Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry “96 Bakery”)

(1)

STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL “INSTAGRAM” DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN

(STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRI “96 BAKERY”)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh :

AGUSTINA MEGAWATI PASARIBU (100907052)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : AGUSTINA MEGAWATI PASARIBU

NIM : 100907052

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry “96 Bakery”)

Medan, Juni 2014 Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Lagut Sutandra , S.Sos, MSP Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

NIP : 195908161986111001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prof. Dr. Badaruddin, Msi NIP : 19680525199203100


(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Pemasaran melalui media sosial Instagram dalam meningkatkan jumlah konsumen (Studi Kasus pada home industry 96Bakery)”. Semoga Tuhan selalu menyertai dan melindungi kita semuanya.

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari adanya bantuan, bimbingan dukungan semangat dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis pertama sekali ingin mengucapkan terima kasih yang terutama dan teristimewa kepada kedua orang tua yakni, Amelius Pasaribu dan Rosita Delviana Sitanggang yang telah memberikan dukungan semangat, motivasi, bantuan baik secara moril maupun materi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih buat segalanya yang telah kedua orang tua berikan kepada saya selama ini, tiada kata yang dapat mengungkapkan betapa besar rasa kasih sayang dan terima kasih yang saya ingin sampaikan kepada kedua orangtua.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada saudara/i penulis yang telah mendukung dan memotivasi penulis selama proses pengerjaan skripsi ini, yaitu


(4)

Yessika Karintasya Margaret Pasaribu, Nofrily Stefany Pasaribu dan Samuel Henock Hasangapon Pasaribu.

Selain itu, penulis juga telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP selaku sekretaris Program Studi Ilmu Adminstrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Lagut Sutandra S.Sos, M,SP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

5. Kepada Arlene Natasha selaku pemilik usaha home industry 96Bakery

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti usaha bisnisnya selama ini. Terima kasih buat bantuan dan waktu yang telah diberikan selama ini hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Kepada Bang Farid dan Kak Siswati selaku pegawai Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas


(5)

7. Kepada seluruh staff pengajar Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

8. Kepada pemimpin rohani penulis, Robby Asyer Setiawan. Terima kasih untuk dukungan doa, support dan motivasi yang selalu diberikan selama ini kepada penulis. You are the best spiritual leader I’ve ever had in my life.

9. Kepada keluarga besar kepenilikan Robby, yaitu Ci Grace Niatty, Tania, Ruth Renova, Angel, Cipta Cindy, Ayu Berlianty, Etha Zalukhu, Chris, seluruh anggota CG 48, CG USU dan seluruh anggota CG kepenilikan Robby.

10. Kepada Opung Golan, Tulang Fery dan Tante Marlina yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis selama ini hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

11. Kepada "musang-musang" teman seperjuangan dari awal kuliah hingga masa perjuangan skripsi, Mentari Silalahi, Natasya Meylani Silitonga, Christian Simanjuntak, Naomi Siallagan, Vixky Tanudjaja, Helen Harefa, Diky Marbun, Nathania, Teddy Salomo, Hendarto Napitu. Terima kasih buat bantuan dan dukungan selama ini. Aku sayang kalian sampe kapan pun.

12. Kepada Jessica Luvina, B.BA. Terima Kasih untuk bantuan, dukungan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis dalam masa proses pengerjaan skripsi hingga selesai.


(6)

13. Kepada Mei, Dwi, Sufriati dan seluruh teman-teman Ilmu Administrasi Bisnis kelas B stambuk 2010. Terima kasih buat kebersamaan yang terjamin dari awal kuliah hingga semester akhir. Terima kasih buat semangat dan dukungan yang diberikan satu sama lain. Good luck buat kita semuanya.

14. Kepada pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih buat dukungan doa, semangat yang diberikan selama ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membaca. Terima kasih.

Medan, Juni 2014


(7)

Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry “96 Bakery”)

Nama : AGUSTINA MEGAWATI PASARIBU NIM : 100907052

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Lagut Sutandra, S.Sos, MSP

ABSTRAK

Home Industry merupakan salah satu kegiatan usaha dagang dalam skala kecil yang dimiliki oleh seorang individu maupun kelompok, dimana kegiatan produksi dari produk yang akan dihasilkan berpusat pada rumah dari pemilik usaha tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, usaha home industry memanfaatkan fasilitas teknologi dengan menggunakan media sosial dalam upaya memasarkan produk usahanya. 96Bakery merupakan home industry yang memanfaatkan media sosial instagram dalam memasarkan produk-produk andalannya seperti brownies maupun cake. Dengan memanfaatkan instagram sebagai media pemasaran, 96Bakery telah menjadi salah satu online bakery shop yang memiliki produk brownies yang memiliki cita rasa yang khas dan dikenal di kota Medan bahkan sampai keluar kota Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasikan strategi pemasaran yang selama ini telah dilakukan oleh pemilik usaha dalam memasarkan produk-produk 96 Bakery melalui media sosial instagram dan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan jumlah konsumen dalam usaha 96 Bakery. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer yang dikumpulkan langsung melalui pemilik usaha 96Bakery yaitu Arlene Natasha dan data sekunder yang dikumpulkan melalui pembeli produk 96 Bakery.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan melakukan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Penelitian ini memiliki variabel X strategi pemasaran dengan menggunakan indikator marketing mix 4P serta variabel Y meningkatkan jumlah konsumen dengan teknik A.I.D.A untuk mengetahui sejauh mana media sosial dapat dimanfaatkan oleh 96 bakery dalam memasarkan produknya serta dapat meningkatkan jumlah konsumen.

Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana, di peroleh Y = 12.754 + 0.007X artinya apabila strategi pemasaran konstan, maka akan ada peningkatan jumlah konsumen sebesar 12.754 dan apabila strategi pemasaran dinaikkan 1 kali maka peningkatan jumlah konsumen sebesar 0.007. Dari Uji t di peroleh Nilai t hitung untuk variabel Strategi pemasaran (6.022) lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel(1.9905), atau nilai sig. t untuk variabel Strategi pemasaran (0.000) lebih kecil dari alpha (0.05). Jadi, Untuk variabel Strategi pemasaran berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan jumlah konsumen terhadap home industry 96Bakery.

Kata kunci : Strategi Pemasaran, meningkatkan jumlah konsumen, teknik A.I.D.A, 96Bakery.


(8)

Marketing Strategies Through Social Media "Instagram" In Increasing Number of Consumers (Case Study At Home Industry "96 Bakery")

Name : AGUSTINA MEGAWATI PASARIBU

NIM : 100907052

Faculty : Faculty of Political dan Social Science Departement : Business Administration

Advisor : Lagut Sutandra, S.Sos, MSP ABSTRAK

Home Industry is one of the trade activities on a small scale that is owned by an individual or group, in which the production of products that will be generated based on the home of the business owner. Along with the times and technology increasingly sophisticated, home business industry utilizing technology facilities by using social media in an effort to market their business products. 96Bakery a home industry that utilizes social media in marketing instagram flagship products such as brownies or cake. By utilizing instagram as a marketing medium, 96Bakery has become one of the online bakery shop brownies that have products that have a distinctive taste and is known in the city of Medan even got out the city of Medan.

This study aims to identify marketing strategies that had been done by business owners in marketing their products through social media 96 Bakery instagram and to determine whether there is an increase in the number of consumers in 96 Bakery business. Data and information research consisted of primary data collected directly through 96Bakery business owners are Arlene Natasha and secondary data collected through 96 Bakery product buyers.

The method used in this study is associative research with quantitative approach to collecting data through interviews, questionnaires and literature. This study has a variable X marketing strategy by using the marketing mix 4P indicator variable Y and increase the number of consumers with AIDA technique to determine the extent to which social media can be utilized by 96 bakery in marketing their products and increase the number of consumers.

From the calculation of simple linear regression, obtained Y = 12 754 + 0.007X means if the marketing strategy is constant, then there will be an increasing number of consumers at 12 754 and if the marketing strategy is increased 1 times the increase in the number of consumers of 0.007. Of t test t value obtained for variable marketing strategy (6.022) is greater than the value of t table (1.9905), or sig. t for the variables of marketing strategy (0.000) is smaller than alpha (0:05). So, for variables significantly influence the marketing strategies in increasing the number of consumers against 96Bakery home industry.


