Menurut Azwar 2009, skala memiliki beberapa kriteria, yaitu : a Stimulusnya berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak langsung
mengungkapkan indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan b Skala psikologi memiliki banyak aitem
c Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan
sungguh-sungguh. Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu Skala Penyesalan Pasca
Pembelian dan Skala Intensi Membeli.
1. Skala Intensi Membeli Kembali
Skala intensi membeli kembali disusun berdasarkan tiga aspek, yaitu sikap konsumen, norma subjektif, kontrol perilaku. Dalam skala ini peneliti
menggunakan skala model Likert. Setiap dimensi intensi membeli kembali akan diuraikan dalam sejumlah
pernyataan favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung, dimana subjek diberikan lima alternatif pilihan sangat sesuai SS, sesuai S,
netral N, tidak sesuai TS, sangat tidak sesuai STS. Untuk aitem favorable, pilihan SS akan memperoleh skor lima, pilihan S akan
memperoleh skor empat, pilihan N akan memperoleh skor tiga, pilihan TS akan memperoleh skor 2, dan pilihan STS akan memperoleh skor 1.
Sedangkan untuk aitem unfavorable, pilihan SS akan memperoleh skor satu, pilihan S akan memperoleh skor dua, pilihan N akan memperoleh skor tiga,
pilihan TS akan memperoleh skor empat, dan pilihan STS akan memperoleh
Universitas Sumatera Utara
vi skor lima. Hasil skala menunjukkan bahwa semakin tinggi skor total yang
dimiliki subjek maka menunjukkan semakin tinggi intensi membeli kembali yang dialami individu dan sebaliknya, semakin rendah skor total yang
diperoleh subjek maka menunjukkan semakin rendah intensi membeli kembali yang dialami individu. Distribusi aitem skala intensi membeli
kembali dapat dilihat dalam blue print pada tabel 1.
Tabel 1. Blue print Skala Intensi Membeli Kembali sebelum uji coba
No. Dimensi Intensi
Membeli Aitem
Favorable Aitem
Unfavorable Total
1. Sikap konsumen
8 8
16 2.
Norma subjektif 6
6 12
3. Kontrol perilaku
8 6
14
Total 22
20 42
2. Skala Penyesalan Pasca Pembelian
Skala penyesalan pasca pembelian disusun berdasarkan dua dimensi penyesalan yaitu penyesalan terhadap hasil dan penyesalan terhadap proses.
Dalam skala ini peneliti akan menggunakan skala model Likert. Setiap dimensi penyesalan pasca pembelian akan diuraikan dalam
sejumlah pernyataan favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung, dimana subjek diberikan lima alternatif pilihan sangat sesuai SS, sesuai S,
netral N, tidak sesuai TS, sangat tidak sesuai STS. Untuk aitem favorable, pilihan SS akan memperoleh skor lima, pilihan S akan memperoleh skor empat,
pilihan N akan memperoleh skor tiga, pilihan TS akan memperoleh skor dua, dan pilihan STS akan memperoleh skor satu. Sedangkan untuk aitem unfavorable,
Universitas Sumatera Utara
pilihan SS akan memperoleh skor satu, pilihan S akan memperoleh skor dua, pilihan N akan memperoleh skor tiga, pilihan TS akan memperoleh skor empat,
dan pilihan STS akan memperoleh skor lima. Hasil skala menunjukkan bahwa semakin tinggi skor total yang dimiliki subjek maka menunjukkan semakin tinggi
penyesalan pasca pembelian yang dialami individu dan sebaliknya, semakin rendah skor total yang dimiliki subjek maka menunjukkan semakin rendah
penyesalan pasca pembelian yang dialami individu. Distribusi aitem skala penyesalan pasca pembelian dapat dilihat dalam blue print pada tabel 2.
Tabel 2. Blue print Skala Penyesalan Pasca Pembelian sebelum uji coba
E. Uji Coba Alat Ukur