Persyaratan Keselamatan Kapal Pelayanan Kenyamanan penumpang

Waktu tempuh merupakan waktu yang dibutuhkan satu armada untuk mencapai titik tujuan, dalam penelitian ini armada penyeberangan membutuhkan waktu rata-rata sekitar 7 menit untuk mencapai tujuan dengan jarak 1,8 Km dan kecepatan 15,424 Kmjam.

IV.3 Pelayanan Kenyamanan penumpang

Berdasarkan lamanya perjalanan, angkutan penyeberangan di lokasi studi termasuk dalam kategori I, yaitu lama perjalanan 0 – 1,5 jam. Untuk itu angkutan penyeberangan dilokasi studi masih banyak mengalami kekurangan, misalnya luas tempat duduk dan kamar mandi yang seharusnya tersedia. Dalam petunjuk teknis yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan, seharusnya setiap angkutan yang melayani lebih dari 13 sampai 50 penumpang harus memiliki 2 kamar mandi dan WC. Sedangkan untuk tempat duduk penumpang geladak terbuka seharusnya 0,30 – 0,45m. Selain itu, masih banyak kekurangan yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis persyaratan pelayanan minimal kapal sungai, danau dan penyeberangan yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan darat.

IV.3.1 Persyaratan Keselamatan Kapal

Persyaratan keselamatan kapal sungai, danau dan penyeberangan meliputi pelayanan konstruksi kapal, dalam hal ini setiap kapal yang mengangkut penumpang, barang dan kendaraan harus mengikuti prosedur yang ada. Namun angkutan penyeberangan di Tanjung Sarang Elang menuju Labuhan Bilik masih banyak yang tidak memenuhi aturan, seperti :

1. Tidak adanya pengaturan yang jelas terhadap posisi duduk penumpang,

sehingga dapat mengganggu stabilitas kapal. Universitas Sumatera Utara

2. Tidak adanya persediaan pelampung di angkutan penyeberangan.

3. Tidak adanya tempat khusus untuk muatan barang-barang berbahaya dan

mudah terbakar. 4. Untuk muatan kendaraan, angkutan penyeberangan di lokasi studi masih jauh dari aturan yang berlaku, misalnya untuk jarak antara kendaraan yang seharusnya 60 cm. Hal ini tidak terjadi pada angkutan penyeberangan di lokasi studi serta tidak adanya tempat khusus untuk kendaraan. 5. Tidak adanya pemeriksaan kapala sebelum berangkat. IV.4 Analisa Perhitungan Harga Kapal Kapal yang digunakan dilokasi studi merupakan kapal dengan tonase sebesar 6 GT dengan ukuran panjang 13 m dan lebar 2,7 m. Biaya pembuatan kapal ini berdasarkan harga bahan yang dipergunakan dalam membentuk struktur kapal. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kapal adalah : 1. Kayu meranti sebagai dinding sebanyak 3,5 ton 2. Kayu haloban sebagai kerangka sebanyak 93 batang 3. Kayu pasak lingga sebagai penyangga sebanyak 1 ton 4. Penggunaan paku dan baut. 5. Mesin bermerk Dongfeng ukuran 23 pk beserta kipas dan persneling. 6. Upah Untuk kayu meranti dibutuhkan biaya sebesar Rp. 4.500.000ton, sedangkan harga kayu haloban sebesar Rp. 80.000batang dan harga kayu pasak lingga sebagai penyangga sebesar Rp. 6.500.000ton. Jadi secara keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk sebuah kapal dapat dilihat pada table IV.10 Universitas Sumatera Utara dibawah ini : Tabel IV.10 Aalisa Harga Kapal NO BAHAN JUMLAH HARGA 1 3.5 ton kayu meranti Rp. 15.750.000 2 93 batang kayu haloban Rp. 7.440.000 3 1 ton kayu pasak lingga Rp. 6.500.000 4 Upah Rp. 22.000.000 5 Mesin beserta kipas dan persneling Rp. 15.000.000 6 Paku dan baut Rp. 11.000.000 TOTAL RP. 77.690.000 Sumber : Analisa dan Survey

IV.5 Biaya Operasional Kendaraan