(9)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

ABSTRAK

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... iii

Daftar Diagram... iv

Daftar Gambar ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Batasan Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORI ... 10

2.1 Strategi Pemasaran melalui media sosial ... 10

2.1.1 Pengertian Strategi ... 10

2.1.2 Pengertian Pemasaran ... 11

2.1.3 Pengertian Strategi Pemasaran melalui media sosial ... 12

2.1.4 Indikator dalam strategi pemasaran melalui media sosial ... 13

2.2 Meningkatkan jumlah konsumen ... 16

2.2.1 Model AIDA ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Bentuk Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 21

3.3.1 Populasi ... 21

3.3.2 Sampel ... 22

3.4 Hipotesis ... 22

3.5 Defenisi Konsep ... 23


(10)

3.7 Teknik pengumpulan data ... 29

3.8 Teknik pengumpulan skor ... 31

3.9 Teknik Analisis Data ... 32

3.9.1 Metode Uji Instrumen ... 32

3.9.2 Metode Analisis Data ... 33

BAB IV ANALISIS DATA ... 35

4.1 Deskripsi Perusahaan ... 35

4.1.1 Gambaran umum ... 35

4.2 Penyajian Data ... 37

4.2.1 Karakteristik Responden ... 37

4.2.2 Analisis Penjelasan Responden atas Instrumen Variabel ... 42

4.3 Analisis Data ... 61

4.3.1 Uji Instrumen Penelitian ... 61

A. Uji Validitas ... 53

B. Uji Realibilitas ... 56

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 65

4.3.2.1 Uji Normalitas ... 65

4.3.2.2 Uji Multikolinearitas ... 67

4.3.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 68

4.3.4 Uji Hipotesis ... 72

4.3.4.1 Signifikan Individu / Uji Parsial (Uji t) ... 72

4.3.5 Pembahasan ... 73

BAB V PENUTUP ... 76

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 27

4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 38

4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 38

4.3 Karakteristik responden berdasarkan status tingkat pendidikan ... 39

4.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ... 40

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Produk 96Bakery ... 42

4.6 Case Processing Summary Output Variabel X ... 61

4.7 Item Total Statistic Output Variabel X ... 62

4.8 Case Processing Summary Output Variabel Y ... 63

4.9 Item Total Statistic Output Variabel Y ... 63

4.10 Reliability Statistic Output Variabel X ... 64


(12)

DAFTAR DIAGRAM

Nomor Judul Halaman

4.1 Jawaban Responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Produk .. 42

4.2 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang produk ... 44

4.3 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang produk ... 45

4.4 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Price ... 46

4.5 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Price ... 47

4.6 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Price ... 48

4.7 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Place ... 49

4.8 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang pengenalan Produk 96Bakery ... 50

4.9 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Promotion 51 4.10 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Promotion 53 4.11 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Promotion 54 4.12 Jawaban Responden Berdasarkan Pernyataan Tentang 96Bakery merupakan online Bakery shop yang memiliki khas dan cita rasa tersendiri. 55 4.13 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang “Akun instagram 96Bakery” ... 56

4.14 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Pelayanan yang diberikan ... 57

4.15 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Banyaknya “likes” ... 59

4.16 Jawaban responden Berdasarkan Pernyataan Tentang Tampilan dan variasi menu ... 60


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Marketing Mix / Strategi Pemasaran ... 14

2.2 Model AIDA ... 17

3.1 Kerangka Berpikir ... 25


(14)

Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry “96 Bakery”)

Nama : AGUSTINA MEGAWATI PASARIBU NIM : 100907052

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Lagut Sutandra, S.Sos, MSP

ABSTRAK

Home Industry merupakan salah satu kegiatan usaha dagang dalam skala kecil yang dimiliki oleh seorang individu maupun kelompok, dimana kegiatan produksi dari produk yang akan dihasilkan berpusat pada rumah dari pemilik usaha tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, usaha home industry memanfaatkan fasilitas teknologi dengan menggunakan media sosial dalam upaya memasarkan produk usahanya. 96Bakery merupakan home industry yang memanfaatkan media sosial instagram dalam memasarkan produk-produk andalannya seperti brownies maupun cake. Dengan memanfaatkan instagram sebagai media pemasaran, 96Bakery telah menjadi salah satu online bakery shop yang memiliki produk brownies yang memiliki cita rasa yang khas dan dikenal di kota Medan bahkan sampai keluar kota Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasikan strategi pemasaran yang selama ini telah dilakukan oleh pemilik usaha dalam memasarkan produk-produk 96 Bakery melalui media sosial instagram dan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan jumlah konsumen dalam usaha 96 Bakery. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer yang dikumpulkan langsung melalui pemilik usaha 96Bakery yaitu Arlene Natasha dan data sekunder yang dikumpulkan melalui pembeli produk 96 Bakery.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan melakukan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Penelitian ini memiliki variabel X strategi pemasaran dengan menggunakan indikator marketing mix 4P serta variabel Y meningkatkan jumlah konsumen dengan teknik A.I.D.A untuk mengetahui sejauh mana media sosial dapat dimanfaatkan oleh 96 bakery dalam memasarkan produknya serta dapat meningkatkan jumlah konsumen.

Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana, di peroleh Y = 12.754 + 0.007X artinya apabila strategi pemasaran konstan, maka akan ada peningkatan jumlah konsumen sebesar 12.754 dan apabila strategi pemasaran dinaikkan 1 kali maka peningkatan jumlah konsumen sebesar 0.007. Dari Uji t di peroleh Nilai t hitung untuk variabel Strategi pemasaran (6.022) lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel(1.9905), atau nilai sig. t untuk variabel Strategi pemasaran (0.000) lebih kecil dari alpha (0.05). Jadi, Untuk variabel Strategi pemasaran berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan jumlah konsumen terhadap home industry 96Bakery.

Kata kunci : Strategi Pemasaran, meningkatkan jumlah konsumen, teknik A.I.D.A, 96Bakery.


(15)

Marketing Strategies Through Social Media "Instagram" In Increasing Number of Consumers (Case Study At Home Industry "96 Bakery")

Name : AGUSTINA MEGAWATI PASARIBU

NIM : 100907052

Faculty : Faculty of Political dan Social Science Departement : Business Administration

Advisor : Lagut Sutandra, S.Sos, MSP ABSTRAK

Home Industry is one of the trade activities on a small scale that is owned by an individual or group, in which the production of products that will be generated based on the home of the business owner. Along with the times and technology increasingly sophisticated, home business industry utilizing technology facilities by using social media in an effort to market their business products. 96Bakery a home industry that utilizes social media in marketing instagram flagship products such as brownies or cake. By utilizing instagram as a marketing medium, 96Bakery has become one of the online bakery shop brownies that have products that have a distinctive taste and is known in the city of Medan even got out the city of Medan.

This study aims to identify marketing strategies that had been done by business owners in marketing their products through social media 96 Bakery instagram and to determine whether there is an increase in the number of consumers in 96 Bakery business. Data and information research consisted of primary data collected directly through 96Bakery business owners are Arlene Natasha and secondary data collected through 96 Bakery product buyers.

The method used in this study is associative research with quantitative approach to collecting data through interviews, questionnaires and literature. This study has a variable X marketing strategy by using the marketing mix 4P indicator variable Y and increase the number of consumers with AIDA technique to determine the extent to which social media can be utilized by 96 bakery in marketing their products and increase the number of consumers.

From the calculation of simple linear regression, obtained Y = 12 754 + 0.007X means if the marketing strategy is constant, then there will be an increasing number of consumers at 12 754 and if the marketing strategy is increased 1 times the increase in the number of consumers of 0.007. Of t test t value obtained for variable marketing strategy (6.022) is greater than the value of t table (1.9905), or sig. t for the variables of marketing strategy (0.000) is smaller than alpha (0:05). So, for variables significantly influence the marketing strategies in increasing the number of consumers against 96Bakery home industry.

Keywords: Marketing Strategy, increasing the number of consumers, AIDA technique, 96Bakery


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini sudah terbentuk segmen pasar yang disebut “Emerging Global Market”, yaitu tersedianya pasar yang memberikan produk serta pelayanan serba cepat dan kondisi pasar tidak lagi menuntut terjadinya pertemuan langsung antara penjual dan pembeli pada transaksi jual beli. Hal tersebut didukung dengan perkembangan jaringan teknologi yang semakin pesat, dimana teknologi tersebut memberikan kemudahan bagi masyarakat melalui aplikasi dan media-media yang disajikan, seperti media sosial maupun media elektronik yang dapat diakses dengan bebas oleh siapa saja dan kapan saja.

Pada abad 21 ini, permintaan konsumen terhadap produk tidak hanya keinginan terhadap ketersediaan produk yang memiliki kualitas saja, namun yang lebih penting adalah kemudahan dalam mendapatkan dan memakai produk tersebut. Kemudahan yang dimaksud adalah bagaimana cara pelanggan untuk dapat mengetahui dan juga mengakses informasi terhadap produk yang diinginkannya dengan cara yang cepat tanpa perlu membutuhkan waktu yang lama.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadi salah satu faktor pendukung atas kemudahan yang didapat oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Jejaring sosial hadir sebagai salah satu bagian dari perkembangan


(17)

teknologi yang dapat menghubungkan secara instant antara satu individu dengan individu lain dengan menggunakan jaringan internet melalui berbagai media sosial yang tersedia dan dapat diakses oleh setiap orang yang telah memiliki akun dalam media sosial tersebut.

