Pendidikan Kecamatan Gending Gambaran Umum tentang Sifat dan Ciri Demografi, Geografi,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pula pada tingkat SMTP yang bisa sekolah sampai tamat hanya sekitar 40 dan untuk SMTA yang sekolah sampai tamat hanya sekitar 20 . 22

5. Kesehatan

Di desa sebelah selatan, sekitar 500 meter dari rumah pak petinggi, berdiri sebuah bangunan kecil untuk puskesmas. Puskesmas, sehari-harinya kelihatan sepi, kecuali pada saat ada penimbangan balita. Ketika peneliti ke sana pada hari Jumﺶat pagi sekitar jam 8.30, pintu depan dan samping terkunci, tetapi jendela puskesmas terbuka. Ketika peneliti mencoba memberi salam dan melongok ke dalam lewat jendela, tak seorangpun yang terlihat di dalam atau menjawab salam. Ketika saya bertanya kepada salah seorang penduduk tetangga puskesmas namanya pak Muﺶin, dia mengatakan bahwa setiap hari, kecuali Jumﺶat bu bidan yang rumahnya di desa tetangga datang ke sana meskipun hanya sebentar, untuk memberi pelayanan penduduk yang sakit atau yang membutuhkannya. Setiap hari kantor puskesmas dibuka oleh penjaga yang rumahnya bersebelahan dengan puskesmas, walaupun yang dibuka hanya sekedar jendelanya. Pada tahun 2003 sampai dengan bulan Agustus 2003, hanya ada seorang bayi yang meninggal. Dari sini, dapat diperkirakan bahwa meskipun desa ini tidak tergolong berpenduduk yang berstatus menengah ke atas, tetapi mereka termasuk dalam kategori rakyat sehat. Mata air memang diambil dari sumur atau sumber yang amat jernih, bahkan air tidak terlihat mengotori bak mandi. Peneliti mengira bahwa air di sana diambil dari air PDAM, tetapi ternyata perkiraan ini keliru, sebab mereka mengambil air semata-mata hanya dari air sumur. 6. Sosial Budaya dan Keagamaan Mayoritas masyarakat di Gending dan Paiton mengikuti organisasi sosial Nahdhah al-Ulamaﺶ. Sub organisasi ini terdiri dari organisasi pelajar NU IPNU putra dan IPPNU putri, organisasi pemuda IP.Anshar, Fatayat dan Pagar Nusa, organisasi orang tua Syuriah NU dan Muslimat. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah pembacaan surat yasin, tahlil, dibaﺶ shalawatan, ceramah keagamaan. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh Pagar Nusa adalah olah raga dan seni bela diri. Adapun kesenian yang dikembangkan di sana adalah seni qasidah, 23 seni hadrah 24 dan seni samanan. 25 Kesenian qasidah banyak dikembangkan oleh IPPNU, Fatayat dan Muslimat. Kesenian hadrah banyak dikembangkan oleh Ikatan Pemuda Ansar. Kesenian samanan hanya khusus untuk kaum Shuriah yang sudah berumur sekitar 50 th ke atas dan biasanya diikuti mereka yang mengikuti ajaran tarikat Naqshabandiyah. 22 Ibid. 23 Qasidah merupakan kesenian masyarakat Islam yang menyanyikan lagu-lagu yang bernuansa keagamaan diiringi dengan gambus dan terbang. 24 Hadrah adalah sebuah kesenian rakyat yang dilakukan oleh para pemuda yang menyanyi lagu- lagu dengan shaﺶir dan diba’ diiringi dengan terbang yang mereka tabuh sendiri bersama-sama. Seni hadrah ini juga dikenal dengan sebutan ﺳterbanganﺴ. 25 Seni Samanan ini dilakukan oleh orang-orang lelaki tua yang melantunkan lagu-lagu ﺵArab dengan diiringi oleh tepukan tangan dan menari-nari layaknya orang yang sedang dalam keadaan ektasse mabuk. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Situbondo 1. Kondisi geografis

Kabupaten Situbondo terdiri dari 17 kecamatan: Kecamatan Situbondo, Panji, Kapongan, Mangaran, Panarukan, Kendit, Asembagus, Banyuputih, Jangkar, Arjasa, Besuki, Banyuglugur, Jatibanteng, Sumbermalang, Mlandingan, Bungatan dan Suboh. Kecamatan Banyuputih mempunyai 4 desa, yakni Desa Banyuputih, Sumberejo, Sumberanyar dan Wonorejo. Desa Sumberejo Desa Sumberejo mempunyai 7 pedukuhan: Sukorejo, Krajan, Karangrejo, Sodung, Lesung, Bendera dan Leduk. Luas wilayah Desa Sumberejo mencapai 18.200,710 m2 ha. Desa ini berbatasan dengan sebelah utara Selat Madura, sebelah selatan Hutan Perhutani, sebelah barat Banyuputih dan Bantal dan sebelah timur Sumberanyar. Ketinggian tanah dari permukaan laut 7 m. Curah hujan per tahun, sebanyak 55 mm, suhu udara rata-rata 36ﺃC. 26 Tanah di wilayah ini yang diperuntukkan jalan 24,9 ha, sawah dan ladang 1.385,371 ha. , bangunan umum 2,4 ha, pemukiman dan perumahan 526 ha, pekuburan makam 7,6 ha dan lain-lain 20.4 ha. 27 Penggunaan perdagangan dan pertokoan 0,25 ha.,perkantoran 0,5 ha, pasar desa 0,250 ha, tanah wakaf 0,2 ha., tanah sawah 119 ha., irigasi tehnis 1.171 ha., irigasi sederhana 25 ha.tanah kering: pekarangan 52,6 ha., perladangan 72,1 ha, tegalan 1.383 ha., perkebunan rakyat 90 ha., lain-lain 28 ha. 28 Dari data di atas, sebagian besar tanah di wilayah Sumberejo merupakan daerah pertanian, maka hampir bisa dipastikan bahwa mata pencaharian sebagian penduduk desa adalah bertani. Di salah satu pedukuhan berdiri gedung pondok pesantren besar dan terkenal sebagai pondok pesantren terbesar di Jawa Timur.. Jumlah siswa putera dan puteri sekitar 18 ribu santri. Nama pondok ini ﺳ Pondok Salafiyah Shafiﺶiyah Asﺶadiyahﺴ . Selain sekolah Madrasah Ibtidaﺶiyah, Thanawiyah, ﺵAliyah, terdapat pula Perguruan Tinggi yang bernama Universitas Ibrahimi. Ada pula Sekolah Dasar Ibrahimi, semuanya bernaung di bawah kepemimpinan seorang Kyai Besar, masih muda yang berdomisili di tengah pondok induk pusat. Selain pondok tersebut, terdapat beberapa pondok lain bersebelahan dengan pondok pusat dengan nama berbeda-beda, Madrasah Al-Qurﺶan, Quratul ﺵUyun, pondok Ilmu Fikih yang konon merupakan cabang dari pondok pusat. Sepanjang jalan menuju pondok dari jalan raya Sumberejo, terbentang sawah dan ladang. Tanaman yang ada mangga, kelapa, tebu, tembakau, jagung, kedelai, kacang dan lain-lainnya. Di antara sawah dan ladang terdapat beberapa bangunan 26 Monografi Desa Sumberejo, tahun 2001, Semester 1, hal. 1. 27 Ibid., hal. 2 28 Ibid.