Teknik Pengumpulan Data Analisa Data

menunjukkan reliabilitas yang tinggi. Instrument pengukuran yang memiliki reliabilitas sempurna, koefisiennya 1,00. Akan tetapi, jarang sekali instrument pengukuran yang benar – benar reliabel Dempsey, 2002 . Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui hubungan peran perawat dengan kemampuan bersosialisasi pada pasien isolasi sosial, kemudian jawaban yang diberikan oleh responden diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Setelah dilakukan uji reliabilitas, jika diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,70 terhadap 30 klien maka instrument dikatakan reliabel Polit Hungler, 2001. Namun, karena keterbatasan jumlah perawat jiwa yang berada di kota Medan. Peneliti hanya mengambil 10 responden yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan diluar dari jumlah responden yang dijadikan sampel. Hasil reliabilitas yang diperoleh dari 10 responden ialah 0.90. Berdasarkan hasil tersebut maka instrument dikatakan reliabel.

4.8. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara 1. Mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan USU 2. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan sebagai tempat akan dilakukannya penelitian yang diperoleh dari institusi pendidikan di Fakultas Keperawatan USU ke tempat penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan . Universitas Sumatera Utara 3. Setelah memperoleh izin dari pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan, peneliti mulai melaakukan pengumpulan data penelitian. 4. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menjelaskan kepada responden tentang tujuan dilakukannya penelitian dan cara pengisian kuesioner tersebut. Jika responden bersedia maka responden diminta untuk menandatangani informed consent. 5. Setelah responden menandatangani informed consent, responden diminta untuk mengisi lembar kuesioner selama 20 menit. Selama proses pengisian berlangsung, responden diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti dari isi kuesioner tersebut. 6. Setelah seluruh responden selesai mengisi data demografi dan kuesioner yang diberikan oleh peneliti, kuesioner dikumpulkan kembali kepada peneliti. Maka akan diperoleh data yang kemudian akan dilakukan analisa lebih lanjut.

4.9. Analisa Data

Proses analisa data dilakukan setelah seluruh data terkumpul melalui beberapa tahap, yaitu editing yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pengecekan dan perbaikan isian formulirkuesioner, apakah data tersebut lengkap dan semua data terisi sesuai dengan petunjuk. Coding setelah semua kuesioner dieditdisunting, selanjutnya dilakukan kalimathuruf menjadi angkabilangan. Untuk memudahkan peneliti menganalisis data dilakukan tabulasi data dengan menggunakan komputerisasi. Dan terakhir, data di-cleaning yaitu Universitas Sumatera Utara untuk memeriksa kembali data yang telah di-entry apakah terjadi kesalahan atau tidak. Metode statistik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini ialah 1. Statistik Univariat Analisa univariat ini digunakan untuk menganalisa variabel independen data demografi dan peran perawat dan variabel dependen kemampuan bersosialisasi pasien isolasi sosial secara tersendiri. Data tentang variabel dependen dan independen akan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Data demografi juga ditampilkan dalam table distribusi frekuensi. 2. Statistik bivariat Untuk melihat hubungan antara variabel independen peran perawat dan variabel dependen kemampuan bersosialisasi pasien isolasi sosial. Analisa terhadap data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Dan prosedur statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman rank-order correlation Spearman’s rho. Hasil analisa ditampilkan dalam bentuk tabel hasil uji interpretasi yang terdiri dari nilai ρ, nilai ρ dan arah korelasi. Nilai ρ menginterpretasikan kekuatan hubungan, nilai signifikan ρ untuk uji satu arah. Jika nilai ρ lebih kecil atau sama dengan nilai α 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan dan bila nilai ρ lebih dari nilai α 0,05 berarti terdapat hubungan yang tidak signifikan. Arah korelasi diinterpretasikan dengan nilai korelasi + atau searah apabila semakin besar nilai satu variabel, makin besar pula variabel lainnya dan nilai korelasi - atau berlawanan arah yaitu semakin besar nilai satu variabel, makin kecil nilai variabel lainnya Dahlan, 2004. Universitas Sumatera Utara Interpretasi hasil uji korelasi didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi, serta arah korelasi menurut Dahlan 2008. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1. Kriteria Penafsiran Korelasi No. Parameter Nilai Interpretasi 1. Kekuatan korelasi r 0,00-0,199 0,120-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat 2. Nilai p p0,05 p0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. 3. Arah korelasi + positif - negatif Searah, semakin besar nilai satu variabel lainnya. Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil variabel lainnya. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil serta pembahasan tentang hubungan peran perawat dengan kemampuan bersosialisasi pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan.

5.1. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

3 132 64

Hubungan Supervisi Klinis dengan Kepuasan Kerja Perawat Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Utara

4 54 130

Manajemen Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 62 149

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan

7 92 96

Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

11 145 81

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

0 36 64

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi terhadap Kemampuan Sosialisasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 42 107

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peran - Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 23

PENGARUH OLAHRAGA KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

0 0 95