Media sosial adalah sebuah media online yang dapat digunakan oleh para pengguna gadget sehingga para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi dalam berbagai media sosial yang telah tersedia meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Seiring berkembangnya waktu, media sosial kini telah menjadi salah satu sarana yang digunakan oleh para wirausahawan dalam mempromosikan produk usahanya. Selain itu, media sosial kini menjadi salah satu sarana bagi para wirausahawan untuk membuka toko online untuk lebih mengembangkan pemasaran atas usaha yang dimilikinya.

Home industry merupakan salah satu kegiatan usaha dagang dalam skala kecil yang dimiliki oleh seorang individu maupun kelompok, dimana kegiatan produksi dari produk yang akan dihasilkan berpusat pada rumah dari pemilik usaha tersebut. Walaupun masih dalam kegiatan usaha bisnis skala kecil, produk

home industry diharapkan mampu menjadi produk yang berkualitas dan dapat bersaing dengan produk bisnis lain yang lebih besar sehingga dapat dikenal masyarakat luas. Untuk itu, diperlukan strategi pemasaran yang efektif dalam memperkenalkan dan memasarkan produk home industry dikalangan masyarakat umum.


(18)

Salah satu upaya pemasaran yang dapat digunakan oleh para pemilik home industry dalam memasarkan produk usaha mereka adalah dengan menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran bagi produk usaha tersebut. Media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan media sosial lain yang telah memiliki banyak pengguna telah menjadi tempat dimana siapa saja bisa masuk dan mempublikasikan apa saja yang menjadi keinginan dari setiap pemilik akun tersebut. Salah satu media sosial yang kini sangat popular digunakan adalah Instagram.

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Nama instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid didalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari instan-telegram.

Sistem sosial di dalam media sosial Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram dapat terjalin dengan memberikan “double tap” atau “like” yang berarti tanda menyukai gambar yang


(19)

diposting pada instagram dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Semakin banyak tanda suka yang dimiliki dalam sebuah foto, maka foto tersebut akan semakin populer.

Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Para wirausahawan akhirnya memanfaatkan kegunaan utama instagram tersebut untuk lebih memperkenalkan dan memperluas jaringan pemasaran usahanya dengan mengupload foto produk yang dijual dengan tampilan yang menarik. Namun, para wirausahawan harus bisa memikirkan bagaimana strategi pemasaran yang efektif yang dapat dilakukan melalui media sosial seperti Instagram agar produk yang akan dipasarkan nantinya bisa dikenal luas oleh masyarakat dan dapat bersaing dengan produk lain dalam media sosial sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumen yang akan membeli ataupun menggunakan produk tersebut.

Strategi merupakan proses yang memegang peranan penting dalam memasarkan barang kepada konsumen karena setiap usaha mempunyai peluang yang sama dalam memproduksi barang atau jasa. Disamping itu, pemasaran berfungsi untuk mendekatkan jarak antara produsen dan konsumen. Dengan memproduksi barang dan jasa, perusahaan berusaha untuk meningkatkan


(20)

penjualan dengan cara dan strategi yang tepat. Untuk merebut pelanggan sebanyak mungkin, setiap perusahaan memiliki cara dan strategi yang berbeda.

Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan, peneliti melihat referensi yang terkait dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis. Adapun penelitian tersebut, antara lain:

Arik Adi Wijaya (2013) dengan judul penelitian “Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional (Studi Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru Di Kabupaten Banyuwangi)”. Dari hasil penelitian diketahui bahwa startegi pemasaran yang dilakukan saat ini dalam memasarkan produk rengginang yaitu dengan pemasaran langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung dilakukan dengan cara konsumen dapat datang langsung ke rumah pemilik untuk membeli rengginang dan dapat juga dengan memesannya melalui telepon. Pemasaran tidak langsung yang dilakukan yaitu memasarkan produknya dengan menitipkannya ke toko-toko dan minimarket yang ada di pasar daerah Kalibaru.

Quory Ekira Xanthorrhiza (2013) dengan judul penelitian “Strategi pemasaran one stop shopping dalam meningkatkan tingkat kepuasan konsumen di Plaza Millenium”. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa Strategi pemasaran one stop shopping yang memiliki indikator yang terdiri dari pelayanan, kelengkapan produk, dan fasilitas berpengaruh positif dalam meningkatkan tingkat kepuasan konsumen yang merupakan para pengunjung Plaza Millenium. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil persamaan regresi yang telah diuji didalam penelitian ini, yang


(21)

dapat disimpulkan bahwa jika strategi pemasaran one stop shopping ditingkatkan, maka kepuasan konsumen akan meningkat.

Meilinda Sari (2007) dengan judul penelitian “Analisis Strategi Strategi Pemasaran Jasa Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Pelanggan Di Rumah Makan Mie Ayam Jamur H. Mahmud S”.Dari hasil penelitian diketahui bahwa strategi pemasaran jasa yang dilakukan oleh pemilik rumah makan Mie Ayam Jamur H Mahmud S sangat berperan besar terhadap upaya peningkatan jumlah pelanggan usaha miliknya. Hasil tersebut diketahui melalui kuisioner yang telah dibagikan kepada konsumen.Namun, Pemilik rumah makan juga harus memperhatikan faktor Strategi pemasaran jasa untuk dapat meningkatkan jumlah pelanggan.

Jeane D Kaunang (2012) dengan judul penelitian “Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga Gula Aren di Kota Tomohon”. Dari hasil penelitian diperoleh strategi pemasaran industri rumah tangga gula aren di Kota Tomohon sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas produk dengan membuat kemasan yang higienes dan lebih menarik dari produk sejenis lainnya,

2. Penetapan harga yang berorientasi biaya,

3. Promosi dengan membuat brosur melalui kerjasama dengan dinas pariwisata dan perhotelan ataupun melakukan promosi melalui internet, 4. Membangun dan meningkatkan kerjasama kemitraan usaha dengan


(22)

5. Perluasan jaringan pemasaran dengan memanfaatkan jaringan teknologi informasi.

Pudjo Nugroho (2010) dengan judul penelitian “Strategi Pemasaran Usaha Risoles Bunda Bogor”. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Risoles Bunda Bogor dengan melakukan Strategi Perluasan Pasar. Rencana perluasan pasar sebagai langkah dalam mengembangkan usaha dilakukan dalam 2 tahap. Langkah – langkah dalam perluasan pasar ini diawali dengan melakukan kegiatan segmentasi pasar, target pasar dan memposisikannya agar produk yang ditawarkan diterima oleh konsumen. Meskipun termasuk kategori Usaha Mikro, Risoles Bunda membutuhkan rencana usaha yang meliputi kegiatan sebagai berikut : membuat ringkasan eksekutif, menyusun diskripsi perusahaan, menetapkan target pasar, kompetisi, menyusun rencana pemasaran dan penjualan, operasional, struktur manajemen, perkembangan masa depan dan keuangan. Setelah penyusunan rencana usaha maka hasil dari analisa kelayakan usaha tersebut adalah sebagai dasar pengembangan usaha dimasa akan datang. Kesimpulan dari analisa tersebut merupakan tolok ukur atas keberhasilan usaha.

Berdasarkan uraian diatas, penulis akhirnya tertarik untuk mengetahui dan melakukan penelitian dengan judul: “Strategi Pemasaran melalui Media Sosial “INSTAGRAM” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry96Bakery)”


(23)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian, yaitu “Apakah ada pengaruh positif dan signifikan antara Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen Pada home industry “96 Bakery?”

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah yang diteliti adalah melihat strategi pemasaran melalui media sosial terhadap produk 96Bakery dengan menggunakan indikator Strategi pemasaran (marketing mix) dan model A.I.D.A (Attention, Interest, Desire, Action).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan salah satu upaya untuk mengetahui apa saja yang ingin dicapai oleh penulis. Adapun yang menjadi tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini, adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan antara Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen pada home industry “96 Bakery”

2. Menganalisis bagaimana strategi pemasaran produk home industry

melalui media sosial “Instagram” dalam meningkatkan jumlah konsumen pada “96Bakery”


(24)

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, yaitu dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh serta memperdalam pengetahuan mengenai strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen.

2. Bagi 96Bakery, yaitu dapat menjadi bahan masukan yang berguna bagi pemilik 96Bakery dalam mengembangkan strategi pemasaran produknya melalui media sosial, sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumennya.

3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU, yaitu sebagai rujukan dan bahan referensi bagi pembaca maupun penelitian selanjutnya terhadap mahasiswa/i FISIP USU, khususnya mahasiswa/i Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU.


(25)

BAB II

KERANGKA TEORI

Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui verifikasi, tetapi berbeda dengan hipotesis ( Basri , 2008: 77) . Teori juga disebut kerangka referensi atau skema pemikiran. Dalam pengertian lebih luas, teori adalah suatu perangkat kaidah yang memandu peneliti dalam penelitian dan menyusun bahan-bahan (data, bukti) yang diperolehnya dari analisis sumber dan juga mengevaluasi hasil penemuannya.

