c. jaringan parut tidak terjadi.
d. penyembuhan secara spontan dalam 10 hari sampai 2 minggu tanpa
infeksi.
2.11.2 Luka bakar derajat dualuka bakar ketebalan parsial
Luka bakar ketebalan parsial adalah luka yang sembuh dalam waktu lebih dari 3 minggu, penyembuhan yang lama ini sering kali menimbulkan
pembentukan jaringan parut. Luka bakar ini dibagi menjadi 2 sub tipe, yaitu: a.
Superfisial i.
Berwarna merah muda atau merah, pembentukan vesikel, berair dan terjadi edema.
ii. Lapisan kulit superfisial rusak, luka nyeri dan lembab.
b. Dermal bagian dalam
i. Bercorak merah dan putih, area edema yang kemerahan memutih jika
ditekan. ii.
Dapat menjadi kekuningan, lunak dan elastik, sensitif atau tidak sensitif terhadap sentuhan udara dingin.
Dasar pertimbangan pengobatan luka bakar derajat dua menurut Nettina 2001 adalah:
a. memerlukan beberapa minggu untuk sembuh.
b. jaringan parut dapat terjadi.
2.11.3 Luka bakar derajat tigaketebalan penuh
Luka bakar ketebalan penuh atau luka bakar derajat tiga biasanya dapat dengan mudah dikenali, luka bakar ini biasanya disebabkan oleh paparan
Universitas Sumatera Utara
terhadap zat kimia pekat, atau listrik dengan tegangan tinggi dan kontak yang lama dengan benda yang panas atau jilatan api Shires, et al., 2002.
Ciri – ciri luka bakar derajat tiga adalah: a.
kerusakan epidermis, dennis, lemak, otot, dan tulang. b.
area kemerahan tidak dapat memutih jika ditekan. c.
luka tidak nyeri, tidak elastis, wama bervariasi dari putih hingga kecoklat.
d. luka ditandai dengan kering dan mati rasa dan bersifat kaku.
Dasar pertimbangan pengobatan luka bakar derajat tiga menurut Nettina 2001 adalah:
a. luka harus dibersihkan dengan debridement. Jaringan granulasi
terbentuk pada epitalium yang paling dekat dan tepi luka atau tandur penopang.
b. penanduran diperlukan untuk area yang lebih besar dari 3 sampai 5 cm.
Gambar anatomi kulit dan hubungan dengan derajat luka bakar dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Anatomi kulit dan hubungan dengan derajat luka bakar
Universitas Sumatera Utara
Terkait dengan pertimbangan pengobatan luka derajat tiga, sewaktu pasien diperiksa dalam kamar gawat darurat, dilakukan penilaian persentase
luka pada seluruh daerah permukaan tubuh. Pemeriksaan awal pada luka bakar akan menentukan jumlah cairan yang diberikan untuk resusitasi. Penentuan
daerah luka dapat dilakukan dengan Hukum Sembilan Tabel 2.1 dalam rumus ini tiap daerah anatomi ditentukan persentase luas pada seluruh permukaan
tubuh yang merupakan perkalian Sembilan Schwartz, 2000. Persentase luka
bakar pada seluruh luas permukaan tubuh dapat juga dilihat pada Gambar 2.2. Tabel 2.1
Hukum sembilan untuk menghitung persentase tubuh yang terbakar LPTT
Anak Dewasa
Kepalaleher 18
9 Lengan
9 9
Tubuh anterior 18
18 Tubuh posterior
18 18
Tungkai pangkal paha sampai jari kaki 14
18 LPTT= Luas Permukaan Tubuh Total Shires, et al., 2002.
Gambar 2.2 Persentase luka bakar pada seluruh luas permukaan tubuh
Shires, et al., 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.12 Pemeriksaan Luka Bakar