Biaya RMS = Biaya Docking + Biaya Suku Cadang = Rp. 12.000.000 + Rp. 660.000
= Rp. 12.660.000
IV.5.8 Biaya gaji operator
Biaya gaji operator ini dihitungberdasarkan upah yang diterima oleh pegawai dikalikan jumlah pegawai yang bekerja, dalam hal ini jumlah pegawai
yang bekerja di angkutan penyeberangan hanya satu orang, yaitu operator.Upah yang diterima oleh operator selama sebulan sebesar Rp. 2.500.000.Jadi jumlah
biaya gaji selama setahun adalah sebesar Rp. 30.000.000.
IV.6 Analisa Perhitungan Tarif
Tarif jarak dihitung berdasarkan jarak lintasan yang dilalui, mulai dari pelabuhan pemberangkatan sampai dengan pelabuhan tujuan dikalikan dengan
tarif dasar, dalam penelitian ini dermaga pemberangkatan yang dimaksud adalah Dermaga Tanjung Sarang Elang dan dernaga tujuan adalah Dermaga Labuhan
Bilik, jarak antara kedua dermaga ini adalah 1800 meter. Formulasi yang digunakan untuk memperoleh tarif dasar adalah :
Tarif dasar = Biaya operasional tahun SUP tahun Total biaya operasional angkutan penyeberangan pada daerah penelitian
dapat dilihat pada tabel IV.12 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.12 Rekapitulasi Biaya Operasional
N0 KLASIFIKASI BIAYA
JUMLAH A
BIAYA OPERASI LANGSUNG 1
Biaya Tetap 1 Biaya penyusutan
Rp. 5.250.000 2 Biaya bunga Modal
Rp. 4.290.000 3 Biaya asuransi
Rp. 1.125.000 2
Biaya tidak tetap 1 Biaya bahan bakar minyak
Rp. 79.794.000 2 Biaya Minyak Pelumas
Rp. 7.891.422 3
Biaya Repair Maintenance and Supply
Rp. 12.660.000 4 Biaya Gaji Operator
Rp. 30.000.000 B
BIAYA OPERAI TIDAK LANGSUNG 1
Biaya Administrasi Rp. 682.000
TOTAL BIAYA OPERASIONALTAHUN Rp. 141.692.422
Sedangkan untuk nilai Satuan Unit Produksi dapt dihitung dengan mengetahui terlebih dahulu jumlah penumpang orang dan roda dua yang diangkut
armada penyeberangan pada lokasi penelitian, tabel IV.13 dibawah ini merupakan jumlah penumpang orang dan roda dua rata-rata yang dapat diangkut armada pada
masa survey.
Tabel IV.13 Jumlah Penumpang dan Roda Dua
No JENIS MUATAN
HARI Jumlah Rata-Rata
Senin Rabu
Minggu 1
Penumpang Orang 279
246 281
806 268.67
2 Roda Dua
24 17
23 64
21.33
Sumber : analisa data
Berdasarkan tabel jumlah penumpang diatas nilai Satuan Unit Produksi dapat dihitung, nilai Satuan Unit Produksi dapat dilihat pada tabel IV.14 dibawah
ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.14 Tabel Nilai Satuan Unit Produksi
No JENIS MUATAN
Rata- rataTahun
NILAI SUP JUMLAH
1 Penumpang Orang
91616.47 0.73
66880.023 2
Roda dua 7273.53
2.8 20365.884
Sumber : analisa data
Jadi berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil analisa, tarif dasar angkutan penyeberangan dapat dihitung,
Tarif dasar penumpang orang = 141,692,422 66880.023
= Rp. 2118,60
Tarif dasar Roda dua = 141,692,422 20365.884
= Rp. 6957,34
Untuk tarif jarak berlaku dihitung dengan cara mengalikan tarif dasar dengan jarak lintasan yang dilalui dari dermaga pemberangkatan sampai dermaga
tujuan, jadi tarif jarak yang berlaku pada lokasi penelitian adalah : Tarif Penumpang Orang
= Rp. 2118,60 x 1.8 Km
= Rp. 3813,48 ≈ Rp. 4000
Tarif Roda dua = Rp. 6957,34 x 1.8 Km
= Rp. 12.523,21 ≈ Rp.12.500
Hasil perhitungan di atas merupakan tarif jarak yang seharusnya berlaku pada angkutan penyeberangan yang dikelola oleh Koperasi Kasika Pitih yang
beroperasi melayani penyeberangan dari dermaga Tanjung Sarang Elang menuju Labuhan Bilik dengan jarak 1.8 Km. Masih terdapat selisih tarif hasil perhitungan
dengan tarif yang berlaku pada saat ini sebesar Rp. 1000 untuk tarif penumpang orang dan Rp. 2500 rupiah untuk roda dua.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang menyangkut kinerja dan tarif
moda angkutan sungai di dermaga Tanjung Sarang Elang – Labuhan Bilik antara lain sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan, terdapat 34 unit angkutan
penyeberangan yang beroperasi dilokasi studi, hasil survey yang didaptkan nilai headway terendah adalah 9,13 menit dan paling tinggi 10,88 menit.
Ini menunjukkan bahwa headway masih tergolong kategori sedang. 2.
Untuk nilai Load factor, angkutan penyeberangan ini masih sangat buruk, karena masih jauh dari standar yang ditetapkan pemerintah pada PP No.41
tahun 2003 yaitu 70, nilai load factor tertinggi hasil survey hanya 37,47.
3. Frekuensi perjalanan angkutan penyeberangan di lokasi penelitian diambil
berdasarkan 2 jam sibuk dan 1 jam tidak sibuk, hasil survey didapatkan frekuensi 6,33 kendjam pada jam sibuk pagi, 7,50 kendjam sore hari dan
6,33 kendjam pada jam tidak sibuk. Hasil ini masih dalam kategori baik. 4.
Tingkat operasional atau yang biasa disebut waktu tunggu, berdasarkan hasil penelitian tingkat operasional angkutan penyeberangan bisa
Universitas Sumatera Utara