2.1 Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial 2.1.1 Pengertian Strategi

Strategi adalah pola, metode, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini (Kenneth Andrew, 2004: 6).

Menurut Hamel dan Prahalad (2008: 31), Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core


(26)

competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Sedangkan menurut Alfred Chandler (2004: 6), Strategi adalah sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.

Dari beberapa pengertian strategi tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah cara bagaimana suatu usaha bisnis untuk mencapai tujuan utama yang ingin dicapai berdasarkan kondisi kebutuhan dari bisnis tersebut.

2.1.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh suatu usaha bisnis, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dalam upaya untuk menjalankan usaha bisnis yang dimiliki. Herman Kertawijaya (2004: 7) mendefinisikan pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya.

Menurut William J. Stanton (2004: 11) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.


(27)

Sedangkan menurut Basu Swada dan Irawan (2004: 11) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.

Dari beberapa pengertian pemasaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem yang menjadi penggerak utama terhadap setiap kegiatan usaha bisnis hingga mencapai kepada keberhasilan ataupun tujuan utama dari bisnis tersebut. Tujuan utama pemasaran adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan. Ketika konsumen merasa kebutuhannya telah terpenuhi, maka konsumen akan memiliki keinginan untuk membeli kembali barang tersebut dan menceritakan kembali kepada orang lain tentang manfaat dan kelebihan produk tersebut. Dengan adanya pemasaran, diharapkan dapat mempertahankan kelangsungan suatu usaha bisnis, berkembang dalam usaha untuk mencapai laba semaksimal mungkin.

2.1.3 Pengertian Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial

Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan bahwa unit bisnis akan mencapai sasaran pemasaran. Menurut Fredy Rangkuti (2004: 6), dalam bukunya Creating Effective Marketing Plan

menjelaskan bahwa strategi pemasaran merupakan cerminan pemikiran terbaik perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan


(28)

memanfaatkan potensi sumber daya manusia pada pasar yang paling menguntungkan.

Strategi pemasaran berusaha mencari untuk memberikan kepada konsumen nilai lebih dibandingkan dengan pesaingnya, namun masih mampu mendatangkan keuntungan. Konsep strategi pemasaran sangat sederhana, dimulai dengan adanya suatu analisis pasar yang dimasuki oleh perusahaan ataupun usaha bisnis.

Strategi pemasaran melalui media sosial merupakan suatu konsep pemasaran dimana penggunaan media sosial seperti facebook, twitter, instagram maupun media sosial lain menjadi sarana utama bagi para usahawan untuk memasarkan barang maupun jasa. Strategi ini mulai berkembang ditengah semakin banyaknya media sosial yang hadir dalam perkembangan teknologi dan gadget yang ada. Selain itu, media sosial memiliki beberapa manfaat dalam upaya pemasaran bisnis, seperti murahnya biaya produksi, prospek pemasaran menjadi lebih luas karena tidak terbatasnya pengunjung dalam media sosial hingga terbentuknya loyalitas konsumen yang membuat media sosial menjadi menarik bagi para pebisnis pada saat ini.

2.1.4 Indikator Dalam Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial

Strategi pemasaran atau yang disebut juga sebagai marketing mix

merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Strategi pemasaran juga dapat didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang


(29)

diinginkan dalam pasar sasaran. Dalam hal ini, Strategi pemasaran atapun

marketing mix digunakan sebagai indikator dalam strategi pemasaran melalui media sosial Instagram.

Strategi pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Terdapat empat indikator dalam Strategi pemasaran, antara lain :Product (produk), Price (harga),

Place (tempat / distribusi) dan Promotion (promosi) dan dikenal sebagai “empat P”.

Gambar 2.1

Marketing Mix/Strategi pemasaran

Sumber : Philip Kotler dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi


(30)

1. Product (produk)

Product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Ada tiga tingkatan dalam perencanaan produk : 1. Produk inti

Produk inti terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen ketiak mereka membeli suatu produk.

2. Produk aktual

Produk aktual memiliki lima karakteristik, yaitu tingkat mutu, sifat, desain, nama merek dan kemasan.

3. Produk Tambahan

Produk tambahan merupakan tambahan service dan manfaat bagi konsumen yang diberikan disekitar produk inti dan produk aktual.

2. Price (harga)

Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Harga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembelian pembeli.Harga merupakan satu-satunya elemen


(31)

dari Strategi pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lain mewakili biaya.

3. Place (tempat/distribusi)

Place merupakan tempat dimana dilakukan semua kegiatan yang terjadi dalam mentrasfer barang dan menyediakan barang yang nantinya akan menjadi sasaran konsumen.

4. Promotion (promosi)

Promotion merupakan suatu aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk calon pelanggan untuk membeli produk tersebut.Promosi memiliki kontribusi dalam membangun kesadaran terhadap konsumen atas keunggulan suatu produk.

Promosi memiliki beberapa elemen yang disebut dengan Promotion Mix,antara lain:

a. Penjualan perorangan (personal selling), b. Pemasaran langsung

c. Periklanan (advertising), d. Publisitas (publicity), dan

e. Promosi penjualan (sales promotion).

2.2 Meningkatkan Jumlah Konsumen

Konsumen adalah setiap orang yang menggunakan barang atau jasa yang tersedia di dalam masyarakat, baik penggunaannya bagi kepentingan diri sendiri


(32)

maupun kepada orang lain. Tujuan utama dari konsumen adalah untuk memaksimumkan kepuasan total (total satisfaction). Dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen, perlu adanya indikator yang mengukur terjadinya peningkatan jumlah konsumen terhadap suatu produk. Model A.I.D.A merupakan tahapan proses penjualan dalam model konsep pemasaran modern yang dapat diterapkan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.

2.2.1 Model AIDA

AIDA adalah singkatan sederhana yang telah dibuat sebagai pengingat dari empat tahapan proses penjualan. AIDA singkatan dari Attention, Interest, Desire

dan Action. Dalam komunikasi pemasaran perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi pemasaran yang akan dilakukan. AIDA merupakan sebuah konsep dimana dalam sebuah pemasaran sangatlah memegang peranan penting.

Attention Interest Desire Action

Gambar 2.2 Model AIDA

Sumber : Philip Kotler dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ke-12 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.


(33)

1. Attention

Dalam attention, seorang pemasar harus mampu membuat sebuah media informasi memiliki daya tarik bagi konsumen. Membuat suatu pernyataan yang mengungkap perhatian orang, membuat kata atau gambar yang powerful yang bisa menarik perhatian hingga orang berhenti dan memperhatikan isi pesan berikutnya. Kotler & Amstrong (2001:116) mengemukakan bahwasanya daya tarik (attention) harus mempunyai tiga sifat:

1. Harus bermakna (meaningful), menunjukkan manfaat-manfaat yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik bagi konsumen,

2. Pesan harus dapat dipercaya (believable), konsumen percaya bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam pesan,

3. Distinctive, bahwa pesan iklan lebih baik dibanding iklan merek pesaing.

2. Interest

Interest adalah langkah setelah seorang pemasar mampu membuat sebuah media informasi tersebut memiliki daya tarik bagi konsumen, seorang pemasar harus memikirkan sebuah media informasi agar dapat mengandung minat bagi calon pelanggan atau konsumennya tersebut. Cara


(34)

yang baik adalah dengan menjelaskan fitur dan manfaat. Tidak hanya memberikan fakta dan fitur saja dan merasa calon konsumen akan berpikir sendiri manfaat yang akan di dapat, tetapi menjelaskan dengan sejelasnya mengenai manfaat dan keuntungannya untuk meningkatkan interst. Assael (2002:60) menjelaskan mengenai Interest yaitu munculnya minat beli konsumen tertarik terhadap objek yang dikenalkan oleh suatu pemasar. 3. Desire

Desire memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini pemasar harus jeli atau pintar membaca target atau konsumen. Langkah ini untuk membuktikan bahwa seorang pemasar mampu memberikan solusi yang tepat dalam melakukan sebuah keputusan bagi konsumen. Dalam tahap ini pengunjung telah mempunyai motivasi untuk memiliki produk. Sampai pada tahap ini, seorang pemasar telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh. Namun demikian timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keraguan, benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya.

4. Action

Dalam tahapan yang paling pusat ini, seorang pemasar sudah mengarah pada tindakan untuk membeli. Dalam tahapan action ini menjelaskan langkah apa yang dilakukan oleh seorang pemasar dalam


(35)

menginginkan untuk calon konsumen melakukan keputusan untuk membeli. Dalam tindakan action ini, salah satu upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari proses itu juga dengan memilih kata yang tepat agar calon pembeli atau target melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus digunakan kata yang meyakinkan agar calon pembeli bergerak.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana suatu variabel memiliki hubungan atau keterkaitan dengan variabel lain.

