c. Antropometri
Data dimensi tubuh atau yang biasa disebut dengan data antropometri sangat dibutuhkan dalam merancang alat yang nyaman dalam pengoperasiannya.
Kesesuain hubungan antara antropometri pekerja dengan alat yang digunakan sangat berpengaruh pada sikap kerja, tingkat keletihan, dan produktivitas kerja.
Data antropometri juga menentukan dalam seleksi penerimaan tenaga kerja, contohnya orang gemuk tidak cocok bekerja di suhu yang tinggi, pekerjaan yang
memerlukan kelincahan dan sebagainya.
d. Status Kesehatan dan Nutrisi
Status kesehatan dan nutrisi atau keadaan gizi berhubungan erat satu sama lainnya dan berpengaruh pada produktivitas dan efisiensi kerja. Dalam melakukan
pekerjaan tubuh memerlukan energi, dan apabila kekurangan baik secara kuantitatif maupun kualitatif, maka kapasitas kerja akan terganggu. Perlu
keseimbangan antara asupan yang masuk dengan energi yang dikeluarkan. Nutrisi yang baik tidak lah cukup tanpa diimbangi dengan kondisi tubuh yang sehat, agar
nutrisi tersebut dapat dicerna dengan baik dan didistribusikan ke seluruh organ tubuh.
e. Kesegaran Jasmani.
Kesegaran jasmani adalah suatu kesanggupan atau kemampuan dari tubuh manusia untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap beban fisik yang
dihadapi tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih memiliki kapasitas cadangan untuk melakukan aktivitas berikutnya. Komponen kesegaran jasmani
Universitas Sumatera Utara
meliputi 10 komponen yaitu; kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, keseimbangan, kordinasi, ketepatan, waktu reaksi, dan ketelitian.
f. Kemampuan Kerja Fisik.
Kemampuan kerja fisik adalah suatu kemampuan fungsional seseorang untuk mampu melakukan pekerjaan tertentu yang memerlukan aktivitas otot pada
waktu periode tertentu. Lamanya waktu aktivitas dapat bervariasi antara beberapa detik hingga beberapa jam. Komponen kemampuan kerja fisik ditentukan oleh
kekuatan otot, ketahanan otot, dan ketahanan kardiovaskuler.
3.5. Antropometri