Keagamaan. Gambaran Umum tentang Sifat dan Ciri Demografi, Geografi,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Desa Oroombo, 9 orang dari Desa Pekoren dan 4 orang dari Desa Mojoparon, selebihnya beragama Islam. Jika tradisi langgar berlangsung untuk tingkatan satu kelompok pemukiman, maka masjid merupakan lambang kesatuan dari keberagaman masyarakat. Oleh karena itu, masjid lebih sedikit jumlahnya dari pada langgar. Khotbah Jumﺶat di masjid merupakan bentuk pengajian umum yang dihadiri oleh penduduk desa yang umumnya disampaikan oleh kiyai desa tersebut. Posisi kyai tidak dapat dibantah, lagi pula merupakan posisi yang sangat strategis bagi pengembangan ajaran agama Islam. Kyai bagi masyarakat Rembang merupakan sosok kharismatik yang memiliki banyak ilmu agama. Kyai biasanya memiliki sebuah pondok pesantren, tempat orang-orang belajar ilmu agama. Sumber BPS tahun 2001 menunjukkan angka yang signifikan tentang keberadaan pondok pesantren dan pendidikan agama diniyah di Kecamatan Rembang. Hasil penelitian BPS menunjukkan bahwa dari 17 desa di Kecamatan Rembang, terdapat 18 pondok pesantren dan 37 pendidikan formal agama diniyah. 16

7. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang keberhasilan pembangunan bangsa dan negara. Meskipun kesehatan rohani merupakan hal yang lebih penting, namun pembahasan di sini berkisar sekitar kesehatan jasmani. Kesehatan spiritual sudah tercakup dalam pembahasan tentang kehidupan beragama masyarakat. Indikator kesehatan terdiri dari dua faktor yaitu kesehatan diri dan kesehatan lingkungan. Kesehatan ini, menggambarkan kekuatan dalam mempertahankan diri untuk selalu sehat. Sedangkan kesehatan lingkungan menggambarkan keadaan lingkungan dalam menunjang kesehatan, terutama dalam indikator-indikator yang ada kaitannya dengan kesehatan lingkungan meliputi fasilitas air minum, sumber air minum, tempat penampungan buang air kecil dan besar dan jarak sumber air dari penampungan kotoran. Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital. Karena itu, kualitas air yang digunakan erat hubungannya dengan kesehatan, sehingga dalam membangun atau mencari tempat tinggal, ketersediaan dan kualitas air menjadi persyaratan utama. Peneliti tidak mendapatkan data angka dari BPS tentang air. Sejauh yang peneliti ketahui selama berada di lokasi, fakta menunjukkan bahwa penduduk Rembang mengkonsumsi air sumur yang kelihatan jernih. Hanya seberapa kualitas air bersih, peneliti tidak bisa mengujinya secara klinis, karena keterbatasan pengetahuan dan instrumental mengenainya. Meskipun air yang digunakan berasal dari sumber yang baik seperti pompa air, sumur dan mata air, namun ada faktor lain yang mempengaruhi kesehatan yaitu tempat penampungan kotoran. Jarak antara fasilitas sumber air dan tempat penampungan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan ialah minimal 6 meter. Berapa persen jumlah rumah penduduk yang memenuhi persyaratan di atas tidak tercatat dalam BPS. Di beberapa pemukiman, pembuangan kotoran berada di atas sungai yang mengalir, terutama bagi keluarga miskin yang di rumahnya 16 Ibid., hal. 43 ﺱ 45. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak terdapat wc. Di sepanjang sungai terlihat jamban berderet, ditutup dengan anyaman bambu ala kadarnya. Pengalaman menunujukkan bahwa kelangsungan hidup seseorang, selain dipengaruhi oleh air yang diminum, makanan yang dimakan, juga oleh faktor kesehatan gizi dan juga penyakit menular yang sering menyebabkan kematian. Dari daftar beberapa orang yang terkena penyakit menular yang direkam BPS pada tahun 2001, hasilnya sebagai berikut: 1. Penyakit kustaﺫﺫﺫﺫﺫﺫ 217 penderita. 2. Penyakit tbcﺫﺫﺫﺫﺫﺫﺫﺫ187 penderita. 3. Penyakit diareﺫﺫﺫﺫﺫﺫ..3.667 penderita. 4. Penyakit demam berdarahﺫ..2.791 penderita. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah menularnya penyakit di atas adalah dengan jalan immunisasi. Pada tahun 2001 pelayanan kesehatan telah melakukan immunisasi terhadap penduduk sebanyak 8.627 orang. Dari pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan dirinci menurut jenisnya di seluruh desa yang ada di Kecamatan Rembang 17 desa terdapat 4 orang dokter, 6 orang mantri kesehatan, 15 orang bidan dan 28 orang dukun bersalin. 17

8. Keluarga Berencana.

Salah satu program untuk mengatur angka kelahiran dalam upaya menekan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui program keluarga berencana dengan cara pemakaian alat kontrasepsi. Program keluarga berencana tertuang dalam GBHN tahun 1973 yang mengatakan bahwa pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dapat terlaksana dengan cepat, jika dibarengi dengan pengaturan pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana. Prinsip yang tertuang dalam GBHN ini diasumsikan bahwa program KB. Mutlak harus berhasil. Kegagalan KB. akan mengakibatkan hasil usaha pembangunan menjadi tidak berarti. Adanya heterogenitas penduduk merupakan satu kendala bagi pelaksanaan program. Akan tetapi sejauh ini, gerakan keluarga berencana di masyarakat Rembang sudah menampakkan hasil yang cukup bagus. Dari jumlah 21.718 jiwa, penduduk yang berusia 20 tahun sampai 39 tahun, maka 8.327 orang yang sudah memakai alat kontrasepsi yang berupa: MOP, MOW, Implant, suntikan, pil, IUD, kondom. Pemakai alat kontrasepsi dari urutan pemakai yang paling banyak sampai pemakai yang paling sedikit sebagai berikut: suntik 4.092 orang, pil 2.596 orang, Implant 1157 orang, MOW 221 orang, MOP 146 orang, IUD 113 orang dan kondom 2 orang. 18 B.Probolinggo

1. Kondisi Geografis. Probolinggo terletak di Pulau Jawa Timur, sebuah daerah Tapal Kuda

sebelah utara yang mempunyai 24 kecamatan, yakni: Kecamatan Tongas, Sumberasih, Wonomerto, Lumbang, Sukapura, Kuripan, Sumber, Bantaran, 17 Data Puskesmas Kecamatan Rembang, tahun 2001. 18 BPS, Kecamatan Rembang dalam Angka, hal. 48 -50.