Pendekatan kuantitatif merupakan suatu penelitian yang didasari oleh ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur, menggunakan logika matematika dan membuat generalisasi atas rerata. Penelitian Kuantitatif menekankan analisisnya pada data – data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 96Bakery Jl. Wajir No.2E Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah wilayah penelitian ( Juliandi, 2013: 54). Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah konsumen yang telah membeli produk 96Bakery dan juga pengunjung pada instagram dari akun “@arlenenatasha” dan juga akun


(37)

“@96Bakery”. Dari hasil pra penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap Arlene Natasha selaku pemilik 96Bakery, bahwa jumlah konsumen yang membeli brownies pada 96Bakery mencapai 60-80 pembeli setiap bulannya dengan pemesanan rasa brownies yang berbeda-beda. Dari data tersebut, peneliti mengambil sebanyak 80 responden dari konsumen 96Bakery.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah wakil – wakil dari populasi (Juliandi, 2013: 54). Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik penelitian populasi, dikarenakan total responden dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka digunakan keseluruhan total populasi dalam penelitian ini. Oleh karena itu, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 80 responden. Sampel tersebut merupakan konsumen dan pengunjung instagram dari 96Bakery dan Arlene Natasha yang lebih dominan terhadap kalangan pelajar/mahasiswa perempuan yang berusia sekitar 17-21 tahun, serta beberapa dari kalangan orang tua/dewasa.

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan, kesimpulan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah dirumuskan di dalam rumusan masalah sebelumnya (Juliandi, 2013:122). Dengan demikian hipotesis relevan dengan rumusan masalah, yakni jawaban sementara terhadap hal-hal yang dipertanyakan dalam rumusan masalah.


(38)

Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara Pemasaran produk home industri melalui media sosial Instagram dalam meningkatkan jumlah konsumen.

Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan antara Pemasaran produk home industri melalui media sosial Instagram dalam meningkatkan jumlah konsumen.

3.5 Defenisi Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang digunakan dalam menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian yang pada umumnya dinyatakan dalam suatu istilah atau rangkaian kata. Untuk mendapatkan masalah yang jelas dari setiap konsep maka penulis mengemukakan defenisi konsep penelitian yaitu:

1. Variabel bebas (X) Strategi pemasaran melalui media sosial.

Dalam Variabel X yaitu strategi pemasaran, peneliti menggunakan

marketing mix 4P sebagai indikator variabel X. 4P tersebut, antara lain: a. Product (X1)

segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.


(39)

b. Price (X2)

jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

c. Place (X3)

tempat dimana dilakukan semua kegiatan yang terjadi dalam proses transaksi jual beli antara penjual dan konsumen.

d. Promotion (X4)

aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk calon konsumen untuk membeli produk tersebut.

2. Variabel terikat (Y) Meningkatkan jumlah konsumen.

Dalam Variabel Y yaitu meningkatkan jumlah konsumen, peneliti menggunakan teknik AIDA sebagai indikator variabel Y. Teknik AIDA tersebut, antara lain:

a. Attention

Tindakan yang mampu membuat sebuah media informasi memiliki daya tarik bagi konsumen. Attention merupakan langkah awal yang dilakukan oleh pemasar dalam upaya untuk menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk yang dijual

b. Interest

Sebuah media informasi yang dapat mengandung minat bagi calon konsumen tersebut. Adanya upaya lebih yang dilakukan pemasar


(40)

dalam menambah ketertarikan minat calon konsumen untuk membeli produk tersebut.

c. Desire

Memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini pemasar harus jeli atau pintar membaca calon konsumen.

d. Action

Langkah yang dilakukan oleh seorang pemasar dalam menginginkan agar calon konsumen melakukan keputusan untuk membeli.

Gambar 3.1

Kerangka berpikir hubungan strategi pemasaran melalui media sosial “Instagram” dalam meningkatkan jumlah konsumen

1. Product (Produk) Menu Favorit

X1 Kualitas yang terjangkau

Cita rasa produk

2. Price (Harga) Harga yang terjangkau

X2 Harga sesuai dengan kualitas Meningkatkan

Harga yang bersaing dengan jumlah

produk lain konsumen

( Y )

3. Place Tempat yang nyaman

(Tempat/distribusi) Lokasi berada di pusat kota

X3 dan strategis

4. Promotion Pengenalan produk

(Promosi) Tingkat keaktifan dalam promosi X4 Media promosi yang digunakan


(41)

3.6 Definisi Operasional

Defenisi operasional merupakan penjelasan mengenai elemen-elemen yang akan diobservasi secara lebih singkat. Defenisi operasional dari kedua variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dengan kata lain, variabel bebas adalah sesuatu yang menjadi sebab terjadinya nilai pada variabel terikat (Juliandi, 2013:26). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran melalui media sosial (X) dengan menggunakan indikator – indikator sebagai berikut :

a. Product (Produk) b. Price (Harga)

c. Place (Tempat/distribusi) d. Promotion (Promosi)

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, terikat, tergantung oleh variabel lain yakni bebas. Variabel terikat umumnya menjadi perhatian utama oleh peneliti (Juliandi, 2013:26).Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah meningkatkan jumlah konsumen (Y), dengan menggunakan indikator – indikator sebagai berikut :


(42)

a. Attention b. Interest c. Desire d. Action

TABEL 3.1

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Ukur

Strategi pemasaran melalui media Sosial (X)

Konsep pemasaran dimana penggunaan media sosial seperti facebook, twitter, instagram maupun media sosial lain menjadi sarana utama bagi para usahawan untuk memasarkan barang maupun jasa.

1.Product (produk)

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

2.Price (harga)

Jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.


(43)

3.Place (tempat/distribusi)

Tempat dimana dilakukan semua kegiatan yang terjadi dalam mentrasfer barang dan menyediakan barang yang nantinya akan menjadi sasaran konsumen. 4.Promotion (promosi)

Suatu aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk calon konsumen untuk membeli produk tersebut.

Meningkatkan jumlah konsumen (Y)

Setiap orang yang menggunakan

barang atau jasa yang tersedia di dalam masyarakat, baik penggunaannya bagi kepentingan diri sendiri maupun kepada orang lain.

1. Attention

Tindakan yang mampu membuat sebuah media informasi memiliki daya tarik bagi konsumen.

2. Interest

memikirkan sebuah media informasi agar dapat mengandung minat bagi calon pelanggan atau konsumennya tersebut.


(44)

3. Desire

memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini pemasar harus jeli atau pintar membaca target atau konsumen.

4. Action

langkah apa yang dilakukan oleh seorang pemasar dalam menginginkan untuk calon konsumen melakukan keputusan untuk membeli.

3.7 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek penting dalam penelitian karena data inilah yang akan menjadi bahan analisis untuk mengetahui solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Pengumpulan data berdasarkan sumber data terbagi atas dua, yaitu :

1. Data primer yaitu data yang secara langsung dikumpulkan oleh peneliti dari responden atau melalui eksperimen sendiri. Data primer tersebut dilakukan dengan instrumen wawancara dan angket kuesioner.


(45)

Wawancara dilakukan langsung oleh peneliti kepada pemilik 96Bakery

yaitu Arlene Natasha berupa pertanyaan mengenai informasi dan sejarah online bakery shop 96Bakery serta informasi terhadap produk-produk dari 96Bakery sedangkan angket / kuesioner dibagikan kepada para pelanggan dan pembeli produk brownies maupun cake 96Bakery.

2. Data sekunder yaitu data yang tidak langsung yang dikumpulkan oleh peneliti seperti data yang berasal dari orang lain dan dokumen. Data sekunder tersebut dilakukan dengan instrument studi pustaka.

Data sekunder dikumpulkan melalui akun instagram @96Bakery serta akun instagram @arlenenatasha, juga beberapa dokumentasi foto yang dikumpulkan langsung melalui Arlene Natasha.

Pengumpulan data berdasarkan teknik pengumpulan data, antara lain : 1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dengan responden penelitian. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.


(46)

2. Angket / Kuisioner

Kuisiner merupakan pertanyaan ataupun pernyataan yang disusun peneliti untuk mendapatkan informasi guna memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti.

3. Studi pustaka

Mengumpulkan data yang diperlukan peneliti dari berbagai bentuk dokumentasi, seperti buku, jurnal, artikel di internet yang relevan dengan penelitian.

3.8 Teknik Pengumpulan Skor

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan skor yang digunakan adalah skala likert.Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Ada 4 jawaban yang terdapat dalam skala likert, yaitu Sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Bobot penilaian dalam setiap pernyataan adalah sebagai berikut : 1. Sangat setuju (SS) : skor 4

2. Setuju (S) : skor 3 3. Tidak Setuju (TS) : skor 2 4. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1


(47)

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Metode Uji Instrumen a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana perbedaan skor mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi menyangkut karakteristik yang akan diukur. (Gilbert, 2001: 439). Uji validitas dilakukan terhadap jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 responden dengan menggunakan SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 17.0.

b. Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian realibilias adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya (Juliandi, 2013: 83).Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.

Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha, dengan criteria sebagai berikut :

a. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang baik

b. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) < 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tidak baik.

