atau sebagainya, dipisahkan perhitungan tahunnya dari
binatang yang telah cukup nishabnya itu. h.
Binatang yang dipakai untuk membajak sawah atau menarik gerobak, tidak wajib dizakati. Sebagaimana juga kain yang dipakai atau perkakas rumah
tangga yang sengaja dipakai sendiri. 1.2.
Zakat Pendapatan dan Jasa Zakat profesi penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil profesi
pekerjaan seseorang, baik arsitek, notaris, ulamadai, karyawan, guru, dan lain- lain.
138
Menurut Yusuf Qardhawi , profesi pekerjaan yang menghasilkan uang ada dua macam. Pertama, pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa tergantung kepada
orang lain, berkat kecekatan tangan atau otak. Penghasilan yang diperoleh dengan cara ini merupakan penghasilan profesional, seperti penghasilan seorang dokter,
insinyur, advokat, seniman, penjahit, tukang kayu dan lain-lainnya.
139
Kedua, pekerjaan yang dikerjakan seseorang buat pihak lain, baik pemerintah,
perusahaan, maupun perorangan dengan memperoleh upah, yang diberikan, dengan
138
H. Muhammad Suharsono, Zakat Profesi Dalam Tinjauan Syar’i, www.pkpu.or.id, diakases 12 Juni 2011.
139
Abdul Ghafur Anshori., Op. Cit. hal 86.
Universitas Sumatera Utara
tangan, otak, ataupun kedua-duanya. Penghasilan dari pekerjaan seperti itu berupa gaji, upah, ataupun honorarium.
140
Yang dimaksud dengan gaji ialah upah kerja yang dibayar di waktu yang tetap. Di Indonesia, umumnya gaji dibayar setiap bulan. Setiap orang yang bekerja
pada satu instansi, lembaga milik pemerintah maupun swasta mereka itu biasannya disebut pegawai atau karyawan. Pada tiap-tiap bulan terutama awal bulan mereka
mendapatkan upah atau bayaran yang lazim disebut gaji.
141
Pada masa Rasulullah, zakat profesi penghasilan ini memang belum ada karena pada saat itu orang mencari penghasilan dengan pertanian, peternakan dan
perniagaan. Namun pada saat ini orang mempunyai penghasilan bukan dari yang tiga hal itu saja, tetapi juga dari profesinya.
142
Ada tiga kemungkinan kesimpulan dalam menentukan nishabnya, kadar dan waktu mengeluarkan zakat profesi. Hal ini sangat bergantung pada Qiyasi
143
analogi yang dilakukan
144
:
140
Ibid.
141
Ibid.,hal. 87.
142
Ibid.
143
Qiyas yaitu mempersamakan peristiwa yang tidak terdapat nash hukumnya dengan peristiwa yang terdapat nash bagi hukumnya. Qiyas merupakan metode pertama yang dipegang para mujtahid
untuk meng-istimbath-kan hukum yang tidak diterangkan nash, sebagai metode yang terkuat dan paling jelas. Macam-macam qiyas : pertama, qiyas aula yaitu qiyas yang illatnya mewajibkan adanya
hukum dan yang disamakan mulhaq mempunyai hukum yang lebih utama daripada tempat menyamakannya. Kedua, qiyas muwawi yaitu qiyas yang illatnya mewajibkan adanya hukum dan illat
hukumnya yang terdapat pada mulhaqnya adalah sama dengan illat hukum yang terdapat pada mulhaqbih
. Ketiga, qiyas adalah dimana illat yang ada pada mulhaq menunjukkan hukum, tetapi tidak mewajibkan hukum padanya. Seperti mengqiyaskan harta milik anak kecil kepada harta orang dewasa
dalam kewajibannya mengeluarkan zakat dengan illat bahwa seluruhnya adalah harta benda yang mempunyai sifat dan ditambah. Keempat, qiyas Syibhi, yaitu suatu qiyas yang mulhawnnya diqiyaskan
Universitas Sumatera Utara
a. Jika dianalogikan pada zakat perdagangan, maka nishab, kadar dan waktu
mengeluarkannya sama dengannya dan sama juga dengan zakat emas dan perak. Nishabnya seniali 85 gram emas, kadar zakatnya 2,5 persen dan waktu
mengeluarkannya setahun sekali, setelah dikurangi kebutukan pokok. Contoh : Bila A berpenghasilan Rp. 5.000.000,00 setiap bulan dan kebutuhan pokok
perbulannya Rp. 3.000.000,00 maka besar zakat yang dikeluarkannya adalah 2,5 X 12 X Rp. 2.000.000,00 atau sebesar Rp. 600.000,00 pertahun atau Rp.
50.000,00 perbulan. b.
Jika dianalogikan pada zakat pertanian, maka nishabnya senilaai 653 kg padai atau gandum, kadar zakatnya sebesar 5 persen dan dikeluarkan pada setiap
mendapatkan gaji atau penghasilan, misalnya sebulan sekali. Dalam contoh kasus diatas, maka kewajiban zakat A adalah sebesar 5 X 12 X rp. 2.000.000,00 atau
sebesar Rp. 1.200.000,00 per tahun atau Rp. 100.000,00 perbulan. c.
Jika dianalogikan pada zakat rikaz, maka zakatnya sebesar 20 persen tanpa adanya nishab, dan dikeluakan pada saat menerimanya. Pada contoh diatas, maka
A mempunyai kewajiban zakat sebesar 20 X Rp. 5.000.00,00 atau sebesar Rp. 1.000.000,00 setiap bulan.
kepada dua mulhaqbih. Akan tetapi ia diqiyaskan dengan mulhaqih yang mengandung banyak persamaan dengan mulhaq. Heri Sudarso., Op.Cit, hal. 48-49.
144
Didin Hafidhuddin., Op.Cit, hal. 96-98.
Universitas Sumatera Utara
Didin hafidhuddin berpendapat bahwa zakat profesi bila dianalogikan kepada dua hak sekaligus, yaitu pada zakat pertanian dan zakat emas dan perak. Dari segi
nishabnya dapat dianalogikan pada zakat pertanian, yaitu sebesar lima wasaq atau senilai 653 kg padi gandum dan dikelurkan pada saat menerimanya.
Karena disamakan dengan zakat pertanian maka pada zakat profesi tidak ada ketentuan haul. Ketentuan waktu menyalurkannya adalah pada saat menerimanya.
Misalnya setiap bulan atau bisa juga disesuaikan dengan tradisi urf di sebuah negara. Karena itu profesi yang menghasilkan pendapatan setiap hari zakatnya
dikeluarkan sebulan sekali. 7. Barang Temuan Rikaz
Dalam kitab-kitab hukum fiqh Islam barang tambang yang wajib dizakati hanyalah emas dan perak saja. Demikian juga dengan barang temuan, yang dizakati
terbatas pada emas dan perak saja. Nishab untuk barang tambang adalah sama dengan nishab emas 96 gram dan perak 672 gram, kadarnyapun sama, yaitu 2,5 .
Kewajiban untuk menunaikan zakat barang-barang tambang adalah setiap kali barang itu selesai dibersihkan diolah.
145
Nishab untuk barang temuan sama dengan nishab emas dan perak, demikian juga kadarnya. Kewajiban untuk menunaikan zakat barang temuan adalah setiap kali orang
menemukan barang tersebut.
145
Mohd. Daud Ali., Op.Cit, hal. 47.
Universitas Sumatera Utara
4. Pendayagunaan Zakat