Faktor Kesembuhan Luka Bakar Permasalahan Pasca Luka Bakar

Untuk meningkatkan efektivitas pengobatan, maka preparat nyeri analgetik harus diberikan sebelum nyeri terasa hebat terjadi Bare dan Smeltzer, 2001.

2.15 Faktor Kesembuhan Luka Bakar

Oleh karena banyaknya variabel luka bakar termasuk cedera penyerta, penyakit kronik, lamanya waktu pasca luka bakar sebelum dirawat di rumah sakit, dan kejadian-kejadian di sekitar luka bakar, maka mortalitas memiliki nilai yang kecil dan sering kali menyesatkan Schwartz, 2002. Gambaran faktor yang menentukan beratnya luka bakar dan kemungkinan akibatnya bagi seseorang dapat dilihat pada Gambar 2.3. Area permukaan Kedalaman cedera Umur Tubuh yang Terkena Gambar 2.3 Skema faktor yang menentukan beratnya luka bakar dan harapan hidup Morison, 2004. Faktor–faktor pasien yang lebih luas. Waktu untuk memperoleh akses ke pertolongan spesialis guna mendapatkan pemeriksaan dan penatalaksanaan bagi semua pasien luka bakar kecuali yang lukanya sangat kecil. Ketepatan pertolongan pertama yang dilakukan segera Sifat luka bakar Penyakit yang melemahkan yang terjadi bersamaan Malnutrisi yang sudah ada sebelumnya Letak cedera Faktor psikososial Faktor yang menentukan keparahan luka bakar dan harapan hidup Universitas Sumatera Utara

2.16 Permasalahan Pasca Luka Bakar

Setelah sembuh dari luka, masalah berikutnya adalah akibat jaringan parut yang dapat berkembang menjadi cacat berat. Kontraktur kulit dapat mengganggu fungsi dan menyebabkan kekakuan sendi, atau menimbulkan cacat estetis yang jelek sekali terutama bila parut tersebut berupa keloid. Kekakuan sendi memerlukan program fisipterapi yang intensif dan kontraktur memerlukan tindakan bedah. Pada cacat estetik yang berat mungkin diperlukan ahli ilmu jiwa untuk mengembalikan rasa percaya diri penderita, dan diperlukan pertolongan ahli bedah rekonstruksi terutama jika cacat mengenai wajah atau tangan. Bila luka bakar merusak jalan nafas akibat inhalasi, dapat terjadi atelektasis, neumonia atau insufisiensi fungsi paru pasca trauma Nugroho, 2012. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan pada waktu tertentu. Penelitian dilakukan sebagai tahap pertama dengan tujuan memberikan gambaran pengobatan penanganan luka bakar di rumah sakit umum daerah dr. Pirngadi Kota Medan.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tahun 2012 di rekam medis RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. 3.2 Rancangan Penelitian 3.2.1 Subjek penelitian Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit yang menderita luka bakar. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode retrospektif yaitu berdasarkan penelusuran terhadap dokumen terdahulu berupa data rekam medis pasien luka bakar tahun 2011.

3.2.2 Populasi sasaran

Penderita luka bakar yang mendapat terapi albumin dan penderita luka bakar tanpa terapi albumin.

3.2.3 Populasi terjangkau

Data penderita luka bakar diperoleh dari rekam medis pasien. Universitas Sumatera Utara