Pengujian penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software


(48)

3.9.2 Metode Analisa Data 1. Pengujian asumsi klasik

Dalam pengujian asumsi klasik, digunakan dua metode pengujian yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen (Arif,1993). Model regresi yang baik adalah tidak korelasi antar variabel independen.Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat faktor inflasi harian (variance Inflasi Factor/ VIF) yang tidak melebihi 4 atau 5 (Hines dan Montgomery, 1990).Jika nilai VIF tidak melebihi 5, maka tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel independen.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi merupakan suatu model sistematis yang menggambarkan hubungan antar suatu variabel yang dipengaruhi (variabel y) dengan variabel yang mempengaruhi (variabel x).Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen


(49)

dengan variabel independen, digunakan rumus analisis regresi linear sederhana, yaitu :

Y = a + bx

Y = variabel jumlah konsumen

x = variabel strategi pemasaran melalui media sosial a dan b = koefisien – koefisien regresi

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah model regresi telah memenuhi syarat asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Uji T

Uji T dilakukan untuk menguji variabel bebas (x) apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Y) secara parsial. Model hipotesis yang digunakan :

1. Ho : b1 , b2 ≠ 0, artinya variabel bebas (X) yaitu strategi pemasaran melalui media sosial secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu meningkatkan jumlah konsumen.

2. Ha : b1 , b2 = 0, artinya variabel bebas (X) yaitu strategi pemasaran melalui media sosial secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu meningkatkan jumlah konsumen.


(50)

BAB IV ANALISIS DATA

4.1. Deskripsi Perusahaan

4.1.1 Gambaran umum “96Bakery

A. Sejarah umum home industry “96Bakery

Home industry 96Bakery merupakan toko Bakery yang memasarkan produknya hanya melalui media sosial Instagram (Online Bakery Shop).

96Bakery yang dimiliki langsung oleh Arlene Natasha resmi memulai usaha dengan nama 96Bakery pada awal Oktober 2013. Sebelum menamakan Bakery tersebut dengan nama 96Bakery, Arlene memulai usaha Bakery tersebut dengan nama “ninetysix Bakery”.

Sebenarnya usaha menjual brownies telah dia mulai sejak tahun 2012. Berawal dari kegemaran Arlene Natasha dan saudara perempuannya yaitu Arlia Roseline dalam membuat kue dan brownies, akhirnya mereka mencoba untuk mengetahui respon dari orang sekitar mereka atas brownies buatan mereka. Respon positif yang mereka terima dari teman, saudara dan rekan yang telah mencoba brownies mereka yang memutuskan Arlene untuk memulai usaha menjual brownies tersebut kepada masyarakat umum.

Arlene memulai usahanya dengan memberikan informasi kepada teman dan rekan sekitar atas usaha barunya. Pada Oktober 2013, Arlene


(51)

memutuskan untuk memulai mempublikasikan beberapa gambar hasil produksi browniesnya di akun instagram yang dia miliki. Ternyata respon yang dia terima dari instagram tersebut telah memberikan perkembangan yang pesat bagi usaha Bakery yang dimilikinya, bahkan sampai dipublikasikan oleh akun instagram kuliner yaitu @kulinermedan yang terkenal di kota Medan. Setiap orang yang membeli brownies dari

96Bakery rata-rata mempublikasikan foto browniesnya di akun instagram mereka dan tak lupa mencantumkan (hashtag) akun @arlenenatasha dan

@96Bakery pada foto tersebut, sehingga semakin hari brownies 96Bakery

semakin dikenal luas banyak orang.

Hingga kini, produk dari 96Bakery berjumlah 3 produk brownies, antara lain :

1. Chocolate Fudge Brownies 2. Cashew Brownies

3. Cream Cheese Brownies

Dan juga terdapat dua produk terbaru dari 96Bakery, yaitu Carrot Cake dan

Banana Cake.

Dikarenakan bahwa produk brownies dan cake dari 96Bakery ini adalah

home made, maka setiap pembeli yang ingin membeli brownies maupun cake dari

96Bakery harus mengorder 2 hari sebelum hari pembelian karena setiap produk yang dijual dari 96Bakery merupakan produk brownies dan cake “fresh from oven”, tanpa menggunakan tambahan bahan pengawet apapun sehingga keamanan


(52)

dan kehigienisan dari semua produk 96Bakery terjaga dengan sangat baik.

96Bakery tidak hanya menerima pesanan dari dalam kota Medan saja, namun

96Bakery ini telah dikenal sampai keluar kota Medan sehingga pemilik menyediakan jasa pengiriman produknya hingga keluar kota Medan.

4.2. Penyajian Data

Berikut akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 80 responden yang terdiri dari konsumen yang membeli produk brownies maupun cake dari 96Bakery. Penyajian data ini terdiri dari identitas responden dan variabel penelitian.

4.2.1 Karakteristik Responden

Data karekteristik responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia, status tingkat pendidikan serta pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Distribusi responden menurut jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, maka identitas responden dalam penelitian ini adalah pria dan wanita. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :


(53)

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No. Jenis kelamin Frekuensi (%)

1. Laki-laki 27 33.75%

2. Perempuan 53 66.25%

Jumlah 80 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian 2014

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah konsumen yang membeli produk brownies dan cake 96Bakery lebih banyak perempuan yaitu 53 (66.25%) orang dan laki-laki 27 (33.75%) orang. Hal ini terjadi karena pada umumnya yang lebih menyukai membeli brownies merupakan kalangan perempuan yang lebih gemar terhadap dunia kuliner bakery.

2. Karakteristik responden berdasarkan usia

Berdasarkan usia, maka mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 21-30 tahun. Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Umur Frekuensi (%)

1. 16-20 tahun 20 25%

2. 21-30 tahun 44 55%

3. 31-40 tahun 7 8.75%

4. > 41 tahun 9 11.25%

Jumlah 80 100%


(54)

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia diantara 16-20 tahun berjumlah 20 orang (25%), 21-30 tahun berjumlah 44 orang (55%), yang berusia diantara 31-40 tahun berjumlah 7 orang (8.75%), dan yang berusia > 41 tahun berjumlah 9 orang (11.25%). Umur yang lebih dominan yaitu usia 21-30 tahun dikarenakan di usia ini merupakan kalangan yang lebih aktif dalam perkembangan kuliner dan teknologi gadget dan media sosial, sehingga mereka mengetahui produk 96Bakery dan akhirnya membeli brownies maupun cake dari

96Bakery.

3. Karakteristik responden berdasarkan Status Tingkat Pendidikan

Berdasarkan pendidikan, konsumen yang membeli berdasarkan status tingkat pendidikan dominan oleh lulusan SMU. Hal ini ditunjukkan dengan data – data sebagai berikut :

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tingkat Pendidikan No Status tingkat pendidikan Frekuensi (%)

1. SD 0 0%

2. SMP 9 11.25%

3. SMU 52 65%

4. Sarjana 19 23.75%

Total 80 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian 2014


(55)

52 orang (65%) dan Sarjana sebanyak 19 orang (23,75%). Responden yang melakukan pembelian terhadap produk brownies dan cake 96Bakery lebih dominan kepada lulusan SMU dibandingkan dengan lulusan SMP maupun sarjana. Hal ini dikarenakan pada kalangan lulusan SMU yang dominan terhadap kalangan mahasiswa/i, mereka merupakan kalangan pengguna aktif dalam menggunakan media sosial instagram dan juga aktif dalam mengikuti perkembangan media dan informasi, termasuk kuliner di kota Medan melalui instagram.

4. Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan, konsumen yang membeli berdasarkan pekerjaan di domisili oleh pelajar/mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan data-data sebagai berikut :

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi (%)

1. Pelajar / Mahasiswa 49 61.25%

2. PNS 9 11.25%

3. Wiraswasta 14 17.5%

4. Lainnya,…. 8 10%

Total 80 100%


(56)

Berikut ju dalam ben

Sumber : D

Dari pembelian berjumlah berjumlah tangga. R cake 96Ba

masih dud mayoritas Data tingkat pe karakterist kepada m target pas dan cake b

uga ditampil ntuk diagram

Diolah oleh

i tabel 4.4 n responden h 9 orang (1 h 8orang (1 Responden y

akery di do duk dibang kalangan p a tersebut endidikan y tik data ter mahasiswa/i

sar yang do buatannya.

