Sejarah Pengelolaan Zakat PERANAN BADAN AMIL ZAKAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

BAB II PERANAN BADAN AMIL ZAKAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

A. Sejarah Pengelolaan Zakat

Zakat sebagai satu bentuk peribadatan yang lebih mengedepankan nilai-nilai sosial di samping pesan-pesan ritual, tampak memiliki akar sejarah yang sangat panjang. Bisa diduga hampir sepanjang umat manusia itu sendiri generasi Adam As. atau paling sedikit mulai generasi beberapa nabi Allah SWT dan sebelum Nabi Muhammad SAW. Apa yang lazim dikenal dengan sebutan lima arkan al-Islam lima rukun Islam yakni syahadat,shalat,zakat, puasa, dan haji pada dasarnya sudah disyari’atkan sejak zaman Nabi Adam As, Kalaupun terdapat perbedaan antara generasi nabi yang satu dengan yang lainnya, maka ketidaksamaanya lebih terfokus pada hal-hal yang bersifat formal simbolik dan tata caranya yang disesuaikan dengan bahasa umat nabi yang bersangkutan, daripada perbedaan hal-hal yang mendasar substansiat. 54 Akan halnya empat rukun Islam yang lain, yakni: syahadat, shalat, puasa, dan haji, zakat yang umum diposisikan sebagai rukun ketiga, pada dasarnya juga sudah disyari’atkan Allah sejak generasi para Nabi Allah sebelum Nabi Muhammad SAW. Bahkan tidak menutup kemungkinan sejak zaman Nabi Adam As. 55 54 Didin Hafhifuddin., Zakat Dalam Perekonomian Modern,Gema Insani, Jakarta,2002,hal.56. 55 Ibid.,hal.56. 28 Universitas Sumatera Utara Zakat sebenarnya juga sudah dikenal dalam syari’at Nabi Musa As., namun hanya dikenakan pada kekayaan berupa ternak, seperti sapi, kambing dan unta. Zakat yang wajib dikeluarkan adalah 10 dari nishab yang ditentukan. 56 Empat ayat Al-Qur’an di bawah ini secara eksplisit maupun jelas mengisyaratkan tentang kepastian ada syari’at zakat pada masa-masa pra kenabian Muhammad SAW. 57 Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’ Surat Al-Baqarah ayat : 43. 58 Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan bathil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta mereka menghalang- halangi manusia dari jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka bahwa mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahamnam, lalu dibakar dengannya dari mereka,lambung dan lalu punggung mereka lalu dikatakan kepada mereka : ” inilah harta bendamu, simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang akibat dari apa yang kamu simpan itu”.Al-Qur’an surat At-Taubah ayat : 34 -35. 59 Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup Al-Qur’an surat Maryam ayat : 31. 60 Keempat ayat yang menyinggung persoalan zakat di atas, jelas khitab arah pembicaraannya tidak ditujukan kepada umat Muhammad SAW, akan tetapi dialamatkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani generasi pra Muhammad. Ayat pertama, Al-Baqarah ayat 43, dialamatkan kepada kaum Bani Israil yang suka 56 Abdul Ghofur Anshori., Hukum dan Pemberdayaan Zakat, Upaya Sinergi Wajib Zakat dan Pajak di Indonesia, Pilar Media, Yokyakarta, 2006, hal.4. 57 Didin Hafhiduddin., et.al., Op.Cti., hal.57. 58 Departemen Agama Republik Indonesia., Al-Qur’an dan Terjemahannya, Cv.Asy Syifa’, Semarang, 1999,hal.16. 59 Ibid., hal.283. 60 Ibid., hal.466. Universitas Sumatera Utara mengingkari nikmat Allah, menjual belikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, menukar informasi yang haq dengan yang batil, serta menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya. Termasuk penyembunyian tentang keberadaan perintah zakat di samping perintah shalat. Ayat kedua dan ketiga, At-Taubah ayat 34-35, mereduksi sikap bagian terbesar orang-orang alim Yahudi al-ahbar dan rabih-rahib Nasrani yang telah terbiasa memakan harta orang lainmasyarakat dengan cara yang bhatil, termasuk menyelewengkan dana zakat lewat penimbunan harta mereka yang berbentuk mas dan perak yang menyebabkan mereka diancam azab yang pedih di neraka jahannam. Sedangkan ayat keempat, Maryam ayat 31, berisikan berita tentang perjalanan nabi Isa As yang Allah jadikan sebagai seorang Nabi yang selalu taat beribadah shalat dan membayar zakat sepanjang hayatnya. Hal-hal yang dikemukakan di atas jelas-jelas mengindikasikan wujud pensyariatan zakat kepada nabi Allah yang terdahulu hanya saja, umat mereka para nabi sebelum Nabi Muhammad mengingkari pensyariatan zakat ini. Untuk membahas sejarah pengelolaan zakat ini akan dibagi atas beberapa periode, yakni periode zaman Rasulullah, periode berikutnya.

1. Periode Rasulullah SAW