c. Kursi Reklining
1. Tempat duduk dengan sandaran punggung yang dapat diatur
dan ditempatkan pada ruangan penumpang geladak tertutup yang merupakan tempat duduk kelas bisnis dan eksekutif.
2. Luas ukuran kursi minimal 0,50 m2 tiap kursi.
- Gangjalan lewat orang
Jarak antara lebar dari gang tempat melintas orangpenumpang adalah : 1.
Sampai dengan 100 penumpang, jarak minimal 0,80 m. 2.
Diatas 100 penumpang, jarak minimal 1,00 m. 3.
Diatas 1000 penumpang, jarak minimal 1,20 m. 4.
Sudut kemiringan tangga penumpang yang menghubungkan antar geladak tidak boleh melebihi sudut 45
derajat.
- Kamar mandi dan WC
- Sistem lubang anginventilasi
- Dapur dan kafetaria
- Ruang rekreasi dan ruang ibadah
II.5.3 Persyaratan Minimal Untuk Kecepatan Kapal
Persyaratan untuk kecepatan kapal terdiri dari 2 kategori, yaitu : 1.
Kapal berkecepatan sedang, harus mampu melayani taryeklintas dengan kecepatan maksimal sampai dengan 18 knotjam.
2. Kapal berkecepatan cepat, jarus mampu melayani trayeklintas dengan
kecepatan diatas 18 knotjam. Dalam pemenuhan kecepatan pelayanan, kapal yang melayani lintas pendek
Universitas Sumatera Utara
dengan jarak sampai dengan 6 mil kecepatan rata-rata kapal dapat desesuaikan untuk memenuhi jadual perjalanan kapal.
II.5.4 Persyaratan Minimal Pemuatan Kendaraan
Kapal penyeberangan yang mengangkut kendaraan, harus memenuhi perlengkapan dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Pintu rampa
2. Ruang untuk kendaraan, dengan jarak samping kiri dan kanan harus 60 cm
dan jarak muka belakang adalah 30 cm.
II.5.5 Kinerja Pelayanan Untuk Kapal
a. Ship turn around time STAT
STAT adalah jumlah keseluruhan waktu yang diperlukan oleh kapal selama berada di pelabuhan yaitu sejak memasuki areal
perairan pelabuhan hingga meninggalkan areal perairan pelabuhan tersebut.
STAT memiliki beberapa komponen waktu antara lain : 1.
Approaching Time yaitu waktu yang dibutuhkan oleh kapal sejak memasuki wilayah perairan pelabuhan hingga
akan sandar. Adakalahnya juga sering disebut manovering time yaitu waktu yang dibutuhkan oleh kapal untuk
melakukan olah gerak di kolam pelabuhan. 2.
Ship Waiting Time SWT yaitu waktu yang
dibutuhkan oleh kapal untuk menungu hingga dermaga kosong dan siap untuk dilakukan aktivitas sandar dan tambat.
Universitas Sumatera Utara
3. Mooring Berthing Time yaitu waktu yang dibutuhkan
oleh kapal untuk merapat, sandar dan tambat. 4.
Loadingunloading Time yaitu waktu yang dibutuhkan oleh kapal untuk melakukan bongkar muat, adakalanya
juga disebut sebagai lay over time atau service time yaitu waktu pelayanan untuk kapal selama berada di dermaga.
5. Unberthing Time yaitu waktuyang dibutuhkan oleh kapal
untuk lepas tali tambat dan siap untuk kembali berlayar. 6.
Leaving Time yaitu waktu yang dibutuhkan oleh kapal untuk lepas tali tambat dan siap untuk kembali berlayar.
b. Load factor LF
Faktor muat atau load factor didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah penumpang dengan kapasitas tempat duduk pada suatu
satuan waktu tertentu.
Lf = Pgz Td x 100
Dimana: Lf = Load Factor
Pgz = Jumlah penumpang yang diangkut pada suatu zona Td = Kapasitas tempat duduk.
c. Frekuensi Perjalanan
Frekuensi pelayanan adalah jumlah perjalanan kapal dalam satuan waktu tertentu yang dapat diidentifikasikan sebagai frekuensi tinggi
atau rendah. Frekuensi berbanding terbalik dengan waktu antara headway. Semakin besar frekuensi pelayanan, maka headway
Universitas Sumatera Utara
semakin kecil, sehingga waktu tunggu yang diperlukan oleh pengguna jasa angkutan speedboat semakin pendek Nusa Sebayang, 2007.
Menurut Rudi Yuniarto Adi, 2008 Frekuensi yaitu jumlah keberangkatan kendaraan angkutan yang melewati pada satu titik
tertentu bus stop dalam satuan waktu, sistem frekuensi dalam kendjam
d. Waktu tunggu dan Headway
Waktu tunggu adalah lamanya waktu diperlukan oleh calon penumpang untuk menunggu kendaraan yang akan mengangkutnya.
Waktu tunggu merupakan fungsi dari headway pelayanan angkutan umum dan headway pelayanan angkutan umum memiliki hubungan
terbalik dengan frekuensi pelayanan dalam satuan waktu tertentu. Secara matematis waktu tunggu dapat dirumuskan sebagai berikut
WT = 0.5 x Hw
Headway adalah rentang waktu antara keberangkatan satu kapal dengan kapal lain yang berurutan dibelakangnya pada rute yang sama.
Headway dapat diperoleh dengan formula:
Hw = 60fr
e. Waktu tempuh dan kecepatan perjalanan
Waktu tempuh menunjukkan lamanya waktu yang dipergunakan untuk menempuh satu kali perjalanan satu rit termasuk waktu yang
digunakan untuk singgah, sedangkan untuk kecepatan perjalanan diperoleh dengan membagi panjang rute dan waktu tempuh
.
Universitas Sumatera Utara
f. Berth Occupancy Ratio BOR
adalah tingkat penggunaan dermaga oleh kapal yaitu perbandingan antara selisih jumlah kapal yang tiba dan
menunggu dengan jumlah kapasitas tambat.
g. Berth Through Put BTP
Berth Through Put BTP adalah jumlah muatan yang melintasi dermaga per meter panjang dermaga.
II.6 Kinerja Untuk Pelayanan Muatan