Defenisi operasional No. Desain penelitian Pertimbangan etik

3.2. Defenisi operasional No.

Variabel Defenisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur 1. Peran perawat peran perawat jiwa disini dibagi atas peran perawat sebagai pemberi asuhan yaitu perawat dapat memperhatikan keadaan umum dan kebutuhan dasar dari pasien melalui pemberian pelayanan keperawatan, peran perawat sebagai kolaborator yaitu perawat dapat berdiskusi dengan tim kesehatan lain dalam menangani masalah kesehatan pasien. kuesioner dengan 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban SL;4, SR;3, KD;2, TP;1 Ordinal Score 10 – 19 buruk 20–29 cukup 30-40 baik 2. Kemampuan bersosialisasi Kesanggupan klien yang mengalami gangguan isolasi sosial dalam menjalani hubungan saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kuesioner dengan 15 pertanyaan dengan pilihan jawaban SL;4, SR;3, KD;2, TP;1 Ordinal Score 15-29 buruk 30-44 cukup 45-60 baik 3.3. Hipotesa penelitian Hipotesa yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesa alternatif Ha, dimana terdapat hubungan antara peran perawat dengan kemampuan bersosialisasi pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan dengan nilai 0.004. Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelatif, yaitu suatu jenis rancangan yang mengkaji hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Variabel ini digunakan untuk melihat hubungan antara peran perawat dengan kemampuan bersosialisasi pasien isolasi sosial. 4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya subjek atau objek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut Alimul, 2007 . Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang berada di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan yang berjumlah 128 orang perawat.

4.2.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti tujuanmasalah dalam penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya Nursalam, 2008. Universitas Sumatera Utara Besarnya sampel yang diambil sebanyak 30 dari jumlah populasi yang berada di Rumah Sakit Jiwa tersebut yaitu 128 orang perawat. Sehingga jumlah sampel yang akan diambil sekitar 40 orang perawat yang akan dijadikan responden oleh peneliti, yaitu perawat yang bekerja diruang rawat inap yang bersedia dijadikan responden. Adapun kriteria yang ditetapkan ialah : 1. Perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumut Medan 2. Perawat yang masa kerjanya di atas 3 tahun. 3. Perawat yang merupakan perawat pelaksana. 4.3.Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan. Pemilihan Rumah Sakit Jiwa tersebut oleh peneliti sebagai tempat untuk dilakukannya penelitian karena Rumah Sakit Jiwa tersebut merupakan pusat pelayanan pasien gangguan jiwa di Prov. Sumatera Utara Medan. Selain itu, Rumah Sakit Jiwa tersebut juga merupakan Rumah Sakit pendidikan yang merupakan lahan praktik bagi tenaga kesehatan dan medis karena telah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Penelian ini dilakukan selama 1 minggu, yaitu selama bulan Juni 2013. Universitas Sumatera Utara

4.4. Pertimbangan etik

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin kepada Fakultas untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan. Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Fakultas, kemudian peneliti meminta izin kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan dengan menyertakan surat permohonan izin yang telah diperoleh dari Fakultas untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian. Setelah peneliti mendapatkan izin dari Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Sumatera Utara Medan, peneliti mulai melakukan pengambilan data yang bertujuan untuk menentukan sampel yang akan dijadikan responden. Setelah melakukan pengambilan data, kemudian peneliti memberikan kuesioner kepada calon responden yang telah di tetapkan. 1. Informed consent Informed consent adalah lembar persetujuan yang diberikan kepada responden, tujuannya ialah agar responden mengetahui maksud dan tujuan serta proses yang dilakukan pada penelitian tersebut. Sebelum peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi responden, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian tersebut. Kemudian peneliti menanyakan ketersediaan perawat tersebut untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan. Jika perawat tersebut bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut, maka perawat tersebut harus menandatangani lembar persetujuan sebagai responden. Namun, jika perawat tersebut menolak untuk dijadikan responden oleh Universitas Sumatera Utara peneliti maka peneliti tidak akan memaksa perawat tersebut, dan peneliti akan tetap menghargai keputusan si perawat. 2. Anominity Untuk menjaga kerahasiaan identitas dari responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama dari responden tersebut pada lembar kuesioner yang akan diberikan. Lembar kuesioner tersebut hanya berisi inisial dari nama responden tersebut. 3. Kerahasiaan Peneliti akan menjaga kerahasiaan dari responden, baik dari segi informasi yang didapat maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporka pada hasil riset nantinya.

4.5. Instrument penelitian

Dokumen yang terkait

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

3 132 64

Hubungan Supervisi Klinis dengan Kepuasan Kerja Perawat Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Utara

4 54 130

Manajemen Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 62 149

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan

7 92 96

Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

11 145 81

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

0 36 64

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi terhadap Kemampuan Sosialisasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 42 107

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peran - Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 23

PENGARUH OLAHRAGA KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

0 0 95