11.2 17.5

Diagra

lkan hasil d m, sebagai b

h peneliti, ta

dapat dilih n pelajar/m 1,25%), wi 10%) yang yang melak misili oleh gku sekolah pelajar dan m

juga memi yang lebih rsebut, lulu merupakan ominan oleh 5% 0% 10%

am Karakter

data karakter berikut:

ahun 2014

hat jumlah k mahasiswa

iraswasta be terdiri dar kukan pemb

pelajar/ma h dan umum

mahasiswa. iliki hubun h dominan usan SMU y n pengguna h 96Bakery

61.25%

ristik Respo Pekerjaan

ristik respon

konsumen y berjumlah erjumlah 14 ri pegawai, belian terha hasiswa kar mnya pengg ngan denga terhadap l yang pada a aktif med

y dalam me onden Berd n Pel PN Wi Lai nden berdas yang melak 49 orang 4 orang (17,

, freelance adap produ rena pemili guna instag

an data ber lulusan SM umumnya ia sosial da masarkan p asarkan 

ajar / Mahasi

S raswasta nnya,…. sarkan peke kukan kepu (61.25%), ,5%) dan la dan ibu r uk brownies

ik dari 96B

gram merup

rdasarkan MU. Dari k

lebih cend an juga me produk brow swa erjaan utusan PNS ainnya rumah s dan akery pakan status kedua erung enjadi wnies


(57)

4.2.2 A. P 1. Jawab disukai da

Berd membeli p data sebag

Tab

Sumber : K

Sumber : D

2 Analisis P Penjelasan R

an Respon ari 96Bake

dasarkan pr produk Cho

gai berikut : el 4.5 Kara

No Nam 1. Cho

2. Cas

3. Cre

4. Car

5. Ban

Jum Kuesioner P Diolah oleh 2 9, D Penjelasan Responden nden Berda ery roduk yang ocolate Fud akteristik R ma Produk ocolate Fud shew Brown eam Cheese rrot Cake nana Cake mlah Penelitian 2

h peneliti, ta

18,2 26,2%

,52% 9,52%

Diagram 4.1

n Responde n Atas Vari

asarkan Pr

g tersedia d

dge Brown Responden dge Brownie nies e Brownies 2014 ahun 2014 37,3% 25%

1 Pembelia

n Atas Inst iabel Strate roduk bro

di 96Bakery ies. Hal ini

Berdasark Freku

es 47 23 33 11 12 126

n Produk 9

chocola brownie

cashew 

cream c

brownie

carrot c

trumen Var egi Pemasa

wnies / ca

y, konsumen i ditunjukk kan Produk ensi (%) 37.3 18.2 26.2 8.73 9.52 100 6Bakery

te fudge

es brownies heese es ake riabel aran ake yang p

n lebih dom kan dengan

k 96Bakery

) 30% 25% 20% 3% 2% 0% paling minan


(58)

data-Dari tabel dan diagram 4.1 dapat dilihat bahwa responden yang membeli

Chocolate Fudge Brownies berjumlah 47 orang (37.30%), yang membeli Cashew Brownies berjumlah 23 orang (18.25%), yang membeli Cream Cheese Brownies

berjumlah 33 orang (26.20%), yang membeli Carrot Cake berjumlah 11 orang (8.73%) dan yang membeli Banana Cake berjumlah 12 orang (9.52%). Setiap menu dari 96Bakery memiliki keunggulannya masing-masing. Cream Cheese Brownies menjadi menu yang paling disukai nomor dua karena rasa cream keju yang sangat khas dan menyatu dengan tekstur coklat brownies ketika dimakan, membuat para penikmat keju dan brownies sangat menyukai Cream Cheese Brownies buatan 96Bakery.

Sedangkan, Chocolate Fudge Brownies menjadi brownies yang paling disukai dan paling sering dibeli karena dari segi harganya yang cukup terjangkau dibandingkan dengan produk brownies lainnya. Selain dari segi harga yang lebih terjangkau dari menu yang lain, rasa coklat yang dimiliki Chocolate Fudge Brownies ini tidak terlalu manis seperti brownies pada umumnya, kemudian tekstur dari brownies dan rasa coklatnya yang pas di mulut para penikmat brownies sehingga menjadi daya tarik utama para pembeli konsumen 96Bakery.

Menu Carrot Cake dan Banana Cake merupakan dua menu baru yang dipasarkan oleh 96Bakery. Walaupun baru, kedua menu tersebut juga memiliki keunggulan cita rasa cake yang khas dan juga disukai oleh konsumen 96Bakery,

sehingga dapat menyeimbaingi kualitas ketiga brownies yang lebih dahulu telah dipasarkan dan disukai oleh para konsumen 96Bakery.


(59)

2. Jawaba brownies

Diagram

Sumber : K Penj responden responden sebanyak orang (3.7 Prod mendapatk atau kebu memiliki k cake dibua dibuat den an Respon terjamin d m 4.2 Jawab

“K

Kuesioner P jelasan dia n lebih dom n yang mem

10 orang ( 75%).

duk merup kan perhatia utuhan. Pro

kualitas yan at dan diaw ngan bahan Frekuens 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Diag den Berda dan higienis ban Respon Kualitas bro Penelitian 2 agram jawa minan mem milih sangat (12,5%), da pakan sega an, dibeli, d oduk brown ng terjamin wasi langsun - bahan yan

Sangat Setuju si 33 gram Produ sarkan Per s” nden Berda ownies terj 2014 aban respo milih setuju setuju seba an yang me

ala sesuatu dikonsumsi nies dan c dan higieni ng oleh Arle ng berkualit

Setuju 34

uk “Kualit dan higie

rnyataan T

sarkan Per jamin dan h

onden di u yaitu seb anyak 33 or emilih sang

u yang dit dan yang d cake yang is, karena se ene Natasha tas dan terja

u Tidak Se

10

as brownie enis”

Tentang Pr

rnyataan T higienis”

atas dapat banyak 34 rang (42,25% gat tidak se

tawarkan k dapat memu

diproduksi emua pesan a sesuai den amin kebers etuju Sanga Set 3 es terjamin roduk “Ku Tentang Pro

t dilihat b orang (42 %) , tidak s etuju sebany

ke pasar u uaskan kein

oleh 96B

nan brownie ngan ordera sihannya.

at Tidak

tuju 3 n alitas oduk bahwa 2,5%), setuju yak 3 untuk nginan akery es dan n dan


(60)

3. Jawab yang ada Diagram “Rasa

Sumber : K Penj memilih s sebanyak memilih s Prod diproduks terkandun dibanding pendapat p ban Respon pada brow m 4.3 Jawab

a yang ada

Kuesioner P jelasan resp setuju yaitu

27 orang (3 angat tidak duk dari 9

i secara hom

ng pada br gkan dengan para konsum Frekue 1 1 2 2 3 3 4 Diag nden Berd wnies dan ca ban Respon

pada brow

Penelitian 2 ponden di a u sebanyak 33,75%) , ti setuju seba

96Bakery me made da

ownies dan n brownies men yang m

Sangat Setuju ensi 27 0 5 0 5 0 5 0 5 0

gram Produ dan cake m

dasarkan P ake memili nden Berda wnies dan ca

2014 atas dapat d k 36 orang idak setuju anyak 3 oran

merupakan an fresh fro

n cake 96B

s lain. Dat menyukai ra

t

u Setuju

36

k “Rasa yan memiliki cita

Pernyataan iki cita rasa

sarkan Per ake memili dilihat bahw (45%), ya sebanyak 1 ng (3.75%). n produk b

om the oven Bakery me ta responde sa coklat ya

u Tidak Se

14

ng ada pada a rasa terse

n Tentang a tersendir rnyataan T iki cita rasa

wa responden ang memili 14 orang (1

.

brownies d

. Oleh karen emiliki cita en ini juga ang ada pad

etuju Sang

Tidak Se

3

a brownies  endiri”

Produk “ ri”

Tentang Pro a tersendir

en lebih dom ih sangat s

7,5%), dan

dan cake ena itu, rasa a rasa terse a didukung da brownies gat etuju “Rasa oduk i” minan setuju yang yang yang endiri oleh yang


(61)

tidak terla yang dimi 4. Jawab “Harga y Di Pr

Sumber : K Penj memilih s setuju seb yang mem Pric manfaat m pada prod alu manis, iliki oleh pro

ban Respon ang ditawa iagram 4.4 rice (Harga Kuesioner P jelasan resp setuju yaitu banyak 16 o milih sangat

e (harga) memiliki ata duk 96Baker

Frek D namun pas oduk brown nden Berd arkan terja Jawaban R a) “Harga y

Penelitian 2 ponden di a u sebanyak orang (20% tidak setuju adalah jum au menggun

ry antara lai

San Set uensi 16 0 10 20 30 40 50 60

Diagram Pri ter

s ketika dim nies yang di

dasarkan P angkau oleh

Responden yang ditaw

2014 atas dapat d

48 orang ( %) , tidak se

u sebanyak mlah nilai nakan produ

in: Chocola

gat

uju Se

6 4

ce (Harga)  rjangkau ol

makan sehin iproduksi 9

Pernyataan h konsumen n Berdasark warkan terj dilihat bahw 60%) respo etuju sebany

5 orang (6,2 yang diper uk atau jasa

ate Fudge B

etuju Tida

48

“Harga yan eh konsum

ngga menja 96Bakery. n Tentang n” kan Pernya angkau ole wa responden onden yang yak 11 oran 25%). rtukarkan k a. Harga bro

rownies seh

ak Setuju San

11

g ditawarka men”

adi nilai ta

Price (H

ataan Tenta eh konsume

en lebih dom g memilih s ang (6,25%)

konsumen u ownies dan harga Rp.55

ngat Tidak

Setuju 5 an  ambah arga) ang en” minan sangat ), dan untuk n cake 5.000,


(62)

Cashew B Rp.75.000 oleh kons harga brow 5. Jawab “Harga y Tab

Sumber : K Penj memilih s setuju seb yang mem Kua Hal terseb

Brownies Rp 0 dan Banan

sumen kare wnies yang

ban Respon ang ditawa bel 4.5 Jaw (Harga)

Kuesioner P jelasan resp

etuju yaitu banyak 27 o milih sangat

alitas yang d but dapat d

Frek

D

p.65.000, C na Cake seh ena harga b dipasarkan

nden Berd arkan sesua waban Resp

) “Harga y

Penelitian 2 ponden di a sebanyak 3 orang (30% tidak setuju diberikan ol iketahui de San Set uensi 27 0 10 20 30 40

Diagram Pri s

Cream Chee

harga Rp.85 brownies y

oleh penjua

dasarkan P ai dengan k

onden Ber yang ditawa

2014 atas dapat d

7 orang (46 %) , tidak se u sebanyak

leh semua p engan cita r

gat

uju Se

7 3

ce (Harga)  sesuai deng

ese Browni 5.000. Harg yang ditawa al brownies Pernyataan kualitas” dasarkan P arkan sesua dilihat bahw 6.25%) resp etuju sebany

2 orang (2.5 produk dari rasa khas y

etuju Tida

37

“Harga yan gan kualitas

es Rp.85.00 ga tersebut m

arkan masih s panggang l

n Tentang

Pernyataan ai dengan k

wa responden ponden yang

yak 14 oran 5%).

i 96Bakery

ang dimilik

ak Setuju San

14

g ditawarka s”

00, Carrot

masih terjan h sesuai de

lainnya.

Price (H

n Tentang P kualitas”

en lebih dom g memilih s ang (17.5%)

sangat terj ki oleh brow

ngat Tidak

Setuju 2 an  Cake ngkau engan arga) Price minan sangat ), dan amin. wnies


(1)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .011a .000 -.013 2.895

a. Predictors: (Constant), StrategiPemasaran_X b. Dependent Variable: MeningkatkanJlhKonsumen_Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .074 1 .074 .009 .926a

Residual 653.726 78 8.381

Total 653.800 79

a. Predictors: (Constant), StrategiPemasaran_X b. Dependent Variable: MeningkatkanJlhKonsumen_Y

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.754 2.118 6.022 .000

StrategiPemasaran _X

.007 .078 .011 .094 .926 1.000 1.000

a. Dependent Variable: MeningkatkanJlhKonsumen_Y

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

StrategiPemasara n_X

1 1 1.988 1.000 .01 .01


(2)

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

StrategiPemasara n_X

1 1 1.988 1.000 .01 .01

2 .012 13.009 .99 .99

a. Dependent Variable: MeningkatkanJlhKonsumen_Y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 12.86 13.02 12.95 .031 80

Std. Predicted Value -2.824 2.218 .000 1.000 80

Standard Error of Predicted Value

.324 .975 .435 .142 80

Adjusted Predicted Value 12.73 13.36 12.96 .103 80

Residual -4.996 7.041 .000 2.877 80

Std. Residual -1.726 2.432 .000 .994 80

Stud. Residual -1.762 2.452 -.001 1.006 80

Deleted Residual -5.209 7.171 -.009 2.951 80

Stud. Deleted Residual -1.787 2.536 .000 1.016 80

Mahal. Distance .003 7.975 .988 1.520 80

Cook's Distance .000 .129 .013 .022 80

Centered Leverage Value .000 .101 .012 .019 80

a. Dependent Variable: MeningkatkanJlhKonsumen_Y

Charts


(3)

(4)

Casewise DDiagnosticsa

 


(5)

Case Number Std. Residual VAR_Y Predicted Value Residual

dimens ion0

1 2.427 20.00 12.9737 7.02626

2 2.432 20.00 12.9591 7.04093

3 1.068 16.00 12.9077 3.09226

4 .370 14.00 12.9297 1.07026

5 1.061 16.00 12.9297 3.07026

6 1.043 16.00 12.9811 3.01893

7 1.388 17.00 12.9811 4.01893

8 -.306 12.00 12.8857 -.88574

9 .022 13.00 12.9371 .06292

10 -.349 12.00 13.0104 -1.01041

11 -.659 11.00 12.9077 -1.90774

12 -1.355 9.00 12.9224 -3.92241

13 -1.388 9.00 13.0177 -4.01774

14 -.331 12.00 12.9591 -.95907

15 -1.357 9.00 12.9297 -3.92974

16 -1.726 8.00 12.9957 -4.99574

17 -1.360 9.00 12.9371 -3.93708

18 -.324 12.00 12.9371 -.93708

19 1.048 16.00 12.9664 3.03359

20 1.751 18.00 12.9297 5.07026

21 -.329 12.00 12.9517 -.95174

22 .034 13.00 12.9004 .09959

23 .019 13.00 12.9444 .05559

24 .354 14.00 12.9737 1.02626

25 .342 14.00 13.0104 .98959

26 .012 13.00 12.9664 .03359

27 .365 14.00 12.9444 1.05559

28 -1.012 10.00 12.9297 -2.92974

29 -.321 12.00 12.9297 -.92974

30 1.058 16.00 12.9371 3.06292

31 1.048 16.00 12.9664 3.03359

32 .718 15.00 12.9224 2.07759

33 .715 15.00 12.9297 2.07026

34 .367 14.00 12.9371 1.06292

35 .007 13.00 12.9811 .01893

36 .019 13.00 12.9444 .05559

37 -1.708 8.00 12.9444 -4.94441

38 -.677 11.00 12.9591 -1.95907

39 -.677 11.00 12.9591 -1.95907


(6)

41 .718 15.00 12.9224 2.07759

42 .697 15.00 12.9811 2.01893

43 1.055 16.00 12.9444 3.05559

44 1.045 16.00 12.9737 3.02626

45 -1.708 8.00 12.9444 -4.94441

46 -1.368 9.00 12.9591 -3.95907

47 -.672 11.00 12.9444 -1.94441

48 -1.017 10.00 12.9444 -2.94441

49 .022 13.00 12.9371 .06292

50 .037 13.00 12.8931 .10692

51 -.352 12.00 13.0177 -1.01774

52 -.329 12.00 12.9517 -.95174

53 -1.365 9.00 12.9517 -3.95174

54 -1.710 8.00 12.9517 -4.95174

55 -1.388 9.00 13.0177 -4.01774

56 -1.025 10.00 12.9664 -2.96641

57 -.319 12.00 12.9224 -.92241

58 .012 13.00 12.9664 .03359

59 .367 14.00 12.9371 1.06292

60 -.319 12.00 12.9224 -.92241

61 1.048 16.00 12.9664 3.03359

62 1.751 18.00 12.9297 5.07026

63 -.326 12.00 12.9444 -.94441

64 -.341 12.00 12.9884 -.98841

65 -.687 11.00 12.9884 -1.98841

66 .720 15.00 12.9151 2.08492

67 1.045 16.00 12.9737 3.02626

68 1.048 16.00 12.9664 3.03359

69 1.736 18.00 12.9737 5.02626

70 1.386 17.00 12.9884 4.01159

71 -1.335 9.00 12.8637 -3.86374

72 -1.362 9.00 12.9444 -3.94441

73 -.677 11.00 12.9591 -1.95907

74 -1.025 10.00 12.9664 -2.96641

75 -.326 12.00 12.9444 -.94441

76 .019 13.00 12.9444 .05559

77 .362 14.00 12.9517 1.04826

78 .375 14.00 12.9151 1.08492

79 .730 15.00 12.8857 2.11426

80 -.336 12.00 12.9737 -.97374

a. Dependent Variable: VAR_Y


Dokumen yang terkait

Strategi Promosi Online Shop pada Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan Penjualan

1 8 22

STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN USAHA CAKE MELALUI SOSIAL MEDIA INSTAGRAM PADA AKUN CAKE BY AMIZAHARAU

0 5 1

Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Mengenai Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram Dalam Meningkatkan Penjualan Produknya)

0 2 1

PENGARUH SIKAP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MELALUI INSTAGRAM (STUDI KASUS PADA KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI MELALUI SITUS INSTAGRAM)

10 69 94

STRATEGI PROMOSI INDIE BOOK CORNER DALAM PEMASARAN BUKU MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Promosi Indie Book Corner dalam Pemasaran Buku Melalui Media Sosial)

5 50 220

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen).

56 114 91

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRY “96BAKERY”)

0 0 29

BAB II KERANGKA TEORI - Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry “96 Bakery”)

0 0 11

STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL “INSTAGRAM” DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRI “96 BAKERY”) SKRIPSI

1 1 13

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)

0 0 16