Bentuk Penelitian Lokasi Penelitian Hipotesis Defenisi Konsep

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana suatu variabel memiliki hubungan atau keterkaitan dengan variabel lain. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu penelitian yang didasari oleh ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur, menggunakan logika matematika dan membuat generalisasi atas rerata. Penelitian Kuantitatif menekankan analisisnya pada data – data numerikal angka yang diolah dengan metode statistika.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 96Bakery Jl. Wajir No.2E Medan. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah wilayah penelitian Juliandi, 2013: 54. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah konsumen yang telah membeli produk 96Bakery dan juga pengunjung pada instagram dari akun “arlenenatasha” dan juga akun Universitas Sumatera Utara “96Bakery”. Dari hasil pra penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap Arlene Natasha selaku pemilik 96Bakery, bahwa jumlah konsumen yang membeli brownies pada 96Bakery mencapai 60-80 pembeli setiap bulannya dengan pemesanan rasa brownies yang berbeda-beda. Dari data tersebut, peneliti mengambil sebanyak 80 responden dari konsumen 96Bakery.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah wakil – wakil dari populasi Juliandi, 2013: 54. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik penelitian populasi, dikarenakan total responden dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka digunakan keseluruhan total populasi dalam penelitian ini. Oleh karena itu, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 80 responden. Sampel tersebut merupakan konsumen dan pengunjung instagram dari 96Bakery dan Arlene Natasha yang lebih dominan terhadap kalangan pelajarmahasiswa perempuan yang berusia sekitar 17-21 tahun, serta beberapa dari kalangan orang tuadewasa.

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan, kesimpulan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah dirumuskan di dalam rumusan masalah sebelumnya Juliandi, 2013:122. Dengan demikian hipotesis relevan dengan rumusan masalah, yakni jawaban sementara terhadap hal-hal yang dipertanyakan dalam rumusan masalah. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara Pemasaran produk home industri melalui media sosial Instagram dalam meningkatkan jumlah konsumen. Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan antara Pemasaran produk home industri melalui media sosial Instagram dalam meningkatkan jumlah konsumen.

3.5 Defenisi Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang digunakan dalam menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian yang pada umumnya dinyatakan dalam suatu istilah atau rangkaian kata. Untuk mendapatkan masalah yang jelas dari setiap konsep maka penulis mengemukakan defenisi konsep penelitian yaitu: 1. Variabel bebas X Strategi pemasaran melalui media sosial. Dalam Variabel X yaitu strategi pemasaran, peneliti menggunakan marketing mix 4P sebagai indikator variabel X. 4P tersebut, antara lain: a. Product X1 segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Universitas Sumatera Utara b. Price X2 jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. c. Place X3 tempat dimana dilakukan semua kegiatan yang terjadi dalam proses transaksi jual beli antara penjual dan konsumen. d. Promotion X4 aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk calon konsumen untuk membeli produk tersebut. 2. Variabel terikat Y Meningkatkan jumlah konsumen. Dalam Variabel Y yaitu meningkatkan jumlah konsumen, peneliti menggunakan teknik AIDA sebagai indikator variabel Y. Teknik AIDA tersebut, antara lain: a. Attention Tindakan yang mampu membuat sebuah media informasi memiliki daya tarik bagi konsumen. Attention merupakan langkah awal yang dilakukan oleh pemasar dalam upaya untuk menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk yang dijual b. Interest Sebuah media informasi yang dapat mengandung minat bagi calon konsumen tersebut. Adanya upaya lebih yang dilakukan pemasar Universitas Sumatera Utara dalam menambah ketertarikan minat calon konsumen untuk membeli produk tersebut. c. Desire Memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini pemasar harus jeli atau pintar membaca calon konsumen. d. Action Langkah yang dilakukan oleh seorang pemasar dalam menginginkan agar calon konsumen melakukan keputusan untuk membeli. Gambar 3.1 Kerangka berpikir hubungan strategi pemasaran melalui media sosial “Instagram” dalam meningkatkan jumlah konsumen 1. Product Produk Menu Favorit X1 Kualitas yang terjangkau Cita rasa produk 2. Price Harga Harga yang terjangkau X2 Harga sesuai dengan kualitas Meningkatkan Harga yang bersaing dengan jumlah produk lain konsumen Y 3. Place Tempat yang nyaman Tempatdistribusi Lokasi berada di pusat kota X3 dan strategis 4. Promotion Pengenalan produk Promosi Tingkat keaktifan dalam promosi X4 Media promosi yang digunakan Sumber : Diolah oleh peneliti, tahun 2014 Universitas Sumatera Utara

3.6 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Strategi Promosi Online Shop pada Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan Penjualan

1 8 22

STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN USAHA CAKE MELALUI SOSIAL MEDIA INSTAGRAM PADA AKUN CAKE BY AMIZAHARAU

0 5 1

Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Mengenai Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram Dalam Meningkatkan Penjualan Produknya)

0 2 1

PENGARUH SIKAP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MELALUI INSTAGRAM (STUDI KASUS PADA KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI MELALUI SITUS INSTAGRAM)

10 69 94

STRATEGI PROMOSI INDIE BOOK CORNER DALAM PEMASARAN BUKU MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Promosi Indie Book Corner dalam Pemasaran Buku Melalui Media Sosial)

5 50 220

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen).

56 114 91

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRY “96BAKERY”)

0 0 29

BAB II KERANGKA TEORI - Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry “96 Bakery”)

0 0 11

STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL “INSTAGRAM” DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRI “96 BAKERY”) SKRIPSI

1 1 13

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)

0 0 16