Interaksi sosial Kemampuan bersosialisasi 1. Pengertian

minat seseorang. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung. 2. Komunikasi Non Verbal Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non verbal menambah arti terhadap pesan verbal Tappen DKK, 1995.

2.2.3. Interaksi sosial

1. Pengertian Interaksi sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan kelompok dalam kehidupan sosial. pamujie, 2007 Kemampuan berinteraksi merupakan suatu kemampuan berhubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok maupun antara individu dengan kelompoknya dalam melakukan suatu hubungan tertentu. Berinteraksi sebagai alat mencapai tujuan dalam kaitannya untuk memberi perhatian, komunikasi, motivasi dan menguasai diri sendiri dalam berkomunikasi. Sri Wahyuningsih, 2005 Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dimana menyangkut hubungan antar individu, individu dan kelompok atau Universitas Sumatera Utara antar kelompok. Menurut Charles P. Loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih 2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang. 3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. 4. Adanya tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan pengertian di atas pada dasarnya tiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam interaksi dengan orang lain pada berbagai tingkat hubungan, dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Dalam hal ini individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya interaksi dengan lingkungan sosial. Sehingga untuk mendapatkan kebutuhan yang optimal, individu perlu membina hubungan interpersonal yang memuaskan. Kepuasan hubungan yang dimaksud dapat dicapai jika individu terlihat aktif dalam proses berhubungan dengan orang lain diiringi suasana lingkungan yang kondusif akan semakin meningkatkan rasa memiliki, saling bekerja sama, hubungan timbal balik yang mutualisme Stuart Sundeen, 1998. Penampilan individu dalam berinteraksi sosial dapat berfluktuasi sepanjang rentang respon sosial dari adaptif sampai maladaptif. 2. Syarat terjadinya interaksi adalah 1. Adanya kontak sosial Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa bersifat negatif. Jika kontak sosial mengarah pada kerjasama berarti positif, jika mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti negatif. 2. Kontak sosial dapat bersifat primer dan bersifat sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila peserta interaksi bertemu muka secara langsung, jika kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui perantara. 2. Komunikasi Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu : 1. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain. 2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok yang dikirimi pesan, pikiran, informasi. 3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. 4. Media yaitu alat untuk menyampaikan pesan 5. Efekfeed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator. 3. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial Menurut Khairulmaddy, 2008 : 1. Imitasi yaitu meniru tindakan orang lain. 2. Sugesti berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti Universitas Sumatera Utara muncul ketika si penerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat berpikir rasional. 3. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain meniru secara keseluruhan . 4. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain 5. Empati yaitu merupakan simpati yang mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. Kemampuan berinteraksi yang diharapkan pada klien isolasi sosial, yang terkait dengan; motivasi berhubungan dengan orang lain, inisiatif berkelompok atau berbicara dengan oarng lain, sikap dalam kelompok, kemampuan berkomunikasi, keakraban, konsentrasi selama berinteraksi, kemampuan mengungkapkan perasaan atau pendapat kepada orang lain, kemampuan mengontrol perilaku dalam berinteraksi, kemampuan menghargai pendapat orang lain serta sikap saat berinteraksi.

2.3. Ketidakmampuan bersosialisasi

Dokumen yang terkait

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

3 132 64

Hubungan Supervisi Klinis dengan Kepuasan Kerja Perawat Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Utara

4 54 130

Manajemen Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 62 149

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan

7 92 96

Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

11 145 81

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

0 36 64

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi terhadap Kemampuan Sosialisasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 42 107

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peran - Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 23

PENGARUH OLAHRAGA KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

0 0 95