Teknik Pengumpulan Skor Teknik Analisis Data .1 Metode Uji Instrumen Uji Validitas Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

2. Angket Kuisioner Kuisiner merupakan pertanyaan ataupun pernyataan yang disusun peneliti untuk mendapatkan informasi guna memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti. 3. Studi pustaka Mengumpulkan data yang diperlukan peneliti dari berbagai bentuk dokumentasi, seperti buku, jurnal, artikel di internet yang relevan dengan penelitian.

3.8 Teknik Pengumpulan Skor

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan skor yang digunakan adalah skala likert.Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Ada 4 jawaban yang terdapat dalam skala likert, yaitu Sangat setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Bobot penilaian dalam setiap pernyataan adalah sebagai berikut : 1. Sangat setuju SS : skor 4 2. Setuju S : skor 3 3. Tidak Setuju TS : skor 2 4. Sangat Tidak Setuju STS : skor 1 Universitas Sumatera Utara 3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana perbedaan skor mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi menyangkut karakteristik yang akan diukur. Gilbert, 2001: 439. Uji validitas dilakukan terhadap jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 responden dengan menggunakan SPSS Statistic Product and Service Solution versi 17.0.

b. Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian realibilias adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya Juliandi, 2013: 83.Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha, dengan criteria sebagai berikut : a. Jika nilai koefisien reliabilitas alpha 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang baik b. Jika nilai koefisien reliabilitas alpha 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tidak baik. Pengujian penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0.. Universitas Sumatera Utara

3.9.2 Metode Analisa Data 1. Pengujian asumsi klasik

Dalam pengujian asumsi klasik, digunakan dua metode pengujian yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Arif,1993. Model regresi yang baik adalah tidak korelasi antar variabel independen.Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat faktor inflasi harian variance Inflasi Factor VIF yang tidak melebihi 4 atau 5 Hines dan Montgomery, 1990.Jika nilai VIF tidak melebihi 5, maka tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel independen.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi merupakan suatu model sistematis yang menggambarkan hubungan antar suatu variabel yang dipengaruhi variabel y dengan variabel yang mempengaruhi variabel x.Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen Universitas Sumatera Utara dengan variabel independen, digunakan rumus analisis regresi linear sederhana, yaitu : Y = a + bx Y = variabel jumlah konsumen x = variabel strategi pemasaran melalui media sosial a dan b = koefisien – koefisien regresi

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah model regresi telah memenuhi syarat asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut : Uji T Uji T dilakukan untuk menguji variabel bebas x apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y secara parsial. Model hipotesis yang digunakan : 1. Ho : b1 , b2 ≠ 0, artinya variabel bebas X yaitu strategi pemasaran melalui media sosial secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu meningkatkan jumlah konsumen. 2. Ha : b1 , b2 = 0, artinya variabel bebas X yaitu strategi pemasaran melalui media sosial secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu meningkatkan jumlah konsumen. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA

4.1. Deskripsi Perusahaan 4.1.1 Gambaran umum “96Bakery”

A. Sejarah umum home industry “96Bakery”

Home industry 96Bakery merupakan toko Bakery yang memasarkan produknya hanya melalui media sosial Instagram Online Bakery Shop. 96Bakery yang dimiliki langsung oleh Arlene Natasha resmi memulai usaha dengan nama 96Bakery pada awal Oktober 2013. Sebelum menamakan Bakery tersebut dengan nama 96Bakery, Arlene memulai usaha Bakery tersebut dengan nama “ninetysix Bakery”. Sebenarnya usaha menjual brownies telah dia mulai sejak tahun 2012. Berawal dari kegemaran Arlene Natasha dan saudara perempuannya yaitu Arlia Roseline dalam membuat kue dan brownies, akhirnya mereka mencoba untuk mengetahui respon dari orang sekitar mereka atas brownies buatan mereka. Respon positif yang mereka terima dari teman, saudara dan rekan yang telah mencoba brownies mereka yang memutuskan Arlene untuk memulai usaha menjual brownies tersebut kepada masyarakat umum. Arlene memulai usahanya dengan memberikan informasi kepada teman dan rekan sekitar atas usaha barunya. Pada Oktober 2013, Arlene Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Strategi Promosi Online Shop pada Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan Penjualan

1 8 22

STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN USAHA CAKE MELALUI SOSIAL MEDIA INSTAGRAM PADA AKUN CAKE BY AMIZAHARAU

0 5 1

Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Mengenai Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram Dalam Meningkatkan Penjualan Produknya)

0 2 1

PENGARUH SIKAP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MELALUI INSTAGRAM (STUDI KASUS PADA KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI MELALUI SITUS INSTAGRAM)

10 69 94

STRATEGI PROMOSI INDIE BOOK CORNER DALAM PEMASARAN BUKU MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Promosi Indie Book Corner dalam Pemasaran Buku Melalui Media Sosial)

5 50 220

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen).

56 114 91

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRY “96BAKERY”)

0 0 29

BAB II KERANGKA TEORI - Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial “Instagram” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus Pada Home Industry “96 Bakery”)

0 0 11

STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL “INSTAGRAM” DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRI “96 BAKERY”) SKRIPSI

1 1 13

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)

0 0 16