62
2. Perkembangan Jumlah Penelitian
Kinerja program studi ditunjukkan oleh produktivitas, kualitas dan efektivitas karya-karya inovatif yang dihasilkan oleh dosen. Karya inovatif
yang comparable dapat dibandingkan dengan perguruan tinggi lain adalah karya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Produktivitas
ditunjukkan oleh kuantitasjumlah penelitian sedangkan kualitas diukur dari jumlah dana yang terserap dengan asumsi semakin besar jumlah dana yang
diraih maka semakin berkualitas penelitian yang dihasilkan. Efektivitas dapat dilihat dari sumbangan atau pemanfaatan hasil penelitian tersebut oleh
stakeholdermasyarakat. Dalam penelitian ini, untuk menilai kinerja program studi PGSD pada standar penelitian dan pengabdian masyarakat digunakan
indikator kuantitas judul penelitian. Data perkembangan jumlah penelitian pada prodi PGSD sebelum 2007-2010 dan sesudah akreditasi 2011 dapat
ditunjukkan pada Tabel 4.5. Data pada Tabel 4.5 menunjukkan jumlah penelitian setiap perguruan
tinggi bervariasi, ada PGSD yang jumlah penelitiannya naik, dan ada yang tetap, kemudian cenderung turun. Namun bila dilihat dari rata-rata jumlah
penelitian, prodi DIA-PGSD memiliki jumlah penelitian yang cenderung naik. Rata-rata jumlah penelitian prodi DIA-PGSD pada tahun 2007 = 12, tahun
2008 = 11, tahun 2009 = 15, tahun 2010 = 23, dan tahun 2011 = 25. Jadi kinerja DIA PGSD pada tahun 2010 pasca akreditasi, bila dilihat dari jumlah
penelitian terjadi kenaikan cukup tajam. Selanjutnya bila dilihat dari rata-rata jumlah penelitian, prodi NON
DIA-PGSD memiliki jumlah penelitian yang cenderung turun. Rata-rata jumlah penelitian prodi NON DIA-PGSD pada tahun 2007 = 11, tahun 2008 =
13, tahun 2009 = 13, tahun 2010 = 9, dan tahun 2011 = 8. Jadi kinerja NON DIA PGSD pada tahun 2010 pasca akreditasi, bila dilihat dari jumlah
penelitian terjadi penurunan. Hal ini berarti setelah terakreditasi, performance prodi DIA-PGSD pada aspek penelitian mengalami peningkatan, sedangkan
untuk prodi NON DIA-PGSD justru mengalami penurunan kinerja dilihat dari aspek jumlah penelitian. Perkembangan jumlah penelitian PGSD sejak tahun
2007 sampai tahun 2011 ditunjukkan pada Gambar 4.4 sebagai berikut:
63
TABEL 4.5. PERKEMBANGAN PENELITIAN PRODI PGSD
No Nama PT
Status Bantuan
Status Akreditasi
Jumlah Penelitian Tahun 2000-:
7 8
9 10
11
1 UPI Bandung
DIA B
4 13
30 10
32 2
UNESA Surabaya DIA
B 29
13 12
11 6
3 UNEJ Jember
DIA C
2 3
3 1
4 UNIB Bengkulu
DIA C
8 21
12 5
UNY Yogyakarta DIA
B 6
21 27
80 92
6 UM Malang
DIA C
7 7
14 18
21 7
UNILA Lampung DIA
C 13
10 9
18 8
Rata-rata yang dapat DIA BERMUTU 12
11 15
23 25
8 UNIMED Medan
Non DIA C
9 8
7 11
4 9
UNM Makasar Non DIA
B 16
18 13
15 14
10 UNIMA Menado
Non DIA C
2 2
2 2
3 11
UNS Surakarta Non DIA
B 4
8 10
14 12
12 UNTAN
Pontianak Non DIA
B 2
2 2
2 2
13 UNRAM Mataram
Non DIA B
38 44
6 14
UMP Purwokerto Non DIA
B 30
16 14
11 12
Rata-rata yang tidak dapat DIA BERMUTU 11
13 13
9 8
Rata-rata TOTAL 11
12 14
16 16
Gambar 4.4. Perkembangan Jumlah Penelitian PGSD
64 Data perkembangan jumlah penelitian kemudian dilihat dari status
akreditasi perguruan tinggi. Data pada Tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa produktivitas penelitian tiap-tiap program studi lebih banyak yang
berfluktuatif. Dari 15 PGSD yang diteliti hanya ada dua program studi yang mengalami peningkatan yaitu UNY dan UM. Beberapa PGSD yang memiliki
produktivitas penelitian rendah antara lain UNIMA, UNJEM dan UNTAN. Produktivitas karya penelitian sangat didukung oleh kemampuan dosen dan
kebijakan pengalokasian dana penelitian. Mulai tahun 2010, DIKTI telah memberikan otonomi pengelolaan dana penelitian kepada beberapa
perguruan tinggi. Kebijakan ini sangat mendukung dosen untuk lebih produktif karena dosen hanya bersaing dengan teman di perguruan tingginya
sendiri. Selain kebijakan DIKTI, beberapa perguruan tinggi seperti UPI, UM, UNY dan UNS memiliki sumberdana penelitian internal perguruan tinggi yang
sangat mendukung produktivitas dosen melakukan penelitian. Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang pengaruh
akreditasi dan pemberian dana DIA, berikut ini dilaporkan tabulasi silang antara status nilai akreditasi, dan bantuan dana DIA terhadap rerata jumlah
penelitian.
TABEL 4.6. DATA RERATA JUMLAH PENELITIAN DOSEN PGSD BERDASARKAN
STATUS AKREDITASI DAN BANTUAN DIA Jenis Bantuan
Status Akreditasi Rerata Total
B C
DIA 25,73
8,75 17,24
Tanpa DIA 12.2
5 8,6
Rerata Total 18,965
6,875 12,92
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat dinyatakan status akreditasi dan bantuan dana berpengaruh pada jumlah penelitian. Perguruan tinggi yang
mendapat akreditasi B dan mendapat bantuan DIA memiliki rerata jumlah penelitian paling tinggi 25,73. Sedangkan PGSD yang hanya mendapat
65 akreditasi B tanpa bantuan DIA, produktivitas penelitian tinggi, tetapi hanya
mencapai setengah dari rerata jumlah PGSD yang mendapat akreditasi B dan mendapat bantuan DIA. Berdasarkan status akreditasi, produktivitas
penelitian dosen dari PGSD terakreditasi C juga lebih rendah daripada PGSD yang terakreditasi B.
3. Perkembangan Jumlah Pengadian Kepada Masyarakat