Sejarah Media Cetak Defenisi Media Cetak

• Media cetak : surat kabar, majalah, koran, tabloid, buku-buku, dsb • Media elektronik : televisi, radio, termasuk internet

2.10.4 Fungsi Media Massa

Ada beberapa fungsi dari media massa, terutama bagi masyarakat pada umumnya, antara lain adalah: a. Media massa, khusunya televisi, telah begitu memasyarakat, b. Media massa berpengaruh terhadap proses sosialisasi, c. Orang-orang lebih mengandalkan informasi yang berasal dari media massa daripada dari orang lain, d. Bagi dunia pendidikan perlu adanya pemberdayaan media massa sebagai sumber pembelajarannya, dan e. Para orang tua dan pendidik, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, dapat meminimalisasikan pengaruh negatif media massa dan mengoptimalkan dampak positifnya.

2.11 Media Cetak

2.11.1 Sejarah Media Cetak

Istilah dalam pengertian surat kabar media cetak bermula dari Eropa, ketika para pedagang Eropa saling bertukar informasi harga pasar yang ditulis pada kulit kayu dan kulit ternak. Semenjak dua orang pemuda Belanda yang bermukim di tepi sungai Mainz, yaitu Johanes Gutenberg dan Janszoon Koster, mengkonstruksikan mesin yang dapat mencetak huruf-huruf, maka informasi-informasi tersebut diabadikan melalui percetakan. 20 Universitas Sumatera Utara Sejarah pers itu sendiri sebenarnya telah dimulai sejak Julius Caesar memimpin Roma sebagai Kaisar. Ia sering disebut-sebut sebagai “perintis pers” karena secara teratur mengumumkan hasil rapat senator dalam pemerintahannya, pada papan-papan di beberapa tempat agar dapat diketahui oleh rakyatnya. Sebagai sebuah komoditi, media cetak pertamakali diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 1690 oleh seorang Inggris yang hijrah ke Benua Baru Benua Amerika, yaitu Benjamin Harris. Surat kabar yang tidak berumur panjang itu kemudian diberi nama “Public Occurances Both Foreign and Domestic”.

2.11.2 Defenisi Media Cetak

Media cetak adalah alat atau sarana penyampaian informasi dan pesan-pesan secara visual kepada masyarakat luas berupa barang-barang cetakan massal antara lain buku, surat kabar, majalah dan tabloid. Di Indonesia, menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966, tentang Ketentuan-Ketentuan pokok Pers, ditambahkan dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1967 dan diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982, media cetak diterjemahkan sebagai lembaga kemasyarakatan, alat perjuangan nasional yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi massa, yang bersifat umum berupa penerbitan yang teratur waktu terbitnya, diperlengkapi atau tidak dengan alat-alat milik sendiri berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil atau alat-alat teknik lainnya Djuroto : 2000. Media cetak memiliki beberapa tahapan, yaitu antara lain: • Membuat adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan memproduksi materi media massa cetak. 21 Universitas Sumatera Utara • Menyebarluaskan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan mengedarkan materi media massa cetak, dan mengedarkan barang-barang dengan cara memperdagangkan, memperlihatkan dan menuliskan. • Menggunakan adalah kegiatan memakai materi media massa cetak.

2.11.3 Klasifikasi Media Cetak