Pengamatan secara visual juga memperlihatkan ketidaksesuain dimensi dudukan kursi operator dengan dimensi antropometri pekerja yang menyebabkan
pekerja sering bergerak merubah posisi duduk untuk mengurangi tekanan pada bagian bawah paha dan pantat. Peremukaan dudukan yang keras juga meyebabkan
ketidaknyaman pekerja dalam bekerja sehingga pekerja menambahkan bantalan pada kursinya. Tinggi landasan meja meja mesin jahit yang tidak sesuai dengan
antropometri tubuh pekerja juga menyebabkan pekerja bekerja dengan posisi yang lebih menunduk, sebagai akibatnya pekerja mengalami keluhan dan rasa pegal
pada leher dan bahu. Pijakan pedal yang terlalu pendek dan juga tinggi yang ketinggian menyebabkan kaki pada kondisi menggantung yang berakibat muncul
rasa pegal dan kaku pada betis.
6.2. Pemecahan Masalah
Dalam ilmu ergonomi kita berusaha untuk meningkatkan kenyamanan manusia dalam penggunaan suatu sistem. Untuk itu sistem tersebut harus
dirancang sesuai dengan ukuran dimensi tubuh munusia karena manusia adalah penggerak sistem Human Centered Design. Hasil Evaluasi terhadap dimensi
meja mesin jahit dan kursi operator memperlihatkan adanya ketidaksesuaian dimensi meja mesin jahit dan kursi operator terhadap dimensi antropometri tubuh
operator. Hasil ini juga diperkuat dengan evaluasi yang telah dilakukan terhadap keluhan muskuloskletal yang dialami oleh pekerja.
Pemecahan masalah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan rekaya teknik, yaitu merancang kembali meja mesin jahit dan kursi
Universitas Sumatera Utara
operator yang digunakan. Rancangan usulan meja mesin jahit dan kursi operator dapat dilihat pada Gambar 6.1 sampai Gambar 6.4
Gambar 6.1. Gambar Meja Mesin Jahit Tampak Atas
Gambar 6.2. Gambar Meja mesin jahit Tampak Depan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.3. Kursi Operator Tampak Atas
Gambar 6.4. Gambar Meja Mesin Jahit dan Kursi Operator secara Keseluruhan
Universitas Sumatera Utara
Selain merancang ulang mesin dan peralatan yang digunakan, pemecahan masalah yang lain yang bisa dilakukan adalah dengan rekayasa manajemen, yaitu
dengan melakukan pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang, yaitu disesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja dan karakteristik pekerja, sehingga
dapat mencegah atau mengurangi keluhan muskuloskeletal yang mungkin terjadi pada operator.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi yang telah dilakukan terhadap dimensi mesin jahit dan kursi operator, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Mesin jahit dan kursi operator yang digunakan saat ini tidak sesuai dengan
dimensi antropometri tubuh pekerja karena dimensi mesin jahit dan kursi yang ada berada di luar range
2. Mesin jahit dan kursi operator yang digunakan menyebabkan postur kerja
yang tidak baik bagi pekerja dan akibatnya terdapat banyak keluhan pada bagian tubuh pekerja berupa rasa pegal dan nyeri terutama pada bagian
pinggang 100, bahu, punggung dan leher bagian atas masing-masing 46,15.
3. Tidak adanya sandaran pada kursi menyebabkan pegal dan nyeri pada
pinggang serta permukaan kursi yang keras menyebabkan sakit pada pantat pekerja.
4. Diperlukan perancangan ulang atau pergantian sarana yang digunakan agar
lebih ergonomis terutama pada kursi operator
7.2. Saran
1. Perusahaan dalam menggunakan mesin dan peralatan pekerjaan sebaiknya
mempertimbangkan kriteria antropometri tubuh manusia.
Universitas Sumatera Utara