Perkembangan Jumlah Pengadian Kepada Masyarakat

65 akreditasi B tanpa bantuan DIA, produktivitas penelitian tinggi, tetapi hanya mencapai setengah dari rerata jumlah PGSD yang mendapat akreditasi B dan mendapat bantuan DIA. Berdasarkan status akreditasi, produktivitas penelitian dosen dari PGSD terakreditasi C juga lebih rendah daripada PGSD yang terakreditasi B.

3. Perkembangan Jumlah Pengadian Kepada Masyarakat

Eksistensi program studi di masyarakat antara lain ditentukan oleh jumlah pengabdian kepada masyarakat. Data perkembangan jumlah pengabdian kepada masyarakat PGSD sebelum 2007 -20010 dan sesudah akreditasi 2011 ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini: TABEL 4.7. PERKEMBANGAN JUMLAH PENGABDIAN MASYARAKAT PRODI PGSD No Nama PT Status Status Akreditasi Jumlah Penelitian Tahun 2000--: 7 8 9 10 11 1 UPI Bandung DIA B 3 5 2 7 3 2 UNESA Surabaya DIA B 12 18 5 3 4 3 UNEJ Jember DIA C 1 3 2 4 UNIB Bengkulu DIA C 2 4 8 20 5 UNY Yogyakarta DIA B 10 8 17 14 21 6 UM Malang DIA C 16 15 49 55 56 7 UNILA Lampung DIA C 2 6 4 6 7 Rata-rata yang dapat DIA BERMUTU 8 UNIMED Medan Non DIA C 10 12 16 18 20 9 UNM Makasar Non DIA B 8 18 17 18 19 10 UNIMA Menado Non DIA C 16 15 49 55 56 11 UNS Surakarta Non DIA B 6 5 6 8 10 12 UNTAN Pontianak Non DIA B 2 2 2 2 2 13 UNRAM Mataram Non DIA B 16 14 11 14 UMP Purwokerto Non DIA B 7 7 11 8 15 Rata-rata yang tidak dapat DIA BERMUTU 8 11 16 17 20 Rata-rata 8 10 14 15 18 66 Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut dapat dilihat, bahwa pada setiap perguruan tinggi, baik prodi DIA-PGSD maupun NON DIA PGSD dari tahun 2007 sd 2011 sama-sama memiliki jumlah pengabdian yang cenderung naik. Namun bila dilihat dari rata-rata jumlah pengabdian kepada masyarakat untuk DIA PGSD memiliki jumlah pengabdian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan prodi NON DIA-PGSD. Rata-rata jumlah pengabdian kepada masyarakat prodi DIA-PGSD pada tahun 2007 = 9, tahun 2008 = 9, tahun 2009 = 12, tahun 2010 = 14, dan tahun 2011 = 16, sedangkan prodi NON DIA-PGSD pada tahun 2007 = 8 tahun 2008 = 11, tahun 2009 = 16, tahun 2010 = 17, dan tahun 2011 = 20, Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, kinerja DIA PGSD bila diukur dari jumlah pengabdian masyarakat terjadi peningkatan, tetapi tidak setinggi jumlah pengabdian prodi NON DIA-PGSD. Perkembangan jumlah pengabdian kepada masyarakat prodi PGSD dari tahun 2007 sd 2011 ditunjukkan pada Gambar 4.5 berikut. Dari gambar terlihat jumlah pengabian dari tahun ke tahun semakin meningkat. Namun tidak dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah tersebut sebagai akibat prodi telah terakreditasi, karena sebelum terakreditasi jumlah pengabdian masyarakat juga cenderung meningkat. Gambar 4.5. Perkembangan Jumlah Pengabdian PGSD 67 Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa PGSD yang berstatus akreditasi C memiliki rearata jumlah PPM lebih banyak daripada PGSD yang terakreditasi B. Hal ini mengindikasikan bahwa PGSD yang memiliki akreditasi C lebih mampu melakukan PPM daripada penelitian. Perbandingan rerata jumlah penelitian dan jumlah pengabdian masyarakat antara PGSD yang terakreditasi B dan C dapat disimak pada Tabel 4.8 berikut ini: TABEL 4.8. RERATA JUMLAH PPM DOSEN PGSD BERDASARKAN STATUS AKREDITASI DAN BANTUAN DIA Jenis Bantuan Status Akreditasi Rerata Total B C DIA 8,8 17,06 12,93 Tanpa DIA 8,05 26,7 17,375 Rerata Total 8,425 21,88 15,1525 TABEL 4.9. PERBANDINGAN RERATA JUMLAH PENELITIAN DAN JUMLAH PENGABDIAN MASYARAKAT ANTARA PGSD YANG TERAKREDITASI B DAN C Jenis Bantuan Status Akreditasi B C Penelitian PPM Penelitian PPM DIA 25,73 8,8 8,75 17,06 Tanpa DIA 12.2 8,05 5 26,7 Rerata Total 18,965 8,425 6,875 21,88 68 Berdasarkan hasil wawancara dengan Dekan, Pembantu Dekan, Kaprodi dan Dosen PGSD dapat dikemukakan bahwa, semangat dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat pasca akreditasi menjadi terus meningkat. Setelah terakreditasi ada kegiatan pelatihan dosen dalam penelitian dan pengabdian masyarakat. Beberapa perguruan tinggi mengalokasikan dana internal untuk memberi kesempatan kepada dosen melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

B. Urutan Kesulitan dan Kepentingan Prodi Mencapai Standar